kurikulum pada
tujuan, isi,
organisasi dan
strategi, kemudian
mengintegrasikan tujuan, dan isi kurikulum menjadi satu kesatuan yang disebut dengan kurikulum integrasi. Namun dalam pengadaptasian
kurikulum tidak semua kebijakan dapat diakomodasikan dalam kebijakan sekolah karena adanya keterbatasan-keterbatasan di lapangan. Oleh karena
itu ada beberapa keterbatasan yaitu: 1 ada ketidaksesuaian dalam pengembangan kurikulum di SMA Negeri 3 Madiun dengan standart
kriteria SBI, 2 bagaimana kompetensi siswa Rintisan SBI dengan pengimplementasian kurikulum integrasi, 3 adanya kendala-kendala
dalam proses penyusunan dan pengimplementasian kurikulum integrasi. Dalam penelitian ini diharapkan ada temuan-temuan yang dapat
digunakan sebagai rekomendasi ke Departemen Pendidikan Nasional khususnya pada Direktorat Pembinaan Mutu SMA dalam menentukan
kebijakan pendidikan selanjutnya. Model
Kurikulum Integrasi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pengembangan kurikum
Target lulusan SMA BI
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif
dengan alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli.
Kemudian responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan
mem ber ika n informasi serta gambaran tentang implementasi dari suatu kebij akan pemer inta h tenta ng Undan g Undan g Siste m Pendi dikan
Nasio nal melalui penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Pada prinsipnya penelitian kualitatif ini peneliti terjun langsung
menjadi partisipan aktif bersama informan. Meskipin demikian seorang peneliti harus sadar bahwa dirinya berbeda dengan informan, sehingga tetap
dituntut selalu teliti dan konsisten. Untuk itu tingkat obyektivitas bagi peneliti harus selalu tetap terjaga dengan cara mencatat data atau fakta tanpa
dengan cepat membuat interpretatif atau opini. Dengan demikian jelas bahwa pada penelitian kualitatif harus dapat melihat segala sesuatu secara
struktural dan fungsional. Struktural yang dimaksud adalah melihat fenomena yang ada dengan tidak melepaskan dari setting yang ada dan
mampu menghubungkan dengan struktur lain yang sejenis. Sedangkan fungsional dimaksudkan ialah dalam memahami suatu fenomena hendaknya
jangan melepaskan diri dari fungsi fenomena tersebut.
3.2. Lokasi Penelitian
Pen eli tia n ini dil aku kan di SMA Neg eri 3 Mad iun seb aga i salah satu Rintis an Sekolah Bertara f Internas ional. Secara geografi s, lokasi
56
SMA Negeri 3 Madiun terleta k di pinggir kota, yang merupa kan jalur lalu lintas antara Jawa Timur dan Jawa Tengah bersebe lahan dengan Wisma
haji dan merupak an banguna n baru yang berdir i di atas area seluas 5 hektar . Banguna n ini merupak an aset Pemerin tah Daerah Tingkat II Kota
Madiun sebagai
wujud kepedul ian
dan partisi pasinya
dalam pengemb angan pendidik an di Kota Madiun.
Terlep as dari itu SMA Negeri 3 Madiun sebagai Rintisan SBI telah menyusun suatu Model Kurikulum Integrasi yang diharapkan dapat
mewujudkan target lulusan SMA BI. Proses penyusunan kurikulum integrasi tersebut dilakukan oleh tim pengembang kurikulum. Pengadaptasian dan
pengembangan kurikulum yang dilakukan menganut prinsip prinsip pengembangan kurikulum.
Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian kegiatan lapangan mulai dari penjajakan lokasi penelitian, studi orientasi dan studi terfokus. Data-
data dirancang dengan pendekatan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Cara yang dilakukan dengan mendiskripsikan kompetensi dan
materi yang
terdapat dalam
kurikulum Cambridge,
kemudian menggabungkan
dan menambahkan
kompetensi dan
materi dalam
kurikulum nasional dan internasional agar menjadi satu kesatuan kurikulum yang dapat mengakomodasi kedua kebutuhan kurikulum.
3.3. Teknik Pengumpulan Data