Lampiran Tampilan Keseluruhan Alat Permainan Edukatif Animals Lampiran Naskah Cerita

184

1. Lampiran Tampilan Keseluruhan Alat Permainan Edukatif Animals

Puppet Show Gambar 37. Gambar Boneka dan background Gambar 38. Gambar Buku panduan 185 Gambar 39. Gambar CD audio rekaman Gambar 40. Gambar buku sinopsis 186

2. Lampiran Naskah Cerita

Tokoh: 1. Anak monyet Mimo : Ecik 2. Ayah mimo : Arjun 3. Ibu mimo : Nisa 4. Penebang hutan membawa gergaji : Chandra 5. Pengusaha kaya membawa uang : Mirza 6. Pemburu : Wahyu 7. Penjual satwa perempuan : Ivo 8. Pelatih topeng monyet : Mirza 9. Narrator : Vanti 187 TEMANKU ALAM DAN SATWA STOP TOPENG MONYET Narrator : di suatu pagi yang cerah di hutan yang luas, Mimo dan keluarganya sangat asyik bermain-main. Mereka bergelantungan dari pohon ke pohon untuk mencari makanan. Di hutan yang subur nan rindang, disinilah rumah mereka. Mereka hidup berkelompok, mengarungi hutan, pergi bebas kemanapun mereka pergi, bertemu dengan sahabat-sahabat lain di hutan seperti gajah, singa, macan, dan hewan hutan lainnya. Ibu Mimo : Ayooo Mooo… kita kesana, mencari pisang dan buah- buahan untuk makan kita pagi ini. Narrator : Mimo dan keluarganya sangat senang, mereka mendapatkan banyak buah pagi ini. Namun tiba-tiba dari kejauhan ada manusia datang. Ternyata mereka adalah manusia jahat, yaitu pengusaha kaya, penebang hutan, dan pemburu. Melihat mereka, Mimo dan keluarganya pun bersembunyi dan mendengarkan percakapan mereka. Penebang hutan : Bagaimana tuan? Kapan saya bisa mulai menebang hutan ini? 188 Pengusaha : Hahaha… secepatnya dong. Saya udah nggak sabar melihat hutan ini berubah menjadi pabrik luas, dan uang saya akan bertambah banyak. Hahaha…… Pemburu : Betul tuan, saya juga akan memburu hewan-hewan di hutan ini dan menjualnya, saya akan segera mendapatkan uang banyak hahahaha….. Narrator : Setelah mereka pergi, mimo dan keluarganya merasa cemas. Mereka takut kehilangan tempat tinggal mereka. Mimo : huhuhu… ayah ibuu… Mimo takuuut…. Mimo takut berpisah dengan ayah dan ibu… mimo juga takut kehilangan rumah Mimo….huhuhu … Ayah Mimo : Iya nak, sepertinya hutan ini sudah tidak aman lagi. Banyak manusia-manusia jahat yang ingin mengambil tempat tinggal kita. Teman-teman kita di hutan akan punah, hutan akan berubah menjadi bangunan. Tidak ada lagi pohon-pohon rindang dan subur. Narrator : keesokan harinya, saat Mimo dan keluarganya sedang mencari buah-buahan untuk makan pagi. Tiba-tiba dari kejauhan datanglah penebang pohon dan pemburu hewan. 189 Pemburu hewan : monyet-monyet disini cukup banyak, singa dan gajah sudah aku tangkap tadi. Saatnya mencari monyet-monyet untuk aku jual di pasar hewan. Penebang Pohon : Hahaha bagus…., ayo ikut aku menebang pohon. Pasti kamu akan dapat banyak monyet Pemburu : iya ayo…, lihat itu ada banyak monyet, aku akan tangkap mereka. Penebang Pohon : ia ayo cepat, pasang jaring perangkapnya. Aku juga mulai menebang pohon pohon ini. Mimo : aduuuuuuh…, mereka mendekat…., pasti mereka akan tangkap kita……….. Ayah Mimo : Mimo ayo cepat Jangan sampai tertangkap jaring mereka Ibu Mimo : iya ayo Mimo cepat… Narator : Mimo dan keluarganya berusaha meloncat- loncat di dahan pohon secepat mungkin, dan menjauh dari kejaran pemburu. Mereka terus meloncat dan meloncat sejauh sejauhnya. Namun sayang, Mimo dan keluarganya tertangkap. Pemburu : Naaaah…, tertangkap kalian hahaha…. 