29
B. Alat Permainan Edukatif Animals Puppet Show
1. Pengertian Alat Permainan Edukatif Animals Puppet Show
Puppet show sendiri berarti pertunjukkan panggung boneka. Animals Puppet Show berarti pertunjukkan panggung boneka binatang-
binatang. Nana Sudjana 2008: 56 menyatakan bahwa boneka merupakan jenis model yang digunakan untuk memperlihatkan
permainan. Model yang dimaksud adalah tiruan-tiruan tiga dimensi karena merupakan tiruan benda nyata. Sedangkan Sri Agustin Mulyani
2013: 21 menjelaskan bahwa boneka adalah salah satu alat peraga tiruan yang sejak lama digunakan dalam pembelajaran. Menurut
Mulyani dalam Musfiroh 2005 pemanfaatan boneka sebagai alat peraga masih menjadi pilihan para guru saat ini, hal ini disebabkan
boneka menjadi alat peraga yang dianggap mendekati naturalitas dalam bercerita. Tokoh-tokoh yang diwujudkan melalui boneka,
berbicara dengan gerakan-gerakan yang mendukung pembelajaran, dan mudah diikuti anak. Melalui boneka, anak tahu tokoh mana yang
sedang berbicara, apa isi pembicaraan, dan bagaimana perilakunya. Menurut Setyarini 2010: 2 puppet show merupakan media
yang disajikan seperti wayang dengan teater yang dibentuk semenarik mungkin untuk menarik perhatian anak-anak kemudian diperagakan
oleh guru sesuai dengan cerita. Puppet show sudah lumayan dikenal di masyarakat, namun masih jarang digunakan di dalam pembelajaran.
30 Alat permainan edukatif Animals Puppet Show adalah suatu
permainan yang dirancang khusus berbentuk panggung boneka dengan karakter tokoh binatang-binatang yang akan digerak-gerakkan oleh
guru sesuai alur cerita, dengan menerapkan metode mengajar sambil bercerita yang sangat menyenangkan dan merupakan alat pendidikan
yang bersifat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir serta bergaul dengan lingkungan atau
untuk menguatkan dan menterampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian dan mendekatkan hubungan antara
pendidik dengan peserta didik. Animals Puppet Show merupakan alat permainan edukatif
“bercerita menggunakan alat peraga boneka”. Seperti halnya
wayang, tokoh di dalam alat permainan edukatif ini terdiri dari beberapa hewan, dan tokoh manusia. Karakter tokoh terbuat dari
boneka dengan 8 karakter. Alat permainan edukatif ini dimainkan oleh guru, dan siswa mendengarkan cerita, mereka diharapkan seolah-olah
masuk ke dalam topik atau dunia yang sedang dibicarakan dengan memilih peran karakter tokoh tertentu. Dengan puppet show
diharapkan siswa mampu memahami materi yang disampaikan karena pembelajaran dengan bercerita menggunakan alat peraga merupakan
kegiatan yang ditunggu siswa karena pembelajaran dengan puppet sangat menyenangkan dan siswa dapat belajar dalam situasi fun
sehingga membuat siswa seolah-olah masuk ke dalam topikdunia
31 yang sedang mereka bicarakan dengan memilih peran binatang
tertentu, mereka mudah mengerti karakter binatangnya, makanan, dan gerakan tubuhnya.
Pengembangan alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini menggunakan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran. Menurut
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey dalam buku teknologi pembelajaran
desain pesan meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan” Grabowski, 1991: 206. Hal tersebut
mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komuniksai
antar pengirim dan penerima. Fleming and Levie 1993 membatasi pesan pada pola-pola isyarat atau simbol yang memodifikasi perilaku
kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan berurusan dengan tingkat paling mikro melalui unit-unit kecil seperti bahan visual,
urutan, halaman dan layer secara terpisah. Karakeristik lain dari desain pesan ialah bahwa desain harus bersifat spesifik baik terhadap baik
terhadap medianya maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung arti bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda tergantung pada
apakah medianya bersifat statis, dinamis atau kombinasi dari keduanya misalnya, suatu potret, film atau grafik computer. Juga apakah tugas
tersebut meliputi pembentukan konsep atau sikap, pengembangan keterampilan atau strategi, atau hafalan Fleming, 1987; Fleming dan
Levie, 1993.
32 Menyampaikan pembelajaran sesuaidengan konsep teknologi
pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh narasumber dengan
menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan beberapa
prinsip desain pesan pembelajaran. Menurut Asri Budiningsih 2003 prinsip-prinsip desain pembelajaran antara lain:
a. Kesiapan dan Motivasi readuness and motivation
Kesiapan dan motivasi menyatakan bahwa jika dalam penyampaiaan pesan pembelajaran siswa siap dan mempunyai
motivasi tinggi, hasilnya akan lebih baik. Siap disini mempunyai makna siap pengetahuan prasyarat, siap mental dan siap pisik.
Untuk mengetahui kesiapan siswa perlu diadakan tes prasyarat, tes diaknostik, dan tes awal. Jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap
prasyarat untuk mempelajari suatu kompetensi belum terpenuhi perlu diadakan pembekalan atau matrikulasi. Selanjutnya motivasi
adalaha dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, termasuk melakukan kegiatan belajar. Dorongan yang dimaksud
bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Pada alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini
kesiapan siswa diuji dengan mengerjakan pre test, hal ini digunakan untuk melihat seberapa siapnya siswa dan melihat
33 pemahaman awal siswa sebelum belajar menggunakan alat
permainan edukatif Animals Puppet Show. b.
Penggunaan Alat Pemusat Perhatian attention directing devices Prinsip ini menyatakan bahwa jika dalam penyampaian
pesan digunakan alat pemusat perhatian, hasil belajar akan meningkat. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa perhatian
yaitu terpusatnya mental terhadap suatu objek yang memegang peranan
penting terhadap
keberhasilan belajar.
Semakin memperhatikan semakin berhasil, semakin tidak memperhatikan
semakin gagal. Pengembangan alat permainan edukatif Animals Puppet
Show ini memperhatikan pemusat perhatian siswa. Pemilihan warna dan gambar background kemudian bentuk boneka dibuat
menarik dan jelas karakternya agar siswa senang dan antusias dalam bermain dan belajar menggunakan alat permainan edukatif
Animals Puppet Show. Selain itu, rekaman cerita dibuat dramatis dengan efek-efek suara agar perhatian siswa dapat masuk ke dalam
cerita dan seolah-olah bisa merasakan apa yang dirasakan tokoh dalam cerita.
34 c.
Partisipasi Aktif siswa student’s active participation Partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran jika
siswa aktif berpartisipasi dan interaktif, hasil belajar akan meningkat, aktivitas siswa meliputi aktivitas mental memikirkan
jawaban, merenungkan, membayangkan, merasakan dan aktivitas fisik melakukan latihan, menjawab pertantaan, mengarang,
menulis, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Dalam bermain menggunakan alat permainan edukatif
Animals Puppet Show ini siswa terlibat aktif baik yang memainkan maupun mendengarkan dan menyimak cerita. Mereka akan
membayangkan, merasakan apa yang dialami tokoh karena cerita dibuat dramatis, sehingga dengan kata lain alat permainan edukatif
Animals Puppet Show ini mampu melibatkan emosi siswa secara langsung
d. Perulangan repetition
Jika penyampaian pesan pembelajaran diulang-ulang, maka hasil belajar akan lebih baik. Perulangan dilakukan dengan
mengulangi dengan cara yang berbeda-beda. Perulangan dapat pula dilakukan dengan memberikan tinjauan selintas awal pada saat
memulai pelajaran dan ringkasan atau kesimpulan pada akhir pelajaran. Perulangan dapat pula dilakukan dengan jalan
menggunakan kata- kata isyarat tertentu seperti “sekali lagi saya
35 ulangi”, “dengan kata lain”, singkat kata”, atau “singkatnya”, dan
sebagainya. Pada alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini juga menggunakan prinsip pengulangan yaitu pada saat selesai
bermain maka guru akan memberikan kesimpulan pesan pendidikan yang disampaikan dalam cerita sehingga akan lebih
memantapkan pemahaman siswa. Artinya, saat siswa menerima materi dari alat permainan edukatif kemudian guru memberikan
pengulangan sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan akan lebih matang.
e. Umpan Balik feedback
Jika dalam penyampaiaan pesan siswa diberi umpan balik, hasil belajar akan meningkat. Umpan balik adalah informasi yang
diberikan kepada siswa mengenai kemajuan belajarnya. Jika salah, diberikan pembetulan corretive feedback dan jika betul diberi
konfirmasi atau penguatan confirmative feedback. Siswa akan menjadi mantap kalau betul kemudian dibetulkan. Sebaiknya,
siswa akan tahu dimana letak kesalahannya jika salah diberi tahu kesalahannya kemudian dibetulkan secara teknis, umpan balik
diberikan dalam bentuk kunci jawaaban yang benar. Umpan balik pada alat permainan edukatif Animals Puppet
Show ini diberikan saat pada saat evaluasi yang diberikan oleh guru. Guru akan memberikan pertanyaan kepda siswa terkait
36 materi yang ada pada alat permainan edukatif Animals Puppet
Show. Siswa yang menjawab dengan benar akan diberi penguatan kemudia siswa yang masih salah menjawab maka akan diberi tahu
dimana letak kesalahannya kemudian diberi tahu yang benar agar siswa paham dan tidak salah lagi.
Berikut ini pengembangan alat permainan edukatif Animals Puppet Show yang memadukan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran:
1. Elektrik Roll Background
Background alat permainan edukatif Animals Puppet Show terbuat dari bahan print outdoor seperti spandukterpal tebal yang
tahan air yang berukuran 1,5mx7m. Animals puppet show menggunakan electric roll background yang merupakan alat
penggulung background atau latar gambar otomatis sehingga memudahkan pengguna untuk mengganti latar gambar, alat ini
membutuhkan tenaga listrik untuk menggerakkannya dan dengan bantuan remote control. Peralatan elektrik background ini dikemas
dalam tas dengan panjang 1,8 m berbahan kain kanvas tebal berwarna cokelat tua.
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show terdiri dari 5 background, yaitu background hutan yang masih lebat banyak
hewan yang tinggal, background hutan yang mulai gundul akibat penebangan hutan, background jalan menuju pasar satwa,
37 background rumah pelatih topeng monyet yang di sampingnya
terdapat kandang sempit, dan background jalan raya. Gambar background dibuat kartun atau animasi berbahan spanduk tebal.
Pemilihan gambar pada background-background ini disesuaikan dengan prinsip desain pesan pembelajaran yaitu alat
pemusat perhatian. Pemilihan ukuran yang cukup besar, pemilihan warna yang menarik dan disesuaikan dengan karakteristik
pengguna yaitu anak usia dini sehingga mampu menarik perhatian anak agar lebih tertarik untuk bermain alat permainan edukatif
Animals Puppet Show ini. 2.
Tokoh Boneka Tokoh-tokoh alat permainan edukatif Animals Puppet Show
adalah boneka terdiri dari 8 karakter, yaitu Mimo, ibu Mimo, ayah Mimo, pengusaha jahat, pemburu hutan, penebang pohon, penjual
satwa, pelatih topeng monyet. Selain tokoh juga ada alat pelengkap cerita yang terbuat dari boneka, yaitu mobil truk, payung, motor,
topeng, dan jaring. Bentuk dan pembuatan tokoh disesuaikan dengan prinsip
desain pesan pembelajaran yaitu pemusat perhatian dari segi warna dan bentuk secara fisik menyerupai aslinya dan dibuat semenarik
mungkin agar pengguna dapat langsung memahami karakter tokoh tersebut. Misalnya tokoh pemburu dibuat dengan muka kejam,
38 membawa senapan pada tangannya, kemudian tokoh penebang
hutan membawa gergaji di tangannya, dan tokoh pengusaha jahat dibuat dengan senyum licik, bertubuh besar, dan membawa koper
uang, karakter ini menunjukkan bahwa pengusaha jahat memiliki sifat licik dan serakah.
Boneka-boneka tersebut akan dipasangi tongkat di belakangnya sebagai pegangan pada saat memainkan boneka agar
lebih mudah dalam memainkan boneka. Tokoh-tokoh dan alat pelengkapnya dikemas dalam kain
karung berbahan cotton drill berukuran 150 cm x 75 cm berwarna oranye dengan cover berbahan spanduk ukuran 70 cm x 70 cm
dengan judul “ Temanku Alam dan Satwa”.
3. Rekaman cerita dan buku sinopsis
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dilengkapi dengan rekaman cerita yang sudah dilengkapi dengan efek-efek
suara dikemas dalam CD dan di dalamnya terdapat buku sinopsis cerita. Durasi cerita selama 13 menit, hal ini didasari pada teori
konsentrasi siswa sekolah dasar kelas rendah. Berdasarkan website grow and glow generation 2012
menyatakan bahwa orang tua dan guru perlu tahu, tingkat kesabaran dan perhatian anak usia dini berkembang bersama-sama
dengan perkembangan fisiknya, terutama otot-otot kecil pengendali
39 gerakan. Misalnya, tak perlu orang tua atau guru memberi
pelajaran bercerita atau menggambar selama satu atau dua jam terus-menerus, karena umumnya anak-anak usia sekolah dasar
kelas rendah hanya akan betah duduk diam paling lama 15-20 menit. Bila anak diberi tugas panjang yang membuat mereka harus
duduk diam dalam waktu lama, maka fokus pada tugas dan konsentrasinya akan cepat hilang. Barulah setelah anak mampu
duduk diam selama 15 menit dan asyik mengerjakan tugasnya, guru boleh meningkatkan waktunya secara bertahap, misalnya
ditambah 5 menit, begitu seterusnya. Sehingga durasi yang dipilih dalam cerita pada alat permainan edukatif Animals Puppet Show
adalah 13 menit. Pembuatan cerita ini juga didasarkan pada prinsip desain
pesan pembelajaran yaitu alat pemusat perhatian. Siswa yang mendengarkan cerita dari rekaman ini akan terbawa suasana,
mereka akan berimajinasi, membayangkan seolah-olah masuk ke dalam cerita karena pengisi suara mampu berperan sesuai dengan
karakternya, dan juga cerita dalam alat permainan edukatif Animals Puppet Show ini dilengkapi dengan efek-efek suara yang dramatis.
40 4.
Buku petunjuk penggunaan Alat permainan edukatif Animals Puppet Show
Alat permainan edukatif Animals Puppet Show dilengkapi dengan buku panduan cara merangkai elektric roll background dan cara
merangkai boneka. Buku ini berukuran 21 cm x 14,8 cm A5, menggunakan kertas ivory 260 g.
2. Manfaat Alat Permainan Edukatif Animals Puppet Show