Pengawasan Temuan Hasil Penelitian dan Pembahasan
114
pengawasan pada waktu peserta didik melakukan setoran hafalan, meeting, piket danmemiliki jadwal detail untuk admin dan satpam.
Bidang Administrasi dan Keuangan AK melakukan pengawasan dengan membuat laporan keuangan sekolah yang direncanakan untuk keperluan
operasional sekolah. Bidang ini juga menyusun perencanaan anggaran dan pembuatan laporan infak bulanan siswa.
Selanjutnya, bidang Sarana dan Prasarana SP melakukan pengawasan dengan melakukan perbaikan ruang kelas, pemasangan danpembersihan gedung
secara berkala. Bidang Sarana dan Prasarana SP juga melakukan pengecekan terhadap keperluan lain yang dirasa kurang maupun perlu untuk dilengkapi.
Bidang Publikasi Pu melaksanakan pengawasan dengan melakukan wawancara wali siswa baru setelah dilakukan masa orientasi pada peserta didik..
Menelpon pencari informasi tentang BIAS dan mencari referensi yang dipergunakan untuk agenda praktik kerja lapangan serta menyebar brosur BIAS
ditempat yang strategis untuk dibaca oleh masyarakat. Bidang Pendidik Pe melaksanakan pengawasan dengan membina peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran dan mengawasi kemajuan peserta didik secara langsung. Kompetensi dan keterampilan pendidik dalam melaksanakan
pengawasan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran bagi peserta didik.
Bidang Kesiswaan K melaksanakan kegiatan pengawasan dengan mendata kembali kondisi siswa. Melakukan pengawan dengan melihat kemajuan siswa
dalam hal kemandirian dan tanggung jawab.
115
Fungsi pengawasan pada program KB BIAS Palagan Yogyakarta dijalankan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Program
sudah berjalan dengan baik atau perlu di evaluasi sebagaimana mestinya. Fungsi pengawasan ini dilakukan dengan membagi peran dan tugas dari
bidang yang ada di KB BIAS Palagan Yogyakarta yaitu bidang Kegiatan Belajar Mengajar KBM, Sarana dan Prasarana SP, Administrasi dan Keuangan AK,
dan Publikasi. Hal ini menjadikan pengawasan masing masing bidang dapat dilaksanakan sesuai dengan kompetensinya. Pengawasan pada kelompok bermain
KB membantu pengelola untuk memberikan laporan mengenai kinerja dari masing-masing bidang. Pengawasan ini akan memudahkan pengelola tentang
program yang sudah dilaksanakan sudah sesuai dengan perencanaan atau ada yang harus diperbaiki.
B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pencapaian keberhasilan penyelenggaraan KB BIAS Palagan Yogyakarta
dapat dilihat dari aspek manajemen dan fungsi-fungsinya. Seringkali dalam penyelenggaraannya terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukung dapat berupa fasilitas yang menunjang dan juga akses yang mudah dijangkau. Hal senada disampaikan oleh ustadzah SPL,
“..faktor yang mendukung bias palagan adalah lokasi yang strategis, disekitar sekolah terdapat perumahan. perumahan yang memungkinkan
putranya bersekolah ada disana, SDM yang profesional dan tidak kalah penting adalah dukungan dari orang tua”.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh ustadzah NR, “..SDM yang memiliki peran ganda, staff keamanan yang perlu ditingkatkan
keamanannya, terbatasnya interaksi dengan lingkungan sekitarnya dikarenakan lahan di tengah perumahan. Faktor pendukung ya itu mas,
116
kondisi internal sdm yang kompak, sesuai dengan disiplin ilmunya mengetahui masalah dan psikologi anak, Kalau eksternal mendukung
program dengan dana maupun tenaganya, lokasi strategis, hampir setiap hari ada mencari informasi”.
Hal ini mengindikasikan KB BIAS Palagan Yogyakarta memiliki faktor pendukung yang dapat menjadi kelebihan dan keuntungan bagi pendidik,
pengelola, dan orang tua peserta didik. Hal ini akan sangat membantu menganalisis apa saja yang sudah berhasil dijalankan dan apa saja yang belum
berhasil untuk dilaksanakan. Selain faktor pendukung diatas juga terdapat faktor penghambat. Faktor ini
dapat berwujud kelemahan dan kekurangan. Faktor penghambat ini dapat mengurangi efektivitas kerja dan pencapaian tujuan. Adapun faktor penghambat
tersebut seperti disampaikan oleh Ustadzah SPL, “...Faktor penghambat ada ustadzah yang menikah belum ada
penggantinya, siap setiap saat dan ketika ustadzah belum memiliki orientasi hidup untuk kebahagiaan akhirat”.
Faktor penghambat lain juga disampaikan oleh NR, “...Ya ada kalu faktor penghambat itu, diantaranya menurut saya, SDM yang
memiliki peran ganda, staff keamanan yang perlu ditingkatkan keamanannya, terbatasnya interaksi dengan lingkungan sekitarnya
dikarenakan lahan di tengah perumahan”. Dari uraian diatas faktor pendukung dapat menjadi kelebihan dan
keuntungan. Faktor pendukung dapat meningkatkan efektivitas kerja dan kelancaran dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Faktor penghambat
merupakan sesuatu yang menjadi kelemahan atau dan kekurangan pada KB BIAS Palagan Yogyakarta. Hal ini menjadi referensi untuk dapat menjadi perbaikan dan
refleksi agar kedepannya semakin baik.
117