Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

18 pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, dan membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain Dimyati dan Mudjiono, 2003: 114- 115. Keaktifan belajar siswa menurut Syaiful Bahri Djamarah 2000: 84- 85 dapat dilihat dalam: a. siswa mampu menerapkan konsep, prinsip, dan generalisai, b. belajar dalam kelompok untuk memecahkan masalah, c. berpartisipasi dalam melaksanakan tugas belajarnya melalui berbagai cara, d. berani mengajukkan pendapat, e. antar siswa terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan belajar, f. aktivitas belajar analisis, sintesis, penilaian, dan kesimpulan g. siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lain, h. siswa berkesempatan menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia, i. siswa berupaya menilai hasil belajar yang dicapainya, dan j. siswa berusaha bertanya kepada guru atau meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Nana Sudjana 2006 ketika mengamati keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV 19 SD N 1 Karangasem Tahun ajaran 2015 2016 dikarenakan indikator keaktifan tersebut dapat mencakup semua kegiatan siswa selama satu kali proses pembelajaran, sehingga dapat digunakan untuk mengamati keaktifan belajar siswa. 3. Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berfikir secara kritis. Menurut Gagne dan Brings dalam Martinis Yamin 2007: 84 mengemukakan faktor yang dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran antara lain: a. memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, b. menjelaskan tujuan intraksional, c. mengingatkan kompetensi belajar pada siswa, d. memberikan stimulus kepada siswa masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari, e. memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya, f. memunculkan aktivitas, partisipasi dalam kegiatan pembelajaran g. memberi umpan balik feed back, h. melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur, dan i. menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran. 20 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cara meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, menjelaskan pembelajaran secara jelas, guru tidak mendominasi dalam pembelajaran, pembelajaran berpusat pada anak, menciptakan kegiatan pembelajaran yang membutuhkan partisipasi siswa, membimbing, membantu siswa dalam memecahkan permasalahan dan membuat kesimpulan setiap akhir pembelajaran.

4. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah matu mata pelajaran yang dimulai dari SD MI sampai perguruan tinggi. Numan Somantri 2001: 92 menjelaskan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis psikologis untuk tujuan pendidikan. Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh 1998: 1 memberikan definisi bahwa pendidikan IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep- konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Martorella Etin Solihatin dan Raharjo, 2007: 15 mengemukakan bahwa pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, dalam pembelajaran pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan