Potensi Ekonomi Kambing Peluang dan Potensi Pasar Kambing

pada saat perawatan dan pemeliharaan ternak akan berdampak pada proses pertumbuhan dan perkembangannya Sumoprastowo, 1997.

2.1.1 Potensi Ekonomi Kambing

Nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang diberikan kambing sangat nyata yaitu dapat menyumbangkan 14–25 dari total pandapatan keluarga petani. Peranan kambing sebagai ternak potong dalam upacara agama atau adat merupakan sumbangan terhadap ketahanan budaya bangsa dan status sosial peternak. Potensi kambing untuk agribisnis belum banyak dilirik orang karena belum memperhatikan peluang pasar. Sistem penjualan ternak masih didasarkan atas kebutuhan uang tunai, sehingga pengelolaan ternak yang dilakukan tidak menjamin kontinuitas pendapatan dan sulit meramalkan ketersediaan ternak sebagai barang dagangan Sarwono, 2007. Kambing memiliki potensi ekonomi yang baik, antara lain : a. Mempunyai badan yang relatif kecil dan pertumbuhan yang cepat sehingga tingkat reproduksi dan produksi lebih tinggi. b. Modal usaha uang cepat berputar karena pamasarannya mudah. c. Ternak kambing tidak memerlukan lahan yang luas, apalagi dapat dilakukan kemitraan dengan pihak pengadaan pakan hijauan. d. Ternak kambing suka bergerombol, sehingga dalam hal tenaga kerja, sistem pengembalaan akan lebih efisien. e. Proses perkembangbiakan dapat diatur terpola karena betinainduk dapat dilakukan penjadwalan birahiestrus. f. Skala usaha pembibitan kambing yang dianjurkan adalah 8-12 ekor induk dengan harapan setiap kali melahirkan akan diperoleh anak sapih sekitar 12-18 ekor Devendra, 1994.

2.1.2 Peluang dan Potensi Pasar Kambing

Kambing mempunyai peluang dan potensi pasar yang bagus karena untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri bahkan diekspor. Kambing merupakan ternak yang memiliki sifat toleransi yang tinggi terhadap bermacam- macam pakan hijauan serta mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai lingkungan. Pengembangan kambing mempunyai prospek yang baik karena disamping untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri, kambing juga memiliki peluang sebagai komoditas ekspor. Budidaya kambing saat ini berbasis pada peternakan rakyat yang berciri skala usaha kecil, manajemen sederhana, pemanfaatan teknologi seadanya, dan lokasi tidak terkonsentrasi. Potensi untuk mengembangkan kambing di Indonesia sangat terbuka lebar, karena kurang lebih 30 kebutuhan pangan dan pertanian dipenuhi oleh ternak, sehingga keberadaan ternak menjadi sangat strategis dalam hidup dan kehidupan manusia. Adapun istilah pemasaran adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan penyaluran barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat konsumen pada waktu yang tepat, sehingga terjadi pemilikan barang tersebut. Pada umumnya kambing sangat mudah dipasarkan baik dalam bentuk karkas maupun dalam bentuk hidup, sehingga dapat memberikan peluang dan potensi pasar kambing di seluruh Indonesia bahkan juga mempunyai peluang untuk di ekspor anonim b , 2011. Peluang pasar kambing, antara lain : 1 Pangsa pasar kambing terbuka lebar lokal, domestik, ekspor; 2 Cita rasa daging kambing sangat spesifik; 3 Dengan potensi lahan pakan cukup memadai mempunyai peluang untuk pengembangan populasi lebih besar. Sedangkan potensi pasar kambing, antara lain : 1 Meningkatnya pertambahan penduduk, maka permintaan daging semakin meningkat setiap tahun; 2 Meningkatnya daya beli, sehingga kebutuhan daging meningkat; 3 Terjadinya perubahan dalam pola konsumsi dan peningkatan dalam kesadaran gizi masyarakat Hartati, 2012. Tingkat permintaan daging kambing tidak terlalu fluktuatif sepanjang tahun. Namun, permintaan akan meningkat dengan cepat pada saat Hari Raya Idul Adha. Pada hari raya tersebut, permintaan daging akan meningkat dan harga pun akan naik. Pada Hari Raya Idul Adha, kambing yang dijual hidup harus sehat dan tidak cacat. Pasar potensial lain yaitu pedagang sate, gulai, tongseng dan sup kambing Anonim b , 2011. Untuk daerah Medan Marelan juga diketahui mengalami peningkatan yang bervariasi sesuai ukuran hewan kurban itu sendiri. Tahun sebelumnya harga rata-rata kambing ukuran kecil Rp 500,000ekor hingga Rp 600,000ekor, namun pada waktu tertentu kenaikkan harga jenis kambing ukuran kecil dan sedang dijual rata-rata antara Rp 800,000 hingga Rp 1,200,000, ukuran besar rata-rata Rp 1,200,000 hingga Rp 1,500,000 Anonim c , 2011.

2.2 Landasan Teori