Latar Belakang Masalah PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TENTANG KECERDASAN INTERPERSONAL DALAM LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 MLATI.

5 Kondisi ini menunjukkan belum adanya sikap keterbukaan dengan setiap siswa dalam satu kelas, jadi interaksi antar siswa masih sangat terbatas dengan teman- teman yang dianggap dekat saja. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal mengakibatkan masalah dalam perkembangan pribadi sosial siswa. Siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah, akan menjadi takut dan malas bergabung dengan teman sebayanya karena sering diejek oleh teman-temannya. Siswa menjadi kurang percaya diri, merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang menekan, serta kurang mampu menghadapi konflik dengan teman-temannya. Pada akhirnya untuk menghindari permasalahan tersebut, mereka memilih untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosialnya. Pengembangan kemampuan interpersonal menjadi penting karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup menyendiri. Banyak kegiatan siswa di lingkungan sosialnya terkait dengan orang lain. Siswa yang gagal dalam mengembangkan kecerdasan interpersonalnya, akan banyak menghadapi hambatan dalam pergaulan sosialnya. Akibatnya, mereka akan mudah tersisihkan secara sosial. Bisa dibayangkan ketika di sekolah setiap siswa diharuskan untuk bekerja sama secara kelompok, karena perasaan minder dan tidak sejajar menyebabkan tersingkir dari kegiatan bersama tersebut. Siswa yang tidak mampu bekerja sama dengan teman sebayanya akan cenderung disisihkan dan tidak mendapatkan peran penting dalam hidupnya kelak. 6 Menanggapi permasalahan yang terjadi di sekolah, sudah seharusnya informasi tentang kecerdasan interpersonal disampaikan kepada siswa. Tujuannya untuk menunjang pemahaman untuk meningkatkan keterampilan interpersonal siswa. Sementara ini, penggunaan metode dalam memberikan layanan bimbingan di SMP Negeri 1 Mlati belum memenuhi harapan dan minat siswa. Siswa membutuhkan variasi dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling agar lebih menarik perhatian siswa. Metode yang lazim digunakan seperti pemberian penjelasan materi maupun praktik, tetap saja masih harus didukung oleh media audio visual agar dapat memperinci penyampaian bentuk keterampilan interpersonal yang diperlukan oleh siswa. Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama pemilihan media, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B. Seels 1994:98 mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa, meliputi: 1 TactileKinesthetic. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukan dengan suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri. 2 VisualPerceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal dengan penglihatan. Demonstrasi dari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah semua alat yang berharga untuk mereka. Pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line, film, dan demonstrasi. 3 Auditory. Pelajar menyukai informasi dengan format 7 bahasa lisan. Hasil belajar diiperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. 4 Aktif versus Reflektif Aktif: Pelajar cenderung untuk mempertahankan dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan atau menerapkannya dan menjelaskannya pada orang lain. 5 Reflektif : Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang Mari kita fikirkan terlebih dulu adalah tanggapan pelajar yang yang reflektif. 6 Seqwential Versus Global Seqwential: Pelajar menyukai untuk berproses step-by-step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. 7 Global: Pelajar menyukai suatu ikhtisar atau gambaran besar dari apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju pembelajaran dengan proses yang kompleks. Menjawab kebutuhan siswa akan media yang tepat, maka perlu sebuah media yang dapat menyampaikan secara rinci beberapa keterampilan interpersonal. Johnson Safaria, 2005: 17, mengungkapkan bahwa agar mampu memulai, mengembangkan, dan mengembangkan dan memelihara hubungan interpersonal serta komunikasi yang akrab, hangat dan produktif dengan orang lain, maka perlu sejumlah keterampilan dasar. Keterampilan dasar tersebut meliputi, sikap saling memahami atau empati, terbuka, inisiatif, prososial, serta memecahkan konflik interpersonal dengan cara yang konstruktif. Selain itu, media yang dikembangkan haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dewasa ini, revolusi cara belajar telah memposisikan penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi sebagai media intervensi dalam menunjang 8 peningkatan kualitas hasil belajar dan kompetensi siswa. Beberapa contoh diantaranya, perkembangan teknologi pembelajaran berbasis audio visual, menjamurnya perangkat lunak software, permainan edukatif untuk anak-anak yang dinilai cukup signifikan dalam meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif dengan desain yang menarik untuk menunjang proses belajar yang dibutuhkan siswa Selain itu, saat ini telah banyak dikembangkan multimedia interaktif sebagai sebuah layanan informasi dalam layanan bimbingan konseling, diantaranya mengenai Konsep Diri bagi siswa kelas XI SMA oleh Mega Putriyanti Sudibyo dalam penelitian skripsi yang dilakukan pada tahun 2009. Hasil penelitian tersebut dapat dikategorikan baik untuk digunakan sebagai media dalam pelaksanaan layanan informasi tentang Konsep Diri bagi siswa kelas XI SMA. Selain itu masih ada pula pengembangan multimedia interaktif untuk ibu-ibu usia produktif mengenai program KB oleh Beta Budi Susilo dalam penelitian skripsi yang dilakukan pada tahun 2008. Hasil penelitian skripsi tersebut menyatakan penggunaan multimedia interaktif dapat dikategorikan baik untuk digunakan sebagai media dalam pelaksanaan layanan informasi tentang program keluarga berencana. Berdasarkan atas pertimbangan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengembangkan sebuah perangkat multimedia interaktif dalam meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan interpersonal. Pemilihan multimedia interaktif sebagai media intervensi dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang 9 kecerdasan interpersonal, dianggap mampu memenuhi kebutuhan siswa akan layanan bimbingan yang juga menarik perhatian siswa serta relevan dengan kemampuan siswa. Pengembangan ini didukung dengan adanya sarana yang memadai di SMP Negeri 1 Mlati, yakni: 2 ruang laboratorium komputer dengan jumlah total komputer yang tersedia sebanyak 40 unit komputer serta dilengkapi dengan perangkat OHP.

B. Identifikasi Masalah

1. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam membina hubungan interpersonal. 2. Adanya indikasi perilaku siswa di SMP Negeri 1 Mlati yang mengarah pada rendahnya pemahaman siswa akan kecerdasan interpersonal. 3. Kebutuhan siswa akan peningkatan pemahaman tentang kecerdasan interpersonal. 4. Kebutuhan akan media yang dapat menyampaikan materi bimbingan pribadi sosial dan mengajarkan keterampilan secara lebih rinci terkait masalah-masalah yang berhubungan dengan kecerdasan interpersonal sebagai layanan bimbingan pribadi sosial, 5. Belum tersedianya media informasi berupa multimedia yang bersifat interaktif tentang kecerdasan interpersonal bagi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Mlati. 10

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada pengembangan multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal dalam layanan bimbingan pribadi sosial bagi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Mlati.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah model multimedia interaktif yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan interpersonal siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mlati? 2. Apakah multimedia interaktif ini layak untuk digunakan untuk mengatasi permasalahan siswa tentang kecerdasan interpersonal siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : 1. Menghasilkan produk berupa multimedia interaktif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kecerdasan interpersonal dalam layanan bimbingan pribadi sosial di SMP Negeri 1 Mlati. 2. Mengukur kelayakan multimedia interaktif yang dikembangkan dalam mengatasi permasalahan kecerdasan interpersonal siswa di SMP Negeri 1 Mlati. 11

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut. 1. Produk yang dihasilkan berisi materi tentang kecerdasan interpersonal yang dilengkapi dengan aktivitas dalam bentuk tes kecerdasan interpersonal. Rangkuman materi inti meliputi pengertian kecerdasan interpersonal, karakteristik kecerdasan interpersonal tinggi, alasan individu membutuhkan teman sebaya, masalah - masalah yang muncul pada individu dengan kecerdasan interpersonal yang rendah, faktor penyebab masalah interpersonal, macam-macam keterampilan interpersonal, tahap- tahap penyelesaian konflik interpersonal, tips pengembangan kecerdasan interpersonal, game sebagai bahan refleksi untuk siswa dalam mememecahkan masalah-masalah interpersonal. 2. Multimedia interaktif ini dapat digunakan sebagai layanan informasi bimbingan pribadi sosial dalam rangka membantu mengatasi permasalahan siswa terkait pemahaman siswa tentang pentingnya kecerdasan interpersonal. 3. Multimedia interaktif ini diproduksi dengan menggunakan dukungan perangkat lunak software dan dirancang untuk dioperasikan dengan menggunakan komputer dan diprogram untuk dapat digunakan siswa secara mandiri, sehingga kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada 12 penggunanya yakni siswa. Peran guru BK dalam kegiatan ini hanya mendampingi siswa.

G. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Adanya indikasi perilaku rendahnya kecerdasan interpersonal siswa di sekolah yang berdampak negatif pada perkembangan pribadi sosial siswa serta keterbatasan pemahaman siswa mengenai pentingnya kecerdasan interpersonal, maka perlu adanya upaya peningkatan pemahaman siswa tentang kecerdasan interpersonal. Salah satu media yang mampu mendukung upaya tersebut adalah multimedia interaktif. Pemilihan penggunaan multimedia interaktif adalah agar pemahaman tentang kecerdasan interpersonal dapat diberikan semenarik mungkin, serta dapat menampilkan beberapa keterampilan terkait kemampuan interpersonal secara lebih rinci.

H. Manfaat Penelitian

Pengembangan multimedia interaktif tentang kecerdasan interpersonal ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis yaitu: 1. Secara Teoritis a. Hasil pengembangan multimedia interaktif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi pengembangan media bimbingan dan konseling secara umum. 13 b. Hasil pengembangan multimedia interaktif ini mampu memberikan gambaran bagi pengembangan selanjutnya. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti, yaitu dapat menambah wawasan serta memberi bekal pengalaman dengan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah. b. Bagi guru BK, yaitu dapat menggunakan manfaat dari hasil produk pengembangan multimedia interaktif dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa terutama tentang kecerdasan interpersonal c. Bagi siswa, yaitu adanya pemahaman serta pengalaman yang akhirnya mampu memunculkan kesadaran bagi siswa tentang pentingnya kecerdasan interpersonal dalam upaya meraih kesuksesan di masa depan.

I. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan tentang apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka peneliti memberi definisi istilah sebagai berikut: 1. Multimedia interaktif ini merupakan sebuah format multimedia yang dikemas dalam bentuk compact disk dengan tujuan interaktif.