Pendidikan Agama dan Nilai Moral Aspek Perkembangan Seni
43
menuju puncak prestasi. Orang tua tentu bangga dengan pencapaian buah hatinya tersebut. Pengembangan seni pada anak juga dapat dijadikan sarana mengeluarkan
emosi secara sehat tanpa menyakiti atau mengganggu orang lain. Dia bisa bernyanyi dengan teriak-teriak, mencoret-coret buku gambar, atau menari sesuka
hati saat marah. Emosinya jadi diluapkan dengan berkesenian. Fungsi seni juga
dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Saat anak tampil di atas panggung atau di depan teman-temannya untuk mempertunjukkan bakatnya, dia merasa kelebihannya itu bisa membuat dirinya
bangga. Menari dan musik juga dapat mengasah gerakan motorik kasarnya karena
selalu bergerak. 6.
Karakteristik Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD tidak bisa dipisahkan dari pemahan terkait dengan karakteristik anak. Anak usia dini memiliki karakteristik yang
berbeda dengan orang dewasa karena tumbuh dan berkembang dengan banyak cara, unik dan berbeda.
Kartini kartono 1990: 104 menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki karakteristik : 1 bersifat egoisentris naif, 2 mempunyai relasi sosial dengan
benda-benda dan manusia yang sifatnya sederhana dan primitif, 3 ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas, 4
sikap hidup yang figsionomis, yaitu anak secara langsung memberikan sifat
lahiriah maupun materiill terhadap setiap penghayatannya.
Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini dikemukakan oleh Sofia Hartati 2005: 8-9 sebagai berikut: 1 memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2
44
merupakan pribadi yang unik, 3 suka berfantasi dan berimaginasi, 4 masa potensial untuk belajar, 5 memiliki sikap egosentris, 6 memiliki rentan daya
konsentrasi yang pendek, 7 merupakan bagian dari makluk sosial. Selanjutnya, Rusdinal 2005: 6 menambahkan bahwa karakteristik anak
adalah: 1 anak pada masa praoperasional, belajar melalui pengalaman konkrit dan dengan orientasi dan tujuan sesaat, 2 anak suka menyebut-nyebutkan nama benda
yang ada disekitarnya dan mendefinisikan kata, 3 anak belajar melalui bahasa lisan dan pada masa ini berkembang pesat, 4 anak memerlukan struktur belajar
yang jelas dan spesifik.
Adapun struktur karakteristik anak usia dini akan selalu mengalami perubahan-perubahan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Secara biologis
perkembangan anak usia dini dapat dibagi kedalam beberapa fase yang masing- masing fase memiliki perubahan sendiri. Pertama, usia 0 sampai 6 bulan anak
menunjukkan gerak refleks, mengenali pengasuhannya, menunjukkan komunikasi wajah, tersenyum, tertawa, dan bersuara sedapatnya. Tangan memegang mainan
dan menggoyangkannya,
memegang benda
dengan dua
tangan dan
memasukkannya ke mulut.
Kedua, usia 7 sampai 12 bulan. Anak mampu menggerakkan objek, koordinasi mata dengan tangan sudah baik, mampu membedakan orang tuanya
atau keluarga dekat dengan orang asing, dapat duduk dilantai dengan baik, mulai merangkak untuk mengambil objek, kemampuan mencari objek yang
disembunyikan, mulai bisa berjalan dengan bantuan, kemudian dapat berdiri sendiri dan dapat berjalan sendiri.
45
Ketiga, usia 13 sampai 24 bulan, anak mulai lancar berjalan dan tidak mau berhenti, belajar mengenal benda-benda, mulai mengembangkan memori jangka
pendek dan jangka panjang, memegang pensil dengan jari-jari dan mencoret-coret, mulai menunjukkan kemampuan berkomunikasi, menunjukkan keseimbangan
badan, menyukai benda-benda yang berbunyi, berlari dan menendang benda. Keempat, usia 2 sampai 4 tahun. Anak mulai dapat menirukan apa yang
dilakukan oleh orang dewasa, motorik halus mulai berkembang pesat, belajar memakai benda-benda seperti topi, sepatu besar, kacamata dan menirukan orang
dewasa, bermain paralel, menunjukkan kemampuan bahasa yang cepat, serta dapat mengambil dengan kanvas.
Kelima, pada usia 5 tahun anak sudah memiliki kemampuan berbahasa sehari-hari. Mereka dapat berkomunikasi dengan anak lain sebagai wujud
perkembangan sosial. Keenam, pada usia 6 sampai 8 tahun. Anak mulai mampu membaca dan
berkomunikasi secara luas. Perkembangan daya pikir kognitif yang cepat ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan
sekitar dengan menanyakan segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya. Bentuk permainan masih individual meski aktifitas permainan kolektif Partini, 2010: 10.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak usia dini mereka dapat melakukan gerakan yangterkoordinasi, perkembangan bahasa
sudah baik dan mampu berinteraksi sosial. Usia dini juga merupakan masa sensitif bagi anak untuk belajar bahasa. Melalui koordinasi gerakan yang baik anak
mampu menggerakan mata-tangan untuk mewujudkan imajinasinya kedalam
46
bentuk gambar, sehingga penggunaan gambar karya anak dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara anak.