190 Mimo : Ayah…, Ibu…, ayo lepaskan jaring jaring ini, momo tidak mau dibawa ke pasar hewan Ibu Mimo : tolong…, tolong kami, lepaskan jaring jaring ini… Narator : Ayah dan Ibu Mimo berusaha melepaskan jaring dengan sekuat tenaga. Namun, tubuh mereka kecil, sehingga mereka tidak kuat melepaskannya. Keesokan harinya, penebang hutan telah menebang habis pohon pohon di hutan. Hutan pun menjadi gundul dan kering. Tidak ada lagi kicauan burung, penghuni hutan pun telah habis, sebagian dari mereka diburu, dan sebagian lainnya berlindung ke desa. Hewan hewan kehilangan tempat tinggalnya. Disaat yang sama, pemburu jahat membawa Mimo dan keluarganya ke pasar hewan. Dia menaruh Mimo dan keluarganya ke dalam sebuah truk. Mereka kepanasan dan lapar. Pemburu tahu bahwa mimo dan keluarganya merasa tersiksa, namun dia tidak peduli. Sesampainya di pasar hewan, pemburu menjual Mimo dan keluarganya kepada pedagang satwa. Beberapa hari kemudian, ada seorang pelatih topeng Monyet datang ke pasar hewan, ia mencari Monyet yang masih muda untuk dilatih menjadi topeng monyet. 191 Penjual Satwa : Mari Pak monyetnya, hasil tangkapan baru lho, banyak yang muda. Pelatih Topeng Monyet : iya Bu saya mencari monyet yang muda biar lebih mudah dilatih jadi topeng monyet. Narator : Penjual satwa pun menunjukan Mimo agar di beli oleh pelatih topeng Monyet, Mimo pun ketakutan. Penjual Satwa : Ini saja Pak, ini monyet paling muda. Mimo : Ayah…, Ibu…, tolong aku, ak tidak mau dijadikan topeng monyet. Pelatih : Oh iya benar…, hai monyet manis, ayo ikut dengan ku, akan ku latih jadi monyet pintar, hahaha…. Ayah, Ibu Mimo : Mimooooooooooo……… Narator : Mimo pun tidak bisa melepaskan diri, dia hanya bisa pasrah dibeli oleh pelatih topeng monyet. Dia sangat sedih sekali berpisah dengan orang tuanya. Pelatih membawa Mimo ke rumahnya, ia meletakkan Mimo di kandang yang sangat sempit. Kandang itu membuat mimo tidak bisa bergerak bebas seperti di hutan. 192 Setiap hari Mimo selalu dilatih paksa untuk menjadi topeng monyet. Pelatih jahat hanya member Mimo pisang busuk . Pelatih : Heh Monyet…., ayo cepat atraksi ayo pakai motor ini Cepat pakai payung mu Kamu harus menuruti semua perintah ku, kalau tidak kamu tidak akan ku beri makan Narator : Namun Mimo kadang tidak mematuhi perintah pelatih, ia merasa lapar sehingga tidak sanggup melakukan atraksi. Pelatih : Dasar monyet bodoh dan susah di atur Sia sia aku beli kau di pasar satwa. Narator : Mimo pun sering disiksa dengan cambuk, pelatih sering memarahinya setiap malam, di kandang yang sangat sempit, Mimo merasa sangat sedih dan ia hanya bisa menangis. Mimo : Huhuhu………, aku sediiiiiiiiiih, manusia manusia jahat…, aku rindu ayah dan ibu ku…, aku ingin rumah ku…, aku ingin bebas di hutan bermain bersama keluarga ku…, huhuhu…. Narator : akhirnya dengan sangat terpaksa Mimo selalu menuruti perintah sang pelatih topeng monyet, demi mendapatkan satu pisang busuk. Setiap hari, pelatih selalu membawa Mimo ke perempatan jalan raya untuk melakukan atraksi 193 demi mendapatkan uang. Mimo terkena asap dan debu kendaraan setiap hari, badannya kurus dan tidak terawat. Pelatih : Ayo cepat naik motornya…… “Mimo naik motor…, Mimo pergi ke pasar…,” Narator : Mimo hanya diberi satu pisang sebelum melakukan atraksi dan akan diberi makan lagi setelah dia dapat melakukan atraksi dengan baik. Orang-orang yang naik motor di jalan di perempatan sering memuji kepintaran dan kelucuan Mimo, padahal Mimo pada saat di rumah pelatih selalu disiksa, dimarahi, dan dipukuli. Topeng Monyet Kejam Sore pun tiba, pertunjukan pun berakhir. Mimo di bawa pulang ke rumah pelatih Mimo di letakkan kembali di kandang yang sempit, tinggalah Mimo sendiri dan meratapi nasib. Mimo : Huhuhu…., Manusia sungguh jahat, mereka tidak mengerti perasaan ku, mereka hanya mau memanfaatkan aku. Aku rindu keluarga dan teman teman ku di hutan, aku kesepian dan ketakutan di sini…., aku tersiksa tapi mereka tidak perduli. 194 Narator : andai manusia bisa mengerti perasaan Mimo. Maka, tidak akan ada manusia yang sejahat itu pada hewan. Meskipun Mimo tersiksa menjadi topeng monyet, namun Mimo percaya bahwa tidak semua manusia jahat, masih banyak manusia baik dan peduli terhadap makhluk hidup. Mimo : Teman teman…, inilah kisah ku Mimo si topeng Monyet. Meskipun aku tersiksa, namun aku punya semangat untuk hidup, karena suatu saat aku yakin akan bertemu dengan keluarga ku lagi. Aku yakin, tidak semua manusia jahat terhadap makhluk hidup. Mau kah kalian menolongku teman? Jangan pernah menonton topeng monyet, kalau tidak ada lagi yang menonton topeng monyet aku akan dibebaskan dan di kembalikan ke hutan dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga ku dan hidup bahagia seperti dulu di hutan. Kalau sudah tidak ada lagi topeng monyet, teman- temanku yang lain yang masih di hutan juga tidak akan diburu. Bantu aku, bantu monyet-monyet yang lain, bantu kami ya teman….., Stop melihat topeng monyet, topeng monyet itu menyiksa kami 195 LAMPIRAN ANGKET 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 Nama : Kelas : Petunjuk Pengisian Mohon siswa dapat memberikan ta nda “X” untuk setiap pendapat siswa pada kolom dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Adapun penjelasan pengisian:  Anda memilih jawaban “Ya” apabila anda setuju dengan pertanyaan yang telah disediakan dalam angket.  Anda memilih jawaban “Tidak” apabila anda tidak setuju dengan pertanyaan yang telah disediakan dalam angket. No. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah kalian menyukai belajar menggunakan alat permainan edukatif Pertunjukan Panggung Boneka Binatang Animals Puppet Show? 2. Apakah kalian menyukai tokoh bonekanya? 3. Apakah kalian menyukai warna pada boneka? 4. Apakah menurut kalian cara memainkan bonekanya mudah? 5. Apakah kalian menyukai gambar pada gambar latar background? 6. Apakah kalian menyukai warna pada gambar latar background? 7. Apakah menurut kalian cerita pada alat permainan edukatif ini menarik? 8. Apakah ceritanya mudah dipahami? 9. Apakah menurut kalian suara pada rekaman jelas? 10. Apakah menurut kalian gambar pada gambar latar background cocok dengan alur cerita pada rekaman?

6. Lampiran Dokumentasi Foto