Penerimaan Usaha Ternak Kambing Pedaging

4. Biaya tenaga kerja X 4 diperoleh nilai t-hitung 0.544 lebih kecil dari nilai t- tabel 2.11 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.594 lebih besar dari nilai α 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima atau H 1 ditolak, yaitu biaya tenaga kerja X 4 , secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak Y. Nilai koefisien regresi sebesar 0.381 menunjukkan bahwa setiap adanya pertambahan biaya tenaga kerja X 4 sebesar 1, maka akan menambah pendapatan peternak sebesar 0.381. Sebaliknya, jika terjadi pengurangan biaya tenaga kerja X 4 akan menyebabkan berkurangnya pendapatan peternak Y. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan biaya bibit, biaya obat, biaya pengambilan pakan, dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak kambing pedaging di daerah penelitian dapat diterima.

5.5 Penerimaan Usaha Ternak Kambing Pedaging

Penerimaan merupakan nilai output yang diterima oleh para peternak selama satu tahun pemeliharaan kambing. Adapun komponen-komponen hasil penjualan yang diterima oleh peternak adalah hasil penjualan kambing pedaging dan hasil penjualan kotoran kambing pedaging. 1. Penerimaan dari Hasil Penjualan Kambing Pedaging Transaksi penjualan kambing pedaging tidak dilakukan dengan penimbangan berat badan kambing. Penjualan kambing pedaging hanya berdasarkan taksiran dengan pandangan mata dengan memperhatikan postur tubuh kambing. Penerimaan dari penjualan kambing pedaging per peternak rata-rata Rp 20,842,727 dengan harga jual rata-rata Rp 1,068,824ekor. Sedangkan penerimaan dari penjualan kambing pedaging per ekor rata-rata Rp 1,253,216peternak. 2. Penerimaan dari Hasil Penjualan Kotoran Kambing Pedaging Penjualan kotoran kambing dilakukan karena adanya permintaan untuk dijadikan pupuk bagi para petani. Penjualan kotoran kambing dijual per beko dengan harga Rp. 5,000beko. Hasil dari penjualan kotoran kambing rata-rata selama satu tahun sebesar Rp 800,909peternak dan per ekor rata-rata Rp 43,708kambing. Dari keterangan di atas maka dapat dilihat total penerimaan peternak rata- rata selama satu tahun sebesar Rp 21,643,636peternak dan penerimaan peternak per ekor kambing rata-rata sebesar Rp 1,296,925 Tabel 17. Rataan Analisis Ekonomi Usaha Ternak Kambing Pedaging Selama Satu Tahun di Kelurahan Tanah Enam Ratus Tahun 2012 No. Uraian Rata-rata Per Peternak Rata-rata per ekor Fisik Nilai Rp Fisik Nilai Rp Satuan Jumlah Satuan Jumlah 1 Biaya Produksi : 1.1.Bibit Kambing ekor 19.27 6,470,909.00 Ekor 1 332,673.15 1.2.Tenaga Kerja HKP 132.1 5,284,090.91 HKP

7.68 307,012.74

1.3.Obat-obatan ml 265.97 278,243.56 ml 15.88 16,647.73 1.4.Penyusutan Kandang - - 386,764.07 - - 22,930.17 1.5.Perbaikan Kandang - - 185,000.00 - - 10,310.58 1.6.Penyusutan Alat - - 56,272.73 - - 3,351 1.7.Transportasi - - 1,660,909.09 - - 94,841.72 Total Biaya - - 14,322,189.36 787,766.88 2 Harga Jual Kambing Rata-rata ekor 1 1,068,824.24 Ekor 1 1,068,824.24 3 Penerimaan: 3.1. Penjualan Kambing ekor 19.27 20,842,727.27 Ekor 1 1,253,216.47 3.2. Penjualan Kotoran beko 160,18 800,909.09 Beko 8.74 43,703 Total Penerimaan 21,643,636.36 1,296,925 4 Pendapatan Bersih 7,321,447.00 509,157.94 Sumber: Data Diolah Lampiran 16a,b;17a,b;dan 18a,b

5.6 Pendapatan Usaha Ternak Kambing Pedaging