penggunaan model regresi linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik yang disyaratkan. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian
ini, sebagai berikut.
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Pengujian penyimpangan asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah model yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan bebas atau lolos dari penyimpangan asumsi klasik. Pengujian penyimpangan
asumsi klasik yang dilakukan adalah: uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas. Masing-masing pengujian penyimpangan asumsi klasik adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah residual dalam regresi memiliki distribusi normal. Setelah diuji dengan menggunakan normal probability
plot dan diagram histogram, terlihat data menyebar mengikuti garis diagonal dan diagram yang tidak condong ke kiri maupun ke kanan.
b. Uji Multikolinearitas
Salah satu dari asumsi model regresi linear klasik adalah bahwa tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel yang menjelaskan yang termasuk
dalam model. Multikolinearitas berarti adanya hubungan yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat hasil matrix korelasi. Bila ada korelasi yang cukup tinggi antar variabel bebas
umumnya diatas 0.90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel bebas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi apakah kesalahan pengganggu dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi
ke observasi lainnya. Metode grafik menunjukkan penyebaran titik - titik varian residual sebagai berikut:
a. Titik -titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c. Penyebaran titik - titik data tidak membentuk pola bergelombang menyebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik tidak berpola Gujarati, 1999. Untuk menjelaskan masalah 4 dengan menggunakan perhitungan
Pendapatan Bersih π dan RC Return Cost Ratio sebagai berikut:
Alat Analisis
Sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, alat yang dipakai untuk menganalisis keuntungan dan kelayakan adalah π dan RC.
a. Pendapatan Bersih π
Pendapatan bersih merupakan jumlah penerimaan yang diterima oleh peternak dikurangkan dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
π = TR – TC
Keterangan : π = Pendapatan bersih usaha ternak kambing pedaging Rp
TR = Total Penerimaan Rp TC = Total Biaya Rp
b. RC Return Cost Ratio