Revisi Produk Uji Pelaksanaan Lapangan

137 keterlibatan siswa dalam pemecahan permasalahan yang terdapat pada multimedia melalui kegiatan diskusi kecil antar siswa untuk memperoleh penyelesaian masalah, dimana itu merupakan salah satu tujuan layanan bimbingan pribadi sosial. Multimedia interaktif yang telah dikembangkan divalidasi oleh ahli untuk mengetahui tingkat kelayakannya sebelum dilakukan uji coba di lapangan. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Validasi ahli materi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan dari segi content. Sementara validasi ahli media dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan dari segi media. Kriteria kelayakan yang digunakan peneliti untuk mengembangkan multimedia interaktif ini mengacu pada kriteria kualitas suatu material yang dikemukakan oleh Nieveen. Menurut Nieveen 1999, suatu material dikatakan baik layak jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Valid Suatu perangkat pembelajaran yang baik valid sangatlah diperlukan bagi setiap guru. Selanjutnya dijelaskan bahwa idealnya seorang pengembang media pembelajaran perlu melakukan pemeriksa ulang kepada para ahli validator, khususnya mengenai: a. Petunjuk yang digunakan pada alat peraga jelas b. Ukuran alat peraga sesuai c. Bentuk alat peraga menarik d. Pewarnaan alat peraga menarik 138 e. Kesesuaian media dengan materi Berdasarkan penjelasan tersebut, suatu media berupa alat peraga dikatakan valid apabila mendapat nilai baiksangat baik oleh para ahli. Dari hasil uji validasi, multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal dikatakan valid oleh validator dengan rata-rata total hasil penilaian validator berada pada kategori “sangat sesuai” atau “sesuai”. Namun demikian, masih terdapat skor yang kurang baik, harus dilakukan revisi atau menyempurnakan multimedia interaktif yang dikembangkan. 2. Praktis Aspek kepraktisan dapat dipenuhi jika: a. Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. b. Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan. Kepraktisan media yang dikembangkan didasarkan pada penilaian para ahli validator dengan cara mengisi lembar validasi media berupa alat peraga sebagai berikut: 1 Dapat diuji cobakan di lapangan tanpa revisi 2 Dapat diuji cobakan di lapangan dengan revisi 3 Belum dapat untuk diuji cobakan di lapangan Dari penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sesuai angket yang dibuat sebuah media dikatakan praktis jika penilaian menyebutkan bahwa media “dapat diuji cobakan di lapangan tanpa