51 mereka sendiri. Hal itu menambah wawasan anak tentang dunia
sekelilingnya.
3. Pentingnya Penggunaan Alat Permainan Edukatif Animals Puppet
Show dalam Pembelajaran
Puppet show merupakan media yang disajikan seperti wayang dengan teater yang dibentuk semenarik mungkin untuk menarik
perhatian anak-anak kemudian diperagakan oleh guru maupun siswa sesuai dengan cerita. Dengan alat permainan edukatif Animals Puppet
Show diharapkan anak terlibat emosi dan memahami sekaligus mengerti apa materi yang disampaikan dalam cerita.
Menurut Sri Setyarini 2010: 4 beberapa alasan penggunaan alat permainan edukatif Puppet Show yaitu diantaranya:
a. Penggunaan alat permainan edukatif puppet show akan membuat
siswa cenderung lebih mudah menangkap apa yang dijelaskan oleh gurunya.
b. Alat permainan edukatif puppet show mampu menghidupkan
suasana kelas karena seluruh siswa asyik dan merasa belajar dalam situasi fun.
c. Puppet Show merupakan media realia yang digunakan guru dalam
bercerita membantu siswa memahami konteks cerita dan bahasa yang digunakan dalam cerita tersebut.
52 d.
Ekspresi, mimik, dan gerakan tubuh merupakan aspek lain yang disukai dan membantu siswa dalam mempelajari makna kosakata
dalam cerita tersebut. Paling tidak, kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai warming up atau sosialisasi pada pelajaran
selanjutnya. e.
Dengan pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif Animals Puppet Show, kelas tampak lebih hidup dan segar, karena
seluruh siswa antusias mendengarkan dongeng yang dikemas dengan alat peraga sehingga siswa menikmatinya.
f. Kegiatan ini ditunggu siswa karena mereka diminta menyebutkan
beberapa nama tokoh, kosakata dan menirukan bunyi-bunyian tertentu, dan membuat siswa seolah-olah masuk ke dalam
topikdunia yang sedang mereka bicarakan dengan memilih peran binatang tertentu, mereka mudah mengerti karakter binatangnya,
makanan, dan gerakan tubuhnya.
4. Kelebihan dan Kekurangan Alat Permainan Edukatif
Animals Puppet Show
Menurut Sri Setyarini 2010: 5 berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya, puppet show merupakan sebuah metode yang
sesuai dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran. Beberapa kelebihan menggunakan media puppet show ditunjukkan oleh
beberapa hal diantaranya:
53 a.
Dengan puppet show, siswa cenderung lebih mudah menangkap apa yang diajarkan oleh gurunya.
b. Media realia yang digunakan guru dalam bercerita membantu
siswa memahami konteks cerita dan bahasa yang digunakan dalam cerita tersebut.
c. Ekspresi, mimik dan gerakan tubuh merupakan aspek lain yang
disukai dan membantu siswa dalam mempelajari makna kosakata dalam cerita tersebut.
d. Dengan puppet show, kelas tampak lebih hidup. Seluruh siswa
antusias mendengarkan dongeng yang dikemas dengan puppet show sehingga siswa menikmatinya. Kegiatan lanjutan setelah
bercerita merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu siswa karena mereka diminta menyebutkan beberapa nama tokoh, kosakata,
dan menirukan bunyi-bunyian tertentu. Menurut Setyarini, kegiatan ini memberikan warna tersendiri
bagi para siswa untuk bereksplorasi sesuai dengan bentuk kreativitas mereka. Seolah-olah mereka masuk dalam topik atau dunia yang
sedang mereka bicarakan dengan memilih peran binatang tertentu misalnya, mereka mudah mengerti karakteristik binatangnya. Satu hal
yang paling bermanfaat dan bagus dari puppet show adalah seluruh siswa asyik dan merasa belajar dalam situasi fun.
54 Hasil penelitian Setyarini menunjukkan bahwa puppet show
merupakan strategi pembelajaran yang inovatif. Para siswa menyatakan bahwa mereka senang belajar dengan puppet show karena
mereka senang mendengarkan dongeng, hampir sebagian siswa senang belajar menirukan gerakan, ekspresi, mimik, dan bunyi-bunyian yang
mereka pelajari dikemas dalam bentuk puppet. Para siswa juga tertarik dengan media gambar dan realia karena mempermudah memahami
materi. Prestasi siswa pun membaik dilihat dari meningkatnya skor tes akhir setelah diberikan tindakan, dan antusias siswa berbicara di kelas.
Sebagian besar siswa aktif berbicara dan tidak lagi merasa takut atau malu meskipun belum maksimal.
Melalui cerita menggunakan puppet show, anak melakukan serangkaian kognisi dan afeksi, mulai dari interpretasi, komprehensi,
hingga inferensi terhadap nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Melalui kegiatan ini, transmisi budaya terjadi secara
alamiah, bawah sadar, dan akumulatif hingga jalin menjalin membentuk kepribadian anak. Anak memiliki referensi yang
mendalam karena setelah menyimak, anak melakukan serangkaian aktivitas kognisi dan afeksi yang rumit dari fakta cerita seperti nama
tokoh, sifat tokoh, latar tempat, dan budaya serta hubungan sebab akibat dalam alur cerita dan pesan moral yang tersirat di dalamnya.
Adapun beberapa kekurangan menggunakan alat permainan edukatif Animals Puppet Show yaitu guru merasa kesulitan mengelola
55 kelas yang besar. Siswa sulit diajak konsentrasi dan mengikuti
instruksi dari guru. Dalam praktiknya, alat permainan edukatif Animals Puppet Show cukup besar sehingga memerlukan persiapan dan waktu
yang cukup lama sehingga sering untuk mengimplementasikan secara rutin cukup banyak kendala dan juga untuk merangkainya harus
dibantu oleh orang tuaorang dewasa.
5. Cara Memainkan Alat Permainan Edukatif