SMA Negeri 3 Madiun terleta k di pinggir kota, yang merupa kan jalur lalu lintas antara Jawa Timur dan Jawa Tengah bersebe lahan dengan Wisma
haji dan merupak an banguna n baru yang berdir i di atas area seluas 5 hektar . Banguna n ini merupak an aset Pemerin tah Daerah Tingkat II Kota
Madiun sebagai
wujud kepedul ian
dan partisi pasinya
dalam pengemb angan pendidik an di Kota Madiun.
Terlep as dari itu SMA Negeri 3 Madiun sebagai Rintisan SBI telah menyusun suatu Model Kurikulum Integrasi yang diharapkan dapat
mewujudkan target lulusan SMA BI. Proses penyusunan kurikulum integrasi tersebut dilakukan oleh tim pengembang kurikulum. Pengadaptasian dan
pengembangan kurikulum yang dilakukan menganut prinsip prinsip pengembangan kurikulum.
Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian kegiatan lapangan mulai dari penjajakan lokasi penelitian, studi orientasi dan studi terfokus. Data-
data dirancang dengan pendekatan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Cara yang dilakukan dengan mendiskripsikan kompetensi dan
materi yang
terdapat dalam
kurikulum Cambridge,
kemudian menggabungkan
dan menambahkan
kompetensi dan
materi dalam
kurikulum nasional dan internasional agar menjadi satu kesatuan kurikulum yang dapat mengakomodasi kedua kebutuhan kurikulum.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1 Tahap Orientasi, 2 Tahap Eksplorasi, 3 Tahap Penelitian Terfokus.
Tahap pertama peneliti mengumpulkan data yang didapat secara umum tentang fokus penelitian melalui observasi pada Ketua Program
SBI SMA Negeri 3 Madiun melalui dokumentasi sekolah. Pada tahap kedua peneliti lebih menfokuskan penelitian pada
pengumpulan data lebih terarah, hal ini dilakukan dengan wawancara melalui kepala sekolah, ketua program SBI, guru mata pelajaran dan
oran g lain yang
dipan dang bisa
membe rikan infor masi
yang diper lukan. Pada taha p ini lebi h mend etai l lagi dala m peng umpu lan
info rmas i atau data sehingga mendekati kesempurnaan. Pada tahap ketiga peneli ti lebih memfok uskan lagi pada
pengga lian dat a mel alui doku ment asi untu k lebi h mem anta pkan hasi l pene liti an di lapangan, dan dapat menarik kesimpulan sesuai
dengan. kebutuhan. Pada prinsipnya pengumpulan data empirik diawali dengan
memahami setting. Dalam hal ini peneliti masuk sebagai bagian dari subyek penelitian. Sehubungan dengan penelitian ini, maka digunakan
teknik pengumpulan data berupa pengamatan observasi, wawancara interview, dan teknik dokumentasi.
3.3.1. Observasi Guba dan Lincoln 1981 dalam Moleong mengemukakan
beberapa alasan penggunaan teknik observasi: Pertama, teknik ini
didasarkan atas
pengalaman secara
langsung, kedua,
teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi, ketiga,
pengamatan memungkinkan mencatat peristiwa dalam situasi berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data, keempat, pengamatan merupakan aalternatif menghindari bias data, kelima, memungkinkan memahami
situasi-situasi yang rumit Moleong, 2001: 126. Dalam penelitian ini proses obervasi adalah mengamati tentang
segala sesuatu yang dapat mendukung permasalahan penelitian tentang
kurikulum integrasi
pada rintisan
sekolah bertaraf
internasional yang
meliputi tujuan,
isi, organisasi,
strategi kurikulum integrasi. Sedangkan model pengembangan kurikulum
integrasi meliputi orientasi, pendekatan pengembangan, siapa yang terlibat dalam pelaksanaan, prosedur pembuatan kebijakan dan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum integrasi di SMA Negeri 3 Madiun. Selain itu implementasi kurikulum integrasi di SMA Negeri
3 Madiun
dan kompetensi
yang dicapai
siswa setelah
mengimplementasikan kurikulum integrasi serta kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum integrasi.
3.3.2. Wawancara Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah
teknik wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik
wawancara mendalam dan terstruktur dengan menggunakan
pedoman wawancara yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan informan, dengan maksud mendapatkan
gambaran lengkap tentang masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan beberapa informan yang dianggap memahami masalah
yang diteliti. Oleh sebab itu peneliti sebelum melakukan wawancara, perlu menentukan informan kunci. Beberapa pertimbangan dalam
menentukan informan kunci, adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Ketua Program Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional, Guru mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris, adalah: 1 Mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidang
manajemen sekolah, 2 Mengetahui arah perkembangan sekolah sesuai visi dan misi sekolah, 3 Memahami prinsip pengembangan
kurikulum, 4 Memahami prosedur pengembangan kurikulum dan 5 Memahami isi,materi dari kurikulum nasional dan internasional.
Masalah pencatatan data wawancara merupakan suatu aspek utama yang amat penting, karena jika
tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian dari data akan hilang, dan usaha
wawancara akan sia-sia.
Dalam penelitian digunakan cara pencatatan langsung dengan alat recording, dan pencatatan dari ingatan secara terpadu. Oleh
karena wawancara dipandang efektif, maka peneliti menggunakan
wawancara mendalam
dengan cara
formal dan
informal. Pembicaraan
informal kepada
para guru
dilakukan secara
spontanitas. Proses
wawancara diarahkan
pada konsep
pengembangan sekolah
menjadi Rintisan
SBI, Kurikulum
Internasional yang
digunakan, Proses
integrasi kurikulum,
Implementasi kurikulum integrasi, Kesesuaian Kurikulum integrasi dengan standart Rintisan SBI dan target profil siswa serta kendala
dalam penyusunan dan implementasi kurikulum integrasi dan solusinya.
3.3.3. Teknik Dokumentasi Peneliti mencari data sekunder dengan jalan mengadakan studi
kepustakaan dan rekaman. Lincoln dan Guba seperti yang diikuti oleh Sonhaji 1994:74 mengartikan rekaman sebagai setiap tulisan
atau pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau
memenuhi accountin. Sedangkan dokumen digunakan untuk
mengacu setiap tulisan atau rekaman, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku harian, catatan
khusus, catatan hasil rapat. Teknik
dokumentasi ini
dilakukan dengan
cara studi
kepustakaan dan rekaman dari dokumen-dokumen yang dimiliki informan untuk melengkapi data tentang 1 kriteria SBI dan target
profil siswa, 2 komponen kurikulum nasional dan internasional, 3
kecakapan hidup yang mengembangkan multiple intelegence siswa, dan 4 hasil pengintegrasian kurikulum.
Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sumber ini. Pertama, sumber ini selalu tersedia baik yang ada pada
SMA Negeri 3 Madiun maupun pada pengurus. Kedua merupakan sumber informasi yang stabil baik keakuratanya dalam merefleksikan
situasi yang terjadi dimasa lampau maupun dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan. Ketiga merupakan sumber informasi yang
kaya secara konseptual relevan dan mendasar dalam konteknya.
3.4. Sumber Data