14
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Alat permainan edukatif Animals Puppet Show yang bagaimanakah
yang layak dari segi media dan dari segi materi ? 2.
Apakah alat permainan edukatif Animals Puppet Show dapat
meningkatkan pemahaman kepedulian terhadap makhluk hidup pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Monggang ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan alat permainan edukatif Animals Puppet Show yang
layak dari segi media dan dari segi materi. 2.
Menghasilkan alat permainan edukatif Animals Puppet Show yang dapat meningkatkan pemahaman kepedulian terhadap makhluk hidup
pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Monggang.
15
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari pengembangan alat permainan edukatif ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Siswa
a. Siswa akan lebih paham pentingnya peduli terhadap makhluk hidup
dan lingkungan sekitar melalui pembelajaran dengan alat permainan edukatif.
b. Siswa dapat memvisualisasikan bagaimana keadaan makhluk hidup
yang terancam punah karena eksploitasi yang dilakukan oleh manusia melalui alat permainan edukatif.
2. Bagi Guru
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show sebagai media untuk membantu menyampaikan materi tema peduli terhadap makhluk
hidup sehingga kegiatan pembelajaran lebih bervariasi dan menarik serta meningkatkan kreativitas pengajaran.
3. Bagi Sekolah
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dapat dijadikan referensi untuk sekolah dalam mengembangkan alat permainan
edukatif yang menarik lainnya sebagai inovasi dalam pembelajaran.
16
G. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Setelah dijabarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, adapun
spesifikasi produk
yang diharapkan
dalam penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut: Alat permainan edukatif Animals Puppet Show merupakan sebuah
panggung boneka yang berjudul “Temanku Alam dan Satwa” dan bisa diperagakan oleh guru maupun siswa sesuai dengan naskah cerita, dengan
rincian sebagai berikut : a.
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dikonsep seperti pertunjukan wayang boneka yang menceritakan eksploitasi hutan dan
satwa yang dilakukan oleh manusia. b.
Dalam pengembangannya, alat permainan edukatif ini juga memperhatikan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran yaitu antara
lain 1
Kesiapan dan Motivasi readuness and motivation
Kesiapan siswa diuji dengan mengerjakan pre test, hal ini digunakan untuk melihat seberapa siapnya siswa dan melihat
pemahaman awal siswa sebelum belajar menggunakan alat permainan edukatif Animals Puppet Show.
17 2
Penggunaan Alat Pemusat Perhatian attention directing devices
Pengembangan alat permainan edukatif ini memperhatikan pemusat perhatian siswa. Pemilihan warna dan gambar background
kemudian bentuk boneka dibuat menarik dan jelas karakternya agar siswa senang dan antusias dalam bermain dan belajar
menggunakan alat permainan edukatif Animals Puppet Show. Selain itu, rekaman cerita dibuat dramatis dengan efek-efek suara
agar perhatian siswa dapat masuk ke dalam cerita dan seolah-olah bisa merasakan apa yang dirasakan tokoh dalam cerita.
3 Partisipasi Aktif siswa
student’s active participation
Dalam bermain menggunakan alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini siswa terlibat aktif baik yang memainkan
maupun mendengarkan dan menyimak cerita. Mereka akan membayangkan, merasakan apa yang dialami tokoh karena cerita
dibuat dramatis, sehingga dengan kata lain alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini mampu melibatkan emosi siswa secara
langsung c.
Tokoh-tokoh alat permainan edukatif Animals Puppet Show adalah boneka terdiri dari 8 karakter, yaitu Mimo, ibu Mimo, ayah Mimo,
pengusaha jahat, pemburu hutan, penebang pohon, penjual satwa, pelatih topeng monyet. Selain tokoh juga ada alat pelengkap cerita
18 yang terbuat dari boneka, yaitu mobil truk, payung, motor, topeng,
dan jaring. d.
Bentuk dan pembuatan tokoh disesuaikan dengan prinsip desain pesan pembelajaran yaitu pemusat perhatian dari segi warna dan bentuk
secara fisik menyerupai aslinya dan dibuat semenarik mungkin agar pengguna dapat langsung memahami karakter tokoh tersebut.
Misalnya tokoh pemburu dibuat dengan muka kejam, membawa senapan pada tangannya, kemudian tokoh penebang hutan membawa
gergaji di tangannya, dan tokoh pengusaha jahat dibuat dengan senyum licik, bertubuh besar, dan membawa koper uang, karakter ini
menunjukkan bahwa pengusaha jahat memiliki sifat licik dan serakah. e.
Boneka-boneka tersebut akan dipasangi tongkat di belakangnya sebagai pegangan pada saat memainkan boneka agar lebih mudah
dalam memainkan boneka. f.
Tokoh-tokoh dan alat pelengkapnya dikemas dalam kain karung berbahan cotton drill berukuran 150 cm x 75 cm berwarna oranye
dengan cover berbahan spanduk ukuran 70 cm x 70 cm dengan judul “ Temanku Alam dan Satwa”.
g. Background alat permainan edukatif Animals Puppet Show terbuat
dari bahan print outdoor seperti spandukterpal tebal yang tahan air yang berukuran 1,5mx7m. Animals puppet show menggunakan
electric roll background yang merupakan alat penggulung background
19 atau latar gambar otomatis sehingga memudahkan pengguna untuk
mengganti latar gambar, alat ini membutuhkan tenaga listrik untuk menggerakkannya dan dengan bantuan remote control. Peralatan
elektrik background ini dikemas dalam tas dengan panjang 1,8 m berbahan kain kanvas tebal berwarna cokelat tua.
h. Alat permainan edukatif Animals Puppet Show terdiri dari 5
background, yaitu background hutan yang masih lebat banyak hewan yang tinggal, background hutan yang mulai gundul akibat penebangan
hutan, background jalan menuju pasar satwa, background rumah pelatih topeng monyet yang di sampingnya terdapat kandang sempit,
dan background jalan raya. Gambar background dibuat kartun atau animasi berbahan spanduk tebal. Pemilihan gambar pada background-
background ini disesuaikan dengan prinsip desain pesan pembelajaran yaitu alat pemusat perhatian. Pemilihan ukuran yang cukup besar,
pemilihan warna yang menarik dan disesuaikan dengan karakteristik pengguna yaitu anak usia dini sehingga mampu menarik perhatian
anak agar lebih tertarik untuk bermain alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini.
i. Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dilengkapi dengan
rekaman cerita yang sudah dilengkapi dengan efek-efek suara dikemas dalam CD dan di dalamnya terdapat buku sinopsis cerita. Durasi cerita
selama 13 menit, hal ini didasari teori konsentrasi siswa sekolah dasar kelas rendah sekitar 10-20 menit untuk mendengarkan cerita.
20 Pembuatan cerita ini juga didasarkan pada prinsip desain pesan
pembelajaran yaitu alat pemusat perhatian. Siswa yang mendengarkan cerita dari rekaman ini akan terbawa suasana, mereka akan
berimajinasi, membayangkan seolah-olah masuk ke dalam cerita karena pengisi suara mampu berperan sesuai dengan karakternya, dan
juga cerita dalam alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini dilengkapi dengan efek-efek suara yang dramatis.
j. Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dilengkapi dengan
buku panduan cara merangkai elektric roll background dan cara merangkai boneka. Buku ini berukuran 21 cm x 14,8 cm A5,
menggunakan kertas ivory 260 g. k.
Cerita dari alat permainan edukatif Animals Puppet Show yaitu berlatar belakang hutan lebat dan subur dimana banyak hewan-hewan
tinggal di dalam hutan tersebut antara lain singa, gajah, harimau, burung-burung dan keluarga Mimo. Namun, datanglah pengusaha
jahat yang menyuruh penebang untuk menghabisi seluruh pohon yang ada di hutan dan berencana untuk membangun sebuah pabrik di hutan
tersebut, pada saat yang sama pemburu hutan juga memburu hewan- hewan yang ada di hutan tersebut. Hewan-hewan penghuni hutan
mati, karena habitatnya tergusur. Pemburu menangkap Mimo dan keluarganya dan menjualnya di pasar hewan. Singkat cerita Mimo
dibeli oleh pelatih topeng monyet yang jahat dan dia diperlakukan tidak baik oleh pelatih topeng monyet, dia hanya dimanfaatkan untuk
21 mencari uang tanda dirawat dan disayangi. Setiap malam Mimo sedih
dan meratapi nasibnya, dia masih berharap untuk bebas dan kembali ke hutan bersama keluarganya. Mimo berpesan dan meminta tolong
untuk jangan pernah menonton topeng monyet, karena topeng monyet itu kejam. Kalau sudah tidak ada yang menonton topeng monyet maka
ia akan dibebaskan dan kembali ke hutan dan juga monyet-monyet yang lain yang masih di hutan juga tidak akan diburu.
H. Definisi Operasional