Pembahasan PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TENTANG KECERDASAN INTERPERSONAL DALAM LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 MLATI.

138 e. Kesesuaian media dengan materi Berdasarkan penjelasan tersebut, suatu media berupa alat peraga dikatakan valid apabila mendapat nilai baiksangat baik oleh para ahli. Dari hasil uji validasi, multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal dikatakan valid oleh validator dengan rata-rata total hasil penilaian validator berada pada kategori “sangat sesuai” atau “sesuai”. Namun demikian, masih terdapat skor yang kurang baik, harus dilakukan revisi atau menyempurnakan multimedia interaktif yang dikembangkan. 2. Praktis Aspek kepraktisan dapat dipenuhi jika: a. Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. b. Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan. Kepraktisan media yang dikembangkan didasarkan pada penilaian para ahli validator dengan cara mengisi lembar validasi media berupa alat peraga sebagai berikut: 1 Dapat diuji cobakan di lapangan tanpa revisi 2 Dapat diuji cobakan di lapangan dengan revisi 3 Belum dapat untuk diuji cobakan di lapangan Dari penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sesuai angket yang dibuat sebuah media dikatakan praktis jika penilaian menyebutkan bahwa media “dapat diuji cobakan di lapangan tanpa 139 revisi” atau “dapat di uji cobakan di lapangan dengan revisi” dan dikatakan belum praktis bila para ahli memberi penilaian “belum dapat diuji cobakan di lapangan” dan dari hasil uji ahli yang dilakukan beberapa kali, akhirnya multimedia interaktif dikatakan praktis oleh para ahli dengan penilaian “dapat diuji cobakan di lapangan tanpa revisi” oleh ahli media dan “dapat diuji cobakan di lapangan dengan revisi”. 3. Efektif Efektivitas media berupa alat peraga adalah seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan media berupa alat peraga yang dikembangkan mencapai indikator efektifitas pembelajaran. Berkaitan dengan aspek efektivitas, Nieveen memberikan parameter yang sudah di modifikasi oleh peneliti sebagai berikut: a. Para ahli dan praktisi berdasar pengalamannya menyatakan bahwa media berupa alat peraga tersebut efektif. b. Secara operasional media berupa alat peraga tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pendapat lain mengemukakan bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi 4 empat indikator, diantaranya: a. Kualitas pembelajaran b. Banyak informasi atau keterampilan yang disajikan sehingga siswa dapat mempelajarinya dengan mudah. c. Kesesuaian tingkat pembelajaran. 140 d. Sejauh mana guru memastikan kesiapan siswa untuk mempelajari materi baru. Multimedia interaktif ini dikatakan efektif apabila siswa terlibat secara aktif dalam pengorganisasian dan siswa dapat menemukan hubungan dari informasi pengetahuan yang diberikan. Hasil pengembangan tidak saja meningkatkan pengetahuan, melainkan meningkatkan kemampuan berpikir. Semakin siswa aktif, pembelajaran semakin efektif . Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat penelitian terhadap aktifitas siswa serta diskusi kecil yang dilakukan terhadap siswa, setelah mengaplikasikan multimedia ini, siswa menjadi mengerti akan pentingnya kecerdasan interpersonal bagi mereka, sehingga mereka menjadi termotivasi untuk terus mengembangkan kecerdasan interpersonalnya dengan menerapkan apa yang telah diperolehnya saat mempelajari multimedia tersebut dalam kehidupan sosialnya. Sementara dari hasil wawancara dengan guru BK di SMP Negeri 1 Mlati, hingga saat ini multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal masih digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal yang dikembangkan telah memenuhi standar penilaian yang meliputi aspek kevalidan, kepraktisan serta keefektifan berdasarkan dari hasil penilaian ahli media, ahli materi, siswa dan guru BK di SMP Negeri 1 Mlati. 141 Keinteraktifan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dilihat dari dapat digunakannya secara mandiri oleh siswa. Sebagaimana tujuan utama dari sebuah multimedia yang bersifat interaktif yakni siswa dapat dengan bebas menjalankan aplikasi, berinteraksi serta mengulang kembali hal-hal yang belum bisa mereka pahami. Siswa mampu mengontrol sendiri unsur- unsur di dalam sesuai dengan materi yang diinginkan atau dibutuhkan oleh masing-masing siswa. Selain itu, dalam multimedia ini telah terdapat beberapa aktivitas yakni tes kecerdasan interpersonal dan game, dimana dari aktivitas tersebut interaksi siswa dengan media terjadi secara interaktif karena siswa memperoleh umpan balik berupa skor hasil tes dan pembenaran jawaban