2.1.3. Analisis Kebijakan Pendidikan
Dalam pembuatan kebijakan pendidikan hendaknya didasarkan pada analisis kebijakan. Suryadi dan Tilaar 1994 menjelaskan bahwa
analisis kebijakan adalah suatu prosedur untuk menghasilkan informasi tentang masalah kemasyarakatan berikut tindakan pemecahannya.
Bertolak pendapat
di atas,
Suryadi dan
Tilaar 1994
menyimpulkan bahwa analisis kebijakan sebagai cara atau prosedur dalam menggunakan pemahaman terhadap dan untuk memecahkan
masalah kebijakan. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, analisis kebijakan adalah suatu proses yang dapat menghasilkan informasi
teknis sebagai salah satu masukan bagi perumusan beberapa alteratif kebijakan yang didukung oleh informasi teknis.
Muhadjir 2000 menjelaskan bahwa analisis kebijakan adalah sebuah telaah kritis terhadap isu kebijakan tertentu, dilakukan oleh
analisis dan para pihak yang dipengaruhi kebijakan menggunakan ragam pendekatan dan metoda untuk menghasilkan nasihat atau
rekornendasi kebijakan guna membantu pembuat kebijakan dan para pihak yang akan dipengaruhi kebijakan dalam mencari solusi yang
tepat atas berbagai masalah kebiiakan yang relevan. Dari beberapa penjelasan di atas, maka yang dimaksud dengan
analisis kebijakan pendidikan adalah suatu prosedur yang rasional untuk
menelaah secara
kritis isu-isu
pendidikan sehingga
menghasilkan pemikiran terbaik yang merupakan informasi bagi analis dalam merumuskan suatu kebijakan.
Berdasarkan uraian di atas, perlu kiranya peneliti memberikan
batasan tentang analisis kebijakan pendidikan untuk dijadikan acuan dalam penelitian ini. Menurut hemat penulis bahwa analisis kebijakan
pendidikan sebagai suatu prosedur yang rasional untuk menelaah secara kritis isu-isu pendidkan sehingga menghasilkan pemikiran
terbaik yang merupakan informasi bagi analis dalam merumuskan kebijakan .
Bertolak dari berbagai pandangan di atas, maka setiap proses analisis
kebijakan pendidikan
berupaya untuk
memperhatikan kepentingan pembuat kebijakan dan kepentingan stakeholder yang
akan dipengaruhi oleh kebijakan tersebut. Kepentingan stakeholder yang akan dipengaruhi oleh kebijakan dianggap sama pentingnya
dengan kepentingan pembuat kebijakan policy maker. Dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana komponen sekolah dapat berperan
aktif khususnya kurikulum integrasi, dalam mewujudkan kepentingan pembuat kebijakan policy maker .
2.1.4. Prosedur Analisis Kebijakan Pendidikan