1 mendeskripsikan tugas dan fungsi, yang kemudian ditulis dalam bentuk kompetensi dan setiap kompetensi tersusun dari sejumlah
subkompetensi, 2 mendeskripsikan kriteriastandar unjuk kerja performance standard dari setiap subkompetensi, 3
mendeskripsikan konteks di mana pekerjaantugas dilakukan dan memberikan pedoman tentang hal-hal yang dipersyaratkan untuk
unjuk kerja, 4 mendeskripsikan pedoman untuk melakukan penilaian setiap subkompetensi, dan 5 mencakup kemampuan
mengerjakan sesuatu, kemampuan mengorganisasikan sesuatu, kemampuan mengatasi masalah, dan kemampuan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berbeda.
4.1.3. Strategi Kurikulum Integrasi SMA Negeri 3 Madiun
Strategi pelaksanaan kurikulum integrasi SMA 3 Madiun dapat dilihat selama proses belajar mengajar. Prinsip proses belajar
mengajar yang digunakan di SMA 3 Madiun yaitu dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, yaitu siswa dibimbing
dan diarahkan untuk membangun konsep atau prinsip secara kontekstual melalui penelitian dan penemuan Inquiry dan
discovery. Ada beberapa pendekatan dalam proses belajar mengajar
yang diterapkan yaitu : a. Pendekatan kontekstual
Ada tiga hal yang perlu dipahami tentang konsep pendekatan kontekstual yaitu : pertama, bahwa pembelajaran dengan
pendekatan ini menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman secara langsung. Kedua, mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Ketiga, mendorong siswa untuk dapat menerapkan pengalaman belajarnya dalam kehidupan.
Dari hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar dengan pendekatan kontekstual bukan hanya menghafal, tetapi
proses mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman. Belajar bukan sekedar mengumpulkan fakta yang lepas-lepas, tetapi
pengetahuan merupakan organisasi dari semua yang dialami, sehingga pengetahuan yang dimiliki akan berpengaruh pada pola
perilaku, missal pola berpikir, pola bertindak, pola memecahkan masalah. Belajar adalah proses pemecahan masalah. Belajar adalah
proses pengalaman yang dibangun sendiri. Belajar pada hakekatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan.
b. Pendekatan Inquiry dan Discovery Pendekatan ini diberikan agar siswa memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang mengarah pada keterampilan penemuan. Dengan menggunakan lembar kerja siswa melakukan
kegiatan eksperimen untuk menemukan sendiri konsep- konsep yang
belum diberikan, sehingga siswa membangun sendiri konsep-konsep, dan kesimpulan. Pendekatan ini berfungsi agar apa yang telah
dialami, dilakukan dan ditemukan mempunyai penguatan yang kuat dalam memorinya.
Strategi Pendekatan di atas diberikan secara : 1 Cooperative Learning
Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam satu kelompok
yang terdiri dari 3 sampai 5 siswa. Kelompok akan mempelajari suatu materi yang spesifik sampai tuntas. Strategi pembelajaran ini
siswa didorong untuk bekerjasama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
Belajar kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa segi atau perspektif yaitu dari perspektif motivasi, perspektif social,
perspektif pengembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Sehingga keberhasilan individu dalam kelompok adalah
keberhasilan kelompok juga. Perspektif motivasi, maksudnya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok akan
memotivasi anggota kelompok untuk saling membantu untuk keberhasilan berikutnya. Perspektif sosial, maksudnya dalam
belajar kooperatif setiap siswa akan saling membantu untuk mencapai kebehasilan, sehingga memacu untuk melakukan
kerjasama yang kuat. Perspektif perkembangan kognitif
maksudnya dengan adanya interaksi dengan anggota kelompok dapat mengembangkan potensi berpikir siswa untuk berpikir
mengolah berbagai informasi. Perspektif elaborasi kognitif maksudnya adalah bahwa tiap siswa sebagai anggota kelompok
akan berusaha untuk memahami dan minimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
2 Pembelajaran Problem Solving Pemecahan masalah Strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik
untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah, sehingga
pemecahan masalah merupakan suatu strategi untuk memahami suatu materi pelajaran.
Ada beberapa ciri strategi pembelajaran pemecahan masalah yaitu : pertama,siswa bekerja secara individu atau dalam kelompok
kecil; kedua, pembelajaran ditekankan pada materi pelajaran yang mengandung persoalan-persoalan yang banyak pemecahan
masalahnya; ketiga, siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar; keempat, hasil dari pemecahan masalah adalah sharing
diantara semua siswa. 1 Pembelajaran dengan Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide
tentang suatu masalah dengan tujuan memecahkan masalah tersebut, menjawab pertanyaan, menambah pemahaman atau
membuat keputusan. Dalam pembelajaran ini siswa aktif melakukan aktivitas, sedang guru menentukan tujuan yang hendak
dicapai, mengontrol aktivitas siswa, serta menentukan focus dan keberhasilan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran tersebut perlu adanya media pembelajaran yang memadai yang terdiri dari :
1 Media berbasis ICT, yang berupa computer, LCD atau OHP dan Internet. Media ini tidak selalu digunakan tiap tatap muka
melainkan sesuai dengan kebutuhan. 2 Media elektronika, berupa radio, tape recorder, Televisi dan
VCDDVD.Media ini digunakan untuk memvisualisasikan, merekam atau menampilkan gambar, suara yang dapat memberikan
informasi pengetahuan atau visualisasi dari suatu proses. Diharapkan dengan media ini siswa lebih memahami dan
mendalami materi pelajaran. 3 Media Tiruan Model berupa “ model “ dari sesuatu benda
yang dapat menggambarkan benda aslinya. Media ini dibuat agar siswa yang belum tahu benda aslinya dapat terwakili oleh model
tersebut.
4.1.4. Organisasi Kurikulum Integrasi SMA Negeri 3 Madiun