Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan mutu pendidikan secara nasional merupakan salah satu agenda yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah yang diarahkan agar setiap lembaga pendidikan selalu berupaya untuk memberikan jaminan mutu kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau masyarakat, yakni suatu penjaminan bahwa penyelenggaraan pendidikan lembaga tersebut sesuai harapan mereka. Hal tersebut sangat penting, mengingat dewasa ini kita dihadapkan pada berbagai kesempatan dan tantangan, baik yang bersifat nasional maupun yang bersifat global, sedangkan berbagai kesempatan dan tantangan itu hanya dapat diraih dan dijawab apabila sumber daya manusia yang dimiliki bermutu. Sehub ungan denga n upaya peni ngkat an mutu pendi dikan , Undan g-Undan g Repub lik Indon esia Nomor 20 Tahun 2003 Tenta ng Siste m Pendi dikan Nasio nal Pasal 50 ayat 3 yang berbu nyi: “Peme rinta h dan atau Pemer intah Daera h menye lengg araka n sekur ang -kuran gnya satu satua n pendi dikan pada semua jenj ang pendi dikan yang akan dikem bangk an menja di satua n pendi dikan yang berta raf Inter nasio nal”. Pemer intah dalam hal ini Depar temen Pendi dikan Nasio nal menca nangk an untuk menin gkatk an mutu beber apa sekol ah nasio nal menja di Rinti san Sekol ah Berta raf Inter nasio nal. Konse psi Sekol ah Nasio nal menja di Rinti san Sekol ah Berta raf Intern asion al. 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-Undang tersebut mencakup visi, misi dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, berdaya saing dalam kehidupan global. Depdiknas, 2007 Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional merupakan SMA nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standart Nasional Pendidikan SNP Indonesia dan Standart pendidikan Internasional yang telah mempunyai reputasi secara Internasional, sehin gga jika dirum uskan maka SMA BI = SNP + X . X yang dimak sud melip uti prose s pembe lajar an, kurik ulum, pendi dik dan tenag a kepen didik an, saran a pras arana pembe lajar an, penge lolaa n, penil aian dan kompe tensi lulus an. Maka untuk menuju kualitas SMA BI sesuai dengan tujuan, Direktorat Pembinaan SMA menentukan beberapa kriteria bagi SMA BI untuk memberlakukan standart Internasional yaitu: 1 dengan bahasa Internasional Inggris disebut Bilingual System digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran pada sekelompok mata pelajaran yang termasuk hard science. Hal ini mengingat sifat universalitas dan homogenitas konsep dari hard science tersebut; 2. Menerapkan kurikulum berstandart Internasional adopted dan atau adapted, dengan model Language Across Curricula. Menur ut Next Steps , “lang uage Acros s The Curri culum , a publi catio n from the Ameri can on Educa tion and from Brown U, websi te on LAC” dala m Langu age Acros s the Curri culum at WFU. Htm, 12 Mei 2007 , Langu age acros s curri culum merup akan model pembe lajar an yang menga rahka n siswa nya untu k mengg unaka n kemam puan bahas a asing nya dalam berb agai disip lin ilmu lainn ya. Impli kasi dari konse p terse but adala h adanya kolab orasi antar penga jar bahas a asing dengan penga jar bidan g studi lainn ya yang terli bat dalam pembe lajaran , dimin ta melak ukan bilin gual sebag ai suatu sasar an pendi dikan yang mempu nyai keyak inan bahwa pende katan denga n multi lingu al dan multi kultu ral tidak hanya akan mempe rkaya penge tahu an tetap i merup akan kewaj iban dalam masya rakat globa l dan multi kultu ral. Adapun tujuan pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional secara umum adalah : a. Meningkatkan kualitas pendidikan Nasional; b. Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf internasional; c. Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk mencapai prestasi bertaraf internasional; d. Menyiapkan lulusan SMA yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global. Target lulusan di atas dapat menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran akan mengembangkan tiga domain peserta didik yaitu kognitif, psikomotor dan afektif . Untu k mewuj udkan adan ya Seko lah Berta raf inte rnasi onal, perlu adanya pers iapan yang mata ng. Oleh karen a itu Depar temen Pendi dikan Nasio nal dalam hal ini Direk torat Pembi naan Mutu SMA menca nangk an Stand art Inter nasio nal bagi Sekol ah Rinti san Berta raf Inter nasio nal. Krite ria terse but antar a lain: 1. Mene rapka n kurik ulum berst andar t Inter nasio nal, denga n model Langu age acros s curri culum denga n bahas a penