17
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hal itu dilakukan melalui beragam pendayagunaan institusi pendidikan
yang memberikan pengetahuan dan nilai-nilai yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan kemaslahatan bersama.
Manajemen pendidikan melaksanakan semua yang telah diprogramkan seperti yang diuraikan dalam perencanaan program pendidikan kemudian mencari
perbedaan antara kenyataan dengan rancangan program pendidikan yang menunjukkan adanya perbedaan antara kinerja dengan tugas pokok dan fungsinya.
Manajemen pendidikan turut serta mengusahakan supaya kegiatan pendidikan berjalan seperti yang direncanakan dan melakukan evaluasi apakah semua
indikator ketercapaian program pendidikan telah diperoleh yang kemudian melakukan pembetulan terhadap keberhasilan yang dicapai.
b. Manajemen Pendidikan Luar Sekolah
Dalam pengertian manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS ada tiga unsur yang penting yaitu manajemen, program, dan Pendidikan Luar Sekolah
PLS. Manajemen mengandung arti sebagai kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga atau perseorangan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya. Program dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, organisasi atau lembaga.
Pendidikan Luar Sekolah PLS adalah setiap usaha pelayanan pendidikan yang dilakukan segera, teratur, dan berencana diluar sistem sekolah berlangsung
sepanjang umur, yang bertujuan untuk mengaktualisasikan potensi manusia sehingga terwujud manusia yang gemar belajar membelajarkan untuk mencapai
18
kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Pendidikan Luar Sekolah PLS adalah sub Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS, yaitu suatu
sistem yang memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan khusus yakni memenuhi kebutuhan belajar tertentu yang fungsional bagi masa sekarang dan masa depan.
Manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS juga dapat diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik
bersama orang lain dalam mencapai tujuan organisasi Sudjana 2004: 1. Manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS memiliki karakter dengan cakupan
sasaran yang luas, tenaga yang sangat heterogen, kebutuhan peserta didik dengan latar belakang yang berbeda sehingga memerlukan manajemen yang berbeda
untuk dapat mencapai tujuan yang akan dicapai. Pendidikan Luar Sekolah PLS juga tidak bisa dipisahkan dari komponen-
komponen yang mendukungnya. Komponen atau sub sistem yang ada pada sistem Pendidikan Luar Sekolah PLS adalah masukan saran, masukan mentah, masukan
lingkungan, proses, keluaran, masukan lain dan pengaruh yang dihasilkan Umberto Sihombing, 2000: 55.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikemukakan bahwa manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS sebagai upaya menerapkan fungsi-fungsi
pengelolaan baik sebagai kelembagaan maupun satuan Pendidikan Luar Sekolah PLS. Manajemen mengandung arti sebagai suatu kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Usaha diperlukan oleh
setiap pengelola atau penanggung jawab Pendidikan Luar Sekolah PLS untuk
19
merangsang dan menggugah para petugas yang bekerja dalam setiap lininya agar bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini akan berdampak pada keberhasilan
tujuan Pendidikan Luar Sekolah PLS. Manajemen merupakan kegiatan bersama dan melalui orang lain dalam
suatu organisasi memerlukan kehadiran tenaga pengelola atau manajer profesional. Kompetensi ini dibekali untuk senantiasa memiliki kemampuan
dasar, kemampuan akademik, kemampuan personal dan kemampuan sosial Sujana, 2006: 3.
Manajemen Pendidikan
Luar Sekolah
PLS dirancang
untuk membelajarkan masyarakat agar memiliki kecerdasan, keterampilan, dan
kemandirian dalam bersikap sehingga mampu menghadapi perubahan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS
memberikan suatu pembekalan terkait pengelolaan fungsi-fungsi ilmu manajemen dalam program Pendidikan Luar Sekolah PLS yang diharapkan dapat berjalan
efektif dan efisien. Manajemen Pendidikan Luar Sekolah PLS dibekali dengan strategi
diversifikasi dan diferensiasi yang membuat program pembelajaran beraneka ragam dan beraneka kualitas dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Masyarakat
membutuhkan hasil belajar yang segera dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kehidupannya, karena itulah mereka akan terus mencari Pendidikan Luar
Sekolah PLS sepanjang Pendidikan Luar Sekolah PLS mampu memberikan makna dalam kehidupan mereka.
20
c. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen dalam penelitian tentang manajemen program kelompok bermain KB mengacu pada fungsi-fungsi manajemen yang
dikemukakan oleh Terry 1970, dalam „principles of management‟,
mengemukakan empat fungsi manajemen, keempat fungsi manajemen dikenal dengan
singkatan POAC
yaitu planning
perencanaan, organizing
pengorganisasian, actuating
pelaksanaan, controlling
pengawasan. Perencanaan mencangkup rangkaian kegiatan dari berbagai alternatif upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian meliputi pembagian dan pengelompokan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
motivasi, pengarahan. Pengawasan menyangkut motivasi, koordinasi, dan pelayanan. Adapun pengertian tentang fungsi manajemen menurut Terry 1970
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan memiliki peran penting dan mendasar, karena perencanaan melihat jauh
kedepan mewujudkan cita-cita dan harapan yang akan diwujudkan. Perencanaan dengan pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-
hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan
datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Perencanaan menurut Joel G. Seigel dan Jae K. Shim mendefinisikan
perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka panjang serta merencanakan
21
taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tujuan yang sudah direncanakan Irham Fahmi, 2011: 11. Definisi pengertian perencanaan juga di
kemukakan oleh Erly Suandy 2001: 2. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan
dengan jelas strategi-strategi, tata cara pelaksanaan program dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana 2004: 57 perencanaan adalah :
”Proses sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis
karena perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip- prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut mencangkup proses
pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara
ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganisasi.” Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan menggunakan beberapa aspek untuk penentuan tujuan yang akan dicapai. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih. Perencanaan adalah proses sistematis dalam pengambilan keputusan
tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan menggunakan
prinsip-prinsip tertentu didalam proses pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang
terorganisasi.