Penelitian Yang Relevan KAJIAN TEORI

Hasil penelitian milik Hermina Kurniatun 2014 menyimpulkan dua hal, yaitu: 1 terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman cerita anak yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi GMA dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan strategi GMA pada siswa kelas VII di SMPN 1 Sanden Bantul; 2 strategi GMA efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman cerita anak pada siswa kelas VII di SMPN 1 Sanden Bantul. Simpulan tersebut berdasarkan pada analisis uji-t independen skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu diperoleh nilai t hitung 4,4909, db = 54, nilai p = 0,000 p 0,05. Hasil uji-t berhubungan kelompok eksperimen diperoleh nilai t hitung 3,954, db = 27, nilai p = 0,000 p 0,05. Kenaikan skor rata-rata kelompok eksperimen sebesar 4,28 dan kenaikan skor rata-rata keompok kontrol sebesar 1,93. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian dari Rahman 2007 yang berjudul Model Group Mapping Activity GMA dalam Pembelajaran Membaca Studi Eksperimen pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda FPBS Universitas Pendidikan Bahasa Indonesia Tahun Akademik 2006-2007. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian Rahman adalah penggunaan strategi GMA. Sementara perbedaannya dalam penelitian ini strategi GMA diterapkan untuk teks deskripsi sedangkan pada penelitian Rahman digunakan dalam pemahaman pembelajaran Bahasa Sunda. Hasil dari penelitian Rahman 2007 menyatakan bahwa hasil belajar pemahaman bahasa Sunda mahasiswa dengan menggunakan GMA menunjukkan adanya peningkatan yaitu terdapat selisih perbedaan antara kemampuan akhir 71,98 dan kemampuan awal 49,77 yaitu 22,21. Artinya kemampuan membaca pemahaman bahasa Sunda mahasiswa meningkat dengan menggunakan GMA. Penelitian terakhir yang relevan adalah penelitian dari Pritha Rizka Iriani 2013 yang berjudul Keefektifan Strategi Group Mapping Activity GMA terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman Isi Buku Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian Pritha Rizka Iriani adalah sama-sama menggunakan strategi GMA. Perbedaannya dalam penelitian Pritha Rizka Iriani strategi GMA diterapkan untuk menulis rangkuman isi buku sedangkan pada penelitian ini digunakan dalam memahami teks deskripsi. Hasil dari penelitian Pritha Rizka Iriani 2013 menyatakan bahwa hasil penghitungan uji-t untuk sampel bebas berupa skor t hitung lebih besar dari skor t tabel t h = 7,695 t t = 1,900 pada taraf signifikan 5 0,05 dan db 58. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketrampilan menulis rangkuman isi buku siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi GMA dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Hasil uji-t untuk sampel berhubungan menunjukkan bahwa skor t hitung th adalah sebesar 10,848 dengan db29. Skor t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel tt pada taraf signifikan 5 dan db 29 adalah 2,045. Hal itu menunjukkan bahwa skor t hitung lebih besar daripada skor t tabel. Berdasarkan perhitungan tersebut, strategi GMA efektif digunakan dalam pembelajaran menulis rangkuman isi buku.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Pertama 1. H : H a : Tidak terdapat perbedaan kemampuan memahami teks deskripsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Group Mapping Activity GMA dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi GMA pada siswa kelas VII SMP 15 Yogyakarta. Terdapat perbedaan kemampuan memahami teks deskripsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Group Mapping Activity GMA dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi GMA pada siswa kelas VII SMP 15 Yogyakarta. Hipotesis Kedua 2. H : Pembelajaran memahami teks deskripsi menggunakan strategi Group Mapping Activity GMA tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan strategi GMA pada siswa kelas VII SMP 15 Yogyakarta. 3. H a : Pembelajaran memahami teks deskripsi menggunakan strategi Group Mapping Activity GMA lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan strategi GMA pada siswa kelas VII SMP 15 Yogyakarta. 20

Bab III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang disajikan berupa skor dari pengumpulan data, penafsiran, hingga hasil analisis. Metode eksperimen yang dilakukan yaitu quasi experiment atau eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk melihat adakah perbedaan sebelum dan setelah suatu strategi digunakan hubungan kausal di dalam kelas, dan seberapa efektif strategi tersebut ketika digunakan dalam proses pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Control Group Pre-test and Post-test untuk melihat perbedaan pencapaian antara kelompok uji 0 2 - 0 1 dengan pencapaian kelompok kontrol 0 4 - 0 3 yaitu melakukan observasi sebelum dan sesudah perlakuan dilaksanakan. Peneliti menggunakan metode eksperimen terhadap populasi yang sudah ada. Pola desain penelitian Control Group Pre-test and Post-tes dapat digambarkan seperti berikut: Kelompok Tes awal perlakuan Tes akhir Uji 1 X 2 Kontrol 3 _ 4 Gambar 1: Pola desain penelitian Control Group Pre-test and Post-tes