30 dikemukakan siswa lain. Berikutnya, mampu mengurangi rasa takut siswa
dalam bertanya baik kepada siswa lain maupun guru. Metode ini juga dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan salah satu
karakteristik siswa menurut Mulyani dan Nana Syaodih 2006 yang senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung, yaitu melibatkan siswa
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang dibutuhkan pada saat pembelajaran, membuat pertanyaan berkaitan dengan materi kemudian
diajukkan dan dijawab oleh teman pasangannya dalam kelompok. Pembelajaran dengan metode the learning cell akan berlangsung hidup dan
melibatkan para siswa dikarenakan pembelajaran dengan metode the learning cell merupakan metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi karekteristik
siswa dan pada akhirnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran IPS akan meningkat.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian adalah penerapan metode the learning cell dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri I Karangasem kecamatan Cawas kabupaten Klaten tahun ajaran 2015 2016.
G. Definisi Operasional
1. Metode The Learning Cell
Metode the learning cell merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif secara berpasangan dimana siswa membuat dan menjawab
pertanyaan secara bergantian berdasarkan topik materi yang sama.
31 2.
Keaktifan Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar Keaktifan belajar IPS siswa Sekolah Dasar merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran menyangkut kegiatan fisik dan mental untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
IPS. Menggunakan atau menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas yang dapat dilihat dari kemauan, semangat, dan
antusias siswa dalam proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan Classroom Action Research CAR. Menurut Suharsimi Arikunto
2007: 3, Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sejalan dengan pendapat diatas, Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 9 mendefinisikan
bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Kasihani Kasbolah 1998: 13 mendefinisikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Berdasarkan pendapat di atas mengenai definisi Penelitian Tindakan Kelas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru dengan sengaja dan sistematis untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan mutu pembelajaran. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar IPS di kelas IV SD N 1
Karangasem. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan kegiatan dalam
33 bentuk siklus, yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi
dan perencanaan kembali. Penelitian ini mengambil bentuk kolaboratif, dimana peneliti
berkolaborasi dengan guru kelas IV SD N 1 Karangasem untuk memperbaiki kekurangan- keurangan yang terjadi dalam pembelajaran IPS di kelas IV
sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Kolaborasi dalam penelitian ini guru kelas IV SD N 1 Karangasem
berperan sebagai pelaksana kegiatan, yaitu mengajar IPS dengan metode the learning cell. Sedangkan, peneliti berperan sebagai observer. Peneliti
berperan sebagai pengumpul data, penafsir data dan melaporkan hasil penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangasem yang beralamatkan di Pundungsari, Karangasem, Cawas, Klaten. Waktu penelitian
meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan April 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPS, maka yang dijadikan subyek dalam peneliatian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangasem yang
berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 10 siswa putra dan 13 siswa putri. Kelas IV ini dipilih sebagai subjek penelitian karena tingkat keaktifan siswa pada
proses pembelajaran IPS masih kurang, hal ini diidentifikasi ketika peneliti mengajar kelas IV dan V, siswa kelas IV kurang aktif dalam pembelajaran