Strategi Group Mapping Activity GMA

membuat pemetaan mapping dari teks secara individu pada sebuah lembar kerja tanpa melihat kembali bacaan Davidson,1982: 52; Ruddell, 2005: 111. Berikut langkah-langkah untuk menerapkan strategi GMA dalam proses belajar di dalam kelas Ruddell, 2005: 111: 1. siswa membaca teks yang telah disiapkan oleh guru; 2. guru memperlihatkan beberapa model peta dummy maps yang telah dipersiapkan sebagai gambaran untuk siswa; 3. guru memberikan instruksi pada siswa untuk membentuk kelompok kecil dan mulai membuat peta mapping secara individu. 4. guru memulai diskusi dalam kelompok kecil dengan memberikan instruksi kepada semua siswa untuk saling memperlihatkan peta yang telah dibuat pada kelompoknya Davidson, 1982: 55; 5. guru memanggil relawan pada setiap kelompok untuk menjelaskan dan memberikan alasan serta interpretasi dari pandangannya terhadap teks. Siapa pun boleh memberikan pertanyaan apa pun berkaitan dengan peta atau informasi yang sedang dibagikan. Hal ini dilakukan secara bergantian oleh tiap relawan. 6. guru memberi dukungan dan contoh. Kemudian mempersilahkan siswa yang sedang menunjukkan peta miliknya untuk mengklarifikasi dan menjelaskan tentang apa yang mereka pikirkan. Pada strategi GMA, cara mapping atau pemetaan dibebaskan. Tidak ada langkah-langkah khusus yang diberikan untuk membuat peta. Berbeda dengan strategi mapping lain yang biasanya diberi langkah-langkah membuat peta secara detail Ruddell, 2005: 113. Penjelasan dari peta yang dibuat murni merupakan respon siswa secara individu terhadap teks sehingga bentuk peta apapun yang dibuat siswa tidak ada yang bernilai salah maupun benar. Dalam hal ini bekal latar belakang serta bangunan pengetahuan yang berbeda-beda dari siswa bukanlah sebuah hal yang menyalahi aturan atau melanggar makna yang menjadi tujuan penulis. Selain itu, yang membedakan GMA dengan strategi mapping yang lain adalah pada pembelajaran menggunakan mapping ini siswa cenderung untuk „membuat‟ makna daripada „mendapatkan‟ makna dari teks yang dibaca Ruddell, 2005: 113. Peran guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai pemberi fasilitas dan bukan menjadi bagian yang dominan dalam proses belajar. Dalam proses diskusi peran dasar guru adalah memandu jalannya diskusi Davidson, 1982: 56 Strategi GMA membantu siswa untuk mengingat kembali dan menyimpan informasi dari sebuah teks. strategi ini juga dimaksudkan untuk mengeneralkan tanggapan pribadi dari interpretasi siswa terhadap teks. Proses pembuatan peta digunakan sebagai proses ketegasan akan persepsi siswa terhadap teks sedangkan proses diskusi bertujuan untuk memberikan stimulan terhadap pengalaman berfikir siswa ketika ada berbagai macam pemikiran yang memiliki hubungan Davidson, 1982: 56.

C. Kerangka Berpikir

Membaca pemahaman adalah suatu keterampilan yang diperlukan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan atau teks. Pembelajaran membaca pemahaman di dalam kelas memerlukan strategi yang tepat agar bisa mencapai tujuan dari pembelajaran. Banyak strategi yang dikembangkan untuk memfasilitasi pembelajaran membaca, salah satunya adalah strategi Group Mapping Activity GMA. Kurikulum 2013 memiliki kompetensi kaitannya dengan membaca pemahaman, salah satunya yaitu pada materi teks deskripsi di kelas VII. Di SMP 15 Yogyakarta yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, strategi GMA belum pernah diujikan dalam pembelajaran membaca, khususnya membaca teks deskripsi. Maka dari itu strategi GMA akan diujikan pada siswa kelas VII di SMP 15 Yogyakarta untuk mengetahui adakah perbedaan kemampuan siswa dalam memahami teks deskripsi setelah menerapkan strategi GMA serta keefektifan strategi GMA dalam pembelajaran memahami teks.

D. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Hermina Kurniatun 2014 yang berjudul Keefektifan Strategi GMA Group Mapping Activity dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak pada Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sanden Bantul. Persamaan penelitian Hermina Kurniatun dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang membaca pemahaman dan menggunakan strategi yang sama yaitu GMA. Perbedaannya penelitian Hermina Kurniatun menerapkan strategi GMA pada materi cerita anak dalam Kurikulum KTSP sedangkan penelitian ini menerapkan strategi GMA pada materi teks deskripsi dalam Kurikulum 2013.