dalam aktivitas game. Multimedia interaktif yang dikembangkan menggunakan model tutorial yaitu penyajian penjelasan materi sebagai informasi baru bagi siswa. Siswa yang sebelumnya belum memahami tentang kecerdasan interpersonal menjadi paham tentang kecerdasan interpersonal melalui multimedia interaktif ini. Sementara karakteristik yang lain dari pembelajaran tutorial yakni adanya latihan, panduan bimbingan siswa, dan respon dari hasil belajar siswa. Pada pengembangan multimedia interaktif ini latihan dibuat dalam bentuk tes kecerdasan interpersonal dan game untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan interpersonal siswa. Selain itu terdapat pula panduan bimbingan siswa dan respon siswa yang dievaluasi komputer. Panduan disampaikan dalam bentuk petunjuk penggunaan yang terdapat pada setiap tampilan. Hal ini ditujukan agar siswa dapat dengan mudah mencari 142 tahu kembali simbol-simbol atau penjelasan yang yang mungkin mereka lupa. Sedangkan untuk respon siswa yang dievaluasi komputer yaitu berupa pemberian skor pada tes kecerdasan interpersonal dan pembenaran jawaban pada game. Pada dasarnya memang terdapat perbedaan antara pembelajaran oleh guru dengan layanan bimbingan oleh konselor dari beberapa dimensi. Namun dalam pengembangan multimedia interaktif ini terdapat pula penerapan prinsip dan strategi pembelajaran kontekstual dengan batasan yang dirasa perlu untuk diterapkan. Beberapa prinsip dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan ini meliputi: 1 Pengalaman langsung Experiencing Dalam mengoperasikan multimedia interaktif ini siswa benar-benar memperoleh pengalaman langsung melalui kegiatan secara mandiri yakni dalam memanfaatkan sumber belajar, dan melakukan bentuk-bentuk aktivitas di dalamnya secara aktif meliputi mencari tahu tingkat kecerdasan interpersonal mereka serta memainkan game yang tersedia. Penggunaan prinsip dan strategi ini bertujuan untuk mendorong daya tarik dan motivasi siswa. 2 Aplikasi Applying Dalam kegiatan ini siswa dilibatkan secara langsung untuk menerapkan apa yang telah mereka dapatkanpelajari dari multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal melalui aktivitas. Jadi setelah siswa membaca materi, dan menguasai materinya kemudian siswa dihadapkan dalam 143 sebuah studi kasus yang dikemas dalam bentuk game, dimana siswa harus menerapkan materi yang telah dipelajari dalam menyelesaikan masalah melalui studi kasus tersebut. Kemampuan siswa untuk menerapkan materi yang telah dipelajari untuk diterapkan atau digunakan dalam situasi yang lain yang berbeda inilah yang disebut dengan strategi aplikasi atau penggunaan. 3 Kerjasama Cooperating Kerjasama dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan narasumber yakni media bimbingan, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pokok dalam pembelajaran kontekstual. Sehingga dalam kegiatan layanan bimbingan pribadi sosial ini, sedikit banyak siswa juga terlibat dalam beberapa kegiatan di atas. 4 Alih pengetahuan Transferring Pembelajaran kontekstual menekankan pada kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimilki pada situasi lain. Jadi setelah melakukan kegiatan ini diharapkan siswa tidak hanya mengetahui tetapi juga mampu mengaplikasikan apa yang diperolehnya untuk pengembangan dirinya dan menyelesaikan masalah- masalah dalam kehidupannya. Dengan kata lain, melalui konsep pembelajaran kontekstual dari segi metode dan teknik, pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki bukan 144 sekedar untuk dihafal tetapi dapat digunakan atau dialihkan pada situasi dan kondisi lain. Kemampuan siswa untuk menerapkan materi yang telah dipelajari dalam memecahkan masalah-masalah baru merupakan penguasaan strategi kognitif. Dalam pengembangan multimedia interaktif ini peneliti hanya menggunakan beberapa prinsip desain pembelajaran. Prinsip kesiapan dan motivasi ditunjukkan dengan cara menyampaikan penjelasan terlebih dahulu tentang pentingnya mengembangkan kecerdasan interpersonal pada intro sebelum program ini dijalankan. Penggunaan gambar, audio dan video adalah sebagai alat pemusat perhatian. Sementara prinsip partisipasi aktif dan umpan balik disampaikan dalam multimedia interaktif ini melalui aktivitas pada menu game dan tes kecerdasan interpersonal. Dan yang terakhir adalah adanya kebebasan siswa untuk mengulang materi kembali. Hal ini merupakan prinsip perulangan. Penggunaan kelima prinsip tersebut dimaksudkan agar siswa dapat meningkatkan kesadarannya akan pentingnya kecerdasan interpersonal serta melatih keterampilannya dalam menghadapi masalah- masalah interpersonal dengan kemampuannya sendiri.

