Tahapan Inquiry
Strategi yang digunakan Contoh kompetensi
yang diperoleh dengan strategi tersebut
balik
5. Merefleksi
dan mengambil
sikap Reflecting
and
taking action
Penilaian terhadap diri, teman
sebaya dalam
menempuh pembelajaran,
memetakka pembelajar an
presentasi lisan,
membuat poster,
pameran dan menulis karya tulis
Bekerja tepat waktu, mempertimbangkan
pilihan, kerja
mandiri, berbiocara
jelas, merespon suatu pekerjaan.
Sumber: www. Molecreek .tased. edu. au integratedcurriculum policy.
htm,
2.4. Pengertian Language Across Curricula
Dalam standart Internasional untuk SBI dicantumkan bahwa model integrasi
kurikulumnya adalah Language
Across Curricula
. Dalam
file:H:\Language across the curriculum at WFU. htm, merupakan sebutan pada sebuah lembaga kursus yang menggunakan kemampuan bahasa asing
dalam berbagai disiplin ilmu, sehingga dalam proses pembelajaran guru melakukan bilingual sebagai sarana pembelajaran yang diharapkan dapat
memotivasi dan menyiapkan peserta didiknya menjadi masyarakat global yang multikultural
Language Across The Curriculum meningkatkan internasionalisasi
kurikulum, lintas budaya dan kebutuhan multilingual, keahlian dalam bahasa ke 2 dan komitmen pada bilingual diluar batas mayoritas bahasa, dan
membongkar penghalang-penghalang tradisi yang membagi disiplin-disiplin ilmu tersebut.
Untuk mengimplementasikan Language Across The Curriculum, staf pengajar Sekolah Tinggi perlu mengembangkan kursus dan pembelajaran
atau penelitian yang independen menggambarkannya dengan disiplin ilmu berbeda dengan bahasa asing, umumnya pada tingkat semester ke 4 juga
pada tingkat dasar dan menengah. Para pelajar beruntung dengan Language Across The Curriculum
pada tingkat keahlian berbahasa. Model-model kurikulum itu tergantung pada lembaga, staf pengajar dan tujuan. Staf
pengajar dari disiplin lain harus menyegarkan kemampuan berbahasanya pada tingkat tertentu untuk tim pengajar dalam kursus Language Across The
Curriculum.
2.5. Kerangka Pikir
Salah satu
visi pendidikan
nasional adalah
meningkatkan profesionalitas dan
akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap dan nilai
berdasarkan standart yang bersifat nasional dan internasional global. Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Departemen
Pendidikan Nasional mengembangkan beberapa sekolah nasional menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Tujuan pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional secara umum adalah: a. Meningkatkan kualitas pendidikan Nasional; b.
Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf internasional; c. Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk
mencapai prestasi bertaraf internasional; d. Menyiapkan lulusan SMA
yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global. Target lulusan diatas dapat
menunjukkan bahwa
dalam proses
pembelajaran akan
mengembangkan tiga domain peserta didik yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Hal tersebut di atas dapat dicapai melalui proses pembelajaran yang
mengharuskan siswa untuk selalu aktif, kritis, kreatif dan inovatif serta berbasis teknologi informatika.
Untuk memenuhi standart kriteria sebagai Rintisan SBI perlu adanya kurikulum sebagai komponen yang utama dan pertama. Oleh sebab itu
kurikulum nasional sebagai landasan perlu diadaptasikan dengan kurikulum internasional. Dalam pengadaptasian kurikulum berdasarkan pada prinsip
pengembangan kurikulum yaitu dikembangkan dengan prinsip tujuan khusus yaitu bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah. Adapun isi dari
bahan pelajaran meliputi segi pengetahuan, sikap, keterampilan proses belajar mengajar dengan metode yang bervariasi yang menitikberatkan pada
student centered learning . Sumber belajar selain buku dapat memanfaatkan
lingkungan dan masyarakat dan untuk pelaksanaan proses pembelajaran perlu adanya media pembelajaran yang memadai yang berbasis IT
Technology Informasi maupun keterampilan inqury dan discovery.
Suatu kebijakan akan dilaksanakan oleh pelaksana kebijakan, SMA Negeri 3 madiun sebagai pelaksana kebijakan melakukan langkah
pengembangan kurikulum dengan melakukan benchmark untuk mencari kurikulum yang akan diadaptasikan yaitu dengan Cambridge University.
Langkah berikutnya
membentuk team
untuk melakukan
adaptasi
kurikulum pada
tujuan, isi,
organisasi dan
strategi, kemudian
mengintegrasikan tujuan, dan isi kurikulum menjadi satu kesatuan yang disebut dengan kurikulum integrasi. Namun dalam pengadaptasian
kurikulum tidak semua kebijakan dapat diakomodasikan dalam kebijakan sekolah karena adanya keterbatasan-keterbatasan di lapangan. Oleh karena
itu ada beberapa keterbatasan yaitu: 1 ada ketidaksesuaian dalam pengembangan kurikulum di SMA Negeri 3 Madiun dengan standart
kriteria SBI, 2 bagaimana kompetensi siswa Rintisan SBI dengan pengimplementasian kurikulum integrasi, 3 adanya kendala-kendala
dalam proses penyusunan dan pengimplementasian kurikulum integrasi. Dalam penelitian ini diharapkan ada temuan-temuan yang dapat
digunakan sebagai rekomendasi ke Departemen Pendidikan Nasional khususnya pada Direktorat Pembinaan Mutu SMA dalam menentukan
kebijakan pendidikan selanjutnya. Model
Kurikulum Integrasi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pengembangan kurikum
Target lulusan SMA BI