The administrative model The grass roots model

model, Rogors interpersonal relations model, the systematic action resech model dan emerging technical model, Sukmadinata 2005:161.

1. The administrative model

Model pengembangan kurikulum ini merupakan model paling lama dan paling banyak dikenal. Diberi nama model administrative karena inisiatif dan gagasan. pengembangan datang dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur administrasi. Dengan wewenang administrasinya, admistrator pendidikan apakah dirjen, direktur atau kepala kantor wilayah pendidikan dan kebudayaan membentuk suatu komisi atau tim pengarah pengembangan kurikulum. Anggota komisi atau tim ini terdiri atas, pejabat di bawahnya, para ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu, dan para tokoh dari dunia kerja dan perusahaan. Tugas tim atau komisi ini adalah merumuskan konsep dasar, landasan kebijakan dan strategi tema dalam pengembangan kurikulum. Setelah semua tugas dari tim kerja pengembang kurikulum tersebut selesai hasilnya dikaji ulang oleh tim pengarah serta para ahli lain yang berwenang atau pejabat yang kompeten. Setelah mendapatkan beberapa penyempurnaan, dan dinilai telah cukup baik, administrator pemberi tugas menetapkan berlakunya kurikulum tersebut serta memerintahkan sekolah-sekolah untuk melaksanakan kurikulum tersebut.

2. The grass roots model

Model pengembangan ini berlawanan dengan administrative model. Inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah. Model pengembangan ini cocok untuk sistem pendidikan yang bersifat desentralisasi. Dalam model pengembangan.yang bersifat grass roots seorang guru, sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah mengadakan upaya pengembangan kurikulum. Pengembangan atau penyempurnaan ini dapat berkenaan dengan suatu komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang studi ataupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen kurikulum. Apabila kondisinya telah memungkinkan, baik dilihat dari kemampuan guru-guru, fasilitas, biaya maupun bahan-bahan kepustakaan, pengembangan kurikulum model grass roots, akan lebih baik. Hal itu didasarkan atas pertimbangan bahwa guru adalah perencana, pelaksana, dan juga penyempurna dari pengajaran di kelasnya.

3. Beauchampts System