Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Memahami Teks Deskripsi

berikut: 1 siswa membaca teks yang ada dalam buku pegangan siswa, 2 siswa menanyakan pada guru hal yang terkait dengan teks, 3 siswa membaca buku teks untuk mengenal struktur teks, 4 siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan teks,. Langkah-langkah tersebut dilakukan berulang-ulang pada tiap pertemuan. Jika dilihat pada saat aktivitas membaca berlangsung banyak siswa yang terlihat hanya membaca dalam sekali baca. Kegiatan membaca pun tidak efektif karena ketika guru mempersilahkan untuk mulai membaca masih banyak siswa yang bercakap-cakap dengan siswa lain, begitu pula ketika setelah selesai membaca. Waktu yang diberikan untk membaca kurang dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut juga mengakibatkan terganggungnya konsentrasi siswa lain yang sudah mulai membaca terlihat dari beberapa siswa harus berhenti membaca untuk mengingatkan siswa lain yang masih saling berbisik atau bercakap-cakap. Hal ini merupakan hal penghambat Hal ini merupakan hal penghambat yang menyebabkan proses membaca menjadi tidak efektif dan efisien. Pada aktifitas „siswa bertanya‟ seperti yang biasa terjadi siswa lebih banyak diam dan tidak interaktif sehingga guru memilih untuk melanjutkan pada tahap selanjutnya. Ketika menjawab pertanyaan guru siswa terbiasa menjawab dengan serentak sehingga tidak terlihat antara siswa yang sudah memahami teks dengan siswa yang belum. Pembelajaran dengan cara tersebut berlangsung selama empat kali pertemuan pada kelompok kontrol. Pada hari pertama siswa antusias dengan materi baru. Siswa antusias mencatat tentang pengertian, struktur, dan ciri-ciri teks deskripsi dari apa yang disampaikan oleh guru. Namun saat proses membaca dimulai keadaan menjadi seperti yang dideskripsikan pada pembahasan sebelumnya. Hari kedua dibuka dengan mempelajari jenis-jenis teks dan dilanjutkan dengan membaca. Pada hari ketiga siswa langsung diberi teks untuk dibaca dan siswa banyak yang mengeluh. Begitu pula pada hari keempat. Siswa hanya mampu menanggapi pertanyaan guru mengenai teks berdasarkan materi teks deskripsi yang telah mereka catatat namun kesulitan dan harus berpikir lebih lama ketika ditanya hal yang berkaitan dengan pendapat pribadi mengenai tema teks yang sedang dibahas maupun tentang realita yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan teks. Pada kelompok kontrol siswa mengikuti pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru selama ini. Meskipun sudah menggunakan Kurikulum 2013, guru cenderung masih menggunakan cara mengajar ceramah. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa adalah membaca pengetahuan dari buku pegangan siswa. Strategi GMA menurut Ruddell 2005: 111 bertujuan untuk membantu siswa mengorganisasi atau mengatur informasi setelah proses membaca. Strategi ini membantu siswa agar lebih mudah memahami isi bacaan. Peta konsep yang dibuat memperlihatkan bagaimana siswa memahami bacaan baik dari ide pokok dan hal penjelas lainnya. Davidson 1982: 52 mengungkapkan bahwa strategi GMA mengundang siswa untuk membuat representasi grafis yang menggambarkan penafsiran pribadi mereka tentang hubungan diantara berbagai gagasan dan konsep yang ada di dalam teks. Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Wiryodijoyo 1989: 7-10 bahwa membaca memahami yaitu bisa menangkap hubungan antara ide yang satu dengan ide yang lain.