M. Temuan Penelitian

Dari hasil uji coba pelaksanaan lapangan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penggunaan multimedia interaktif dalam layanan bimbingan pribadi sosial tentang kecerdasan interpersonal dari segi praktis sangat efektif untuk 145 memberikan pemahaman bagi siswa tentang kecerdasan interpersonal. Dari hasil pengamatan, siswa tampak antusias dalam mengaplikasikan multimedia tersebut, mereka tampak serius dalam mengikuti setiap materi yang terdapat dalam multimedia interaktif tersebut. Sementara dari hasil penyebaran angket, diketahui bahwa motivasi siswa setelah mempelajari materi kecerdasan interpersonal menjadi meningkat. Siswa mampu menyadari akan pentingnya kecerdasan interpersonal bagi mereka. Mereka akan berusaha untuk terus mengembangkan kecerdasan interpersonalnya. 2. Kegiatan layanan bimbingan yang semula kurang menarik minat dan motivasi siswa, dengan penggunaan multimedia interpersonal dalam menyampaikan materi tentang kecerdasan interpersonal menjadi sangat diperhatikan dan siswa juga memperoleh pengalaman interpersonal secara langsung dari kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan di dalam melakukan aktivitasnya siswa dilibatkan pada sejumlah kegiatan, diantaranya diskusi kecil antar teman, mendengarkan respon dari teman sebaya, kolaborasi dengan teman dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam materi, dimana semua kegiatan tersebut merupakan tujuan dari kegiatan bimbingan pribadi sosial.

N. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal ini masih memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya: 146 1. Keterbatasan segi materi dalam multimedia interaktif menyebabkan layanan bimbingan ini sebatas pada upaya preventif membangun pemahaman, belum sepenuhnya mampu membangun kesadaran hingga pengembangan sikap siswa dalam upaya meningkatkan kecerdasan interpersonal, sehingga masih perlu adanya tindakan lebih lanjut dari guru BK dan siswa sendiri dalam membangun kesadaran hingga pengembangan sikap tentang kecerdasan interpersonal. 2. Pengembangan ini masih sangat sederhana, hanya sampai pada penilaian kelayakan media yang dikembangkan dan belum sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip desain pesan secara secara maksimal. 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penelitian ini menghasilkan sebuah multimedia interaktif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan rendahnya kecerdasan interpersonal siswa yakni melalui peningkatan pemahaman siswa terkait pentingnya kecerdasan interpersonal dalam layanan bimbingan pribadi sosial di SMP Negeri 1 Mlati. Multimedia interaktif ini berisi materi tentang kecerdasan interpersonal yang dilengkapi dengan aktivitas dalam bentuk tes kecerdasan interpersonal. Rangkuman materi inti meliputi pengertian kecerdasan interpersonal, karakteristik kecerdasan interpersonal tinggi, alasan individu membutuhkan teman sebaya, masalah - masalah yang muncul pada individu dengan kecerdasan interpersonal yang rendah, faktor penyebab masalah interpersonal, macam-macam keterampilan interpersonal, tahap-tahap penyelesaian konflik interpersonal, tips pengembangan kecerdasan interpersonal, game sebagai bahan refleksi untuk siswa dalam mememecahkan masalah-masalah interpersonal. 2. Multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal telah memenuhi kriteria layak untuk digunakan sebagai layanan bimbingan pribadi sosial di SMP Negeri 1 Mlati menurut standar penilaian yang meliputi aspek validitas, kepraktisan serta efektivitas berdasarkan dari hasil penilaian ahli media, ahli materi, siswa dan guru BK di SMP Negeri 1 Mlati. 148

B. Saran

1. Bagi siswa Multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal dapat digunakan sebagai sumber layanan informasi dalam membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang kecerdasan interpersonalnya. Dari beberapa materi yang tersedia siswa dapat memilih dan menentukan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemudian siswa juga bisa mendiskusikan materi yang terdapat dalam multimedia interaktif kepada siswa lainnya. 2. Bagi guru bimbingan konseling Multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal ini dapat digunakan oleh guru BK sebagai referensi media dan alat bantu dalam memberikan layanan informasi bimbingan pribadi sosial tentang kecerdasan interpersonal kepada siswa. Materi-materi yang terdapat di dalam multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal juga dapat membantu guru BK dalam mengidentifikasi perilaku siswa yang mempunyai masalah interpersonal sehingga dapat dilakukan upaya-upaya untuk membantu siswa terlepas dari masalah interpersonal yang sedang dihadapinya. 3. Bagi penelitian selanjutnya. Multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal hasil pengembangan ini perlu diadakan pengembangan lebih lanjut agar diperoleh hasil yang lebih sempurna. Hal ini dikarenakan masih banyaknya