69 keluarga,  teman,  dan  sekolah  akan  mewarnai  proses  perkembangan
anak usia SD.
1. Perkembangan Kognitif Siswa SD
Hal  tersebut  mencakup  perubahan-perubahan  dalam perkembangan  pola  pikir.  Tahap  perkembangan  kognitif  individu
menurut Piaget melalui empat stadium, yaitu: a.
Sensorimotorik 0-2 tahun, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan medorong mengeksplorasi dunianya.
b. Praoperasional  2-7  tahun,  anak  belajar  menggunakan  dan
merepresentasikan  objek  dengan  gambaran  dan  kata-kata. Tahap  pemikirannya  yang  lebih  simbolis  tetapi  tidak
melibatkan pemikiran operasiaonal dan lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis
c. Operational  Kongkrit  7-11,  penggunaan  logika  yang
memadai.  Tahap  ini  telah  memahami  operasi  logis  dengan bantuan benda konkrit.
d. Operasional Formal 12-15 tahun. kemampuan untuk berpikir
secara  abstrak,  menalar  secara  logis,  dan  menarik  kesimpulan dari informasi yang tersedia.
70 Piaget dalam Asri Budiningsih 2004: 38 menyebutkan ciri
pokok  perkembangan  kognitif  pada  tahap  operasional  konkret, yaitu:
1 Anak sudah mulai  menggunakan aturan-aturan  yang jelas  dan
logis dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. 2
Anak  telah  memiliki  kecakapan  berpikir  logis,  akan  tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.
3 Anak  sudah  tidak  perlu  coba-coba  dan  membuat  kesalahan,
karena  anak sudah dapat  berpikir dengan menggunakan model “kemungkinan” dalam melakukan kegiatan tertentu.
4 Anak mampu menangani sistem klasifikasi.
Menurut Nandang Budiman 2006:44 menyebutkan bahwa pada  umumnya  usia  Sekolah  Dasar  sudah  memasuki  periode
praopreasional  konkret  dan  periode  operasional  formal.  Perilaku kognitif anak yangg tampak pada tahap tersebut antara lain:
a Self-centered dalam memandang dunianya,
b Dapat mengklasifikasikan objek-objek atas dasar satu ciri yang
sama,  mungkin  pula  memiliki  perbedaan  dalam  hal  yang lainnya,
c Dapat  melakukan  koleksi  benda-benda  berdasarkan  suatu  ciri
atau kriteria tertentu,
71 d
Dapat  menyusun  benda-benda,  tetapi  belum  dapat  menarik inferensi  dari  dua  benda  yang  tidak  berkesinambungan
meskipun terdapat dalam susunan yang sama. Menurut  Piaget  dalam  John  W.  Santrock  2009:  187
menyebutkan bahwa
tahap praoperasional
konkret akan
berlangsung  pada  sekitar  usia  7-10  tahun.  Pada  tahap  ini,  anak dapat  melakukan  tindakan  konkret  dan  mereka  mampu  berpikir
secara  logis  selama  mereka  dapat  menerapkan  penalaran  mereka pada  contoh  yang  konkret  dan  spesifik.  Menurut  Piaget  dalam
Sudarwan  Danim  2013:  64  bahwa  Piaget  menggunakan  istilah operasi  untuk  mengacu  pada  kemampuan  reversible  anak  belum
dikembangkan.  Reversible  oleh  Piaget  dimaknai  sebagai  tindakan mental  atau  fisik  yang  dapat  terjadi  pada  lebih  dari  satu  cara  atau
arah  yang  berbeda.  Pada  tahap  operasi  konkret,  anak-anak  tidak dapat  berpikir  baik  secara  logis  maupun  abstrak.  Anak  usia  ini
dibatasi untuk berpikir konkretnyata, pasti, tepat. Piaget  menyatakan  bahwa  proses  berpikir  anak-anak
berubah secara signifikan selama tahap operasi konkret. Anak-anak usia sekolah bisa terlibat dalam klasifikasi atau kemampuan untuk
mengelompok  sesuai  dengan  fitur  dan  serial  pemesanan  atau kemampuan untuk mengelompokkan sesuai dengan perkembangan
logis.  Dalam    pandangan  Piaget,  anak-anak  pada  awal  tahap operasi konkret menunjukkan konservasi atau kemampuan melihat
72 bagaimana sifat fisik tetap konstan sebagai tampilan dan mengubah
bentuk. Gagasan  Vygotsky  dalam  John  W.  Santrock  2009:  191
menyebutkan  bahwa  pembelajaran  siswa  harus  menyesuaikan  dan menginternalisasi  percakapan  sesuai  dengan  diri  mereka  sendiri.
Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat pengalaman  dalam  mempelajari  dunia  yang  sebenarnya.  Elemen
utama  penganut  Vygotskian  dalam  pembelajaran  adalah  zona perkembangan proksimal tugas-tugas yang sulit dipelajari sendiri,
namun  dapat  dipelajari  dengan  bantuan  orang  dewasa  ataupun teman  yang  lebih  berpengalaman.  Sebagian  besar  kegiatan
penganut Vygotskian  mereka membentuk kelompok-kelompok.
2. Perkembangan Bahasa Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah