27 karakterisitik anak Sekolah Dasar dapat dijadikan sebagai acuan untuk
menerapkan strategi, pendekkatan, model dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter siswa.
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Titin Wijayanti 2013
2014 tentang “ Penerapan Metode The Learning Cell Dengan Media Flanelgraf dalam peningkatan pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD
N 4 Pandansari Tahun ajaran 2013 2014”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil keberhasilan penerapan the learning cell dengan media
flanelgraf pada siklus I sebesar 77 pada siklus I, 84,25 pada siklus II, dan 94,79 pada siklus III. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa metode the learning cell dengan media flanelgraf dapat meningkatkan pembelajaran IPS.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan di atas terdapat pada penerapan metode the learning cell dan mata pelajaran.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan di atas terdapat pada obyek, tempat penelitian, dan penerapan metode the
learning cell dalam penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
28
E. Kerangka Pikir
Keaktifan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 1 Karangasem masih rendah. Adapun indikaator keaktifan yang belum tercapai di SD N I
Karangasem yaitu siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru masih mendominasi pembelajaran IPS yaitu dengan menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa, sehingga siswa kurang diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam menemukan sendiri pengetahuannya. Selain itu,
indikator keaktifan yang belum tercapai adalah siswa belum terlibat dalam pemecahan masalah atau mengemukan pendapat dan siswa belum aktif
bertanya kepada siswa lain maupun guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
Proses pembelajaran yang didominasi oleh guru dan menggunakan metode konvensional menyebabkan belum maksimalnya keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran IPS dikarenakan siswa belum memiliki kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuannya maupun ikut serta
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, guru sebagai pengelola pembelajaran diusahakan tidak mendominasi dalam pembelajaran dan harus kreatif dan
inovatif dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan dapat
melibatkan siswa. Salah satu metode aktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS adalah metode the learning cell.
Sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang dikemukakan oleh Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih 2006: 6.3 yaitu senang bermain,
29 senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan
atau melakukan sesuatu secara langsung, metode the learning cell dapat memfasilitasi siswa belajar sesuai dengan karakteristiknya sehingga dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa. Metode the learning cell dapat memfasilitasi karakteristik siswa yang senang bekerja dalam kelompok, yaitu
dengan aktif belajar dan saling bertanya untuk memahami suatu materi pembelajaran secara berkelompok pasangan. Metode the learning cell juga
dapat memfasilitasi gerak siswa, siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan penyampaian materi oleh guru, melainkan siswa aktif bergerak
mencari tambahan informasi dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.
Metode the learning cell juga memfasilitasi siswa untuk belajar secara langsung menggali dan menemukan pengetahuannya sendiri melalui kegiatan
bertanya dan menjawab pertanyaan dari pasangan kelompoknya serta aktif mencari sumber belajar yang berhubungan dengan materi yang sedang
dipelajari. Metode the learning cell juga dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berargumentasi, karena pada penerapan metode the learning cell
siswa diminta untuk bisa membuat pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain
dalam kelompok pasangannya. Metode the learning cell dapat mengembangkan daya pikir, melatih
keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan dengan tuntutan pertanyaan kepada siswa lain, melatih siswa menjawab pertanyaan yang
30 dikemukakan siswa lain. Berikutnya, mampu mengurangi rasa takut siswa
dalam bertanya baik kepada siswa lain maupun guru. Metode ini juga dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan salah satu
karakteristik siswa menurut Mulyani dan Nana Syaodih 2006 yang senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung, yaitu melibatkan siswa
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang dibutuhkan pada saat pembelajaran, membuat pertanyaan berkaitan dengan materi kemudian
diajukkan dan dijawab oleh teman pasangannya dalam kelompok. Pembelajaran dengan metode the learning cell akan berlangsung hidup dan
melibatkan para siswa dikarenakan pembelajaran dengan metode the learning cell merupakan metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi karekteristik
siswa dan pada akhirnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran IPS akan meningkat.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian adalah penerapan metode the learning cell dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri I Karangasem kecamatan Cawas kabupaten Klaten tahun ajaran 2015 2016.
G. Definisi Operasional
1. Metode The Learning Cell
Metode the learning cell merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif secara berpasangan dimana siswa membuat dan menjawab
pertanyaan secara bergantian berdasarkan topik materi yang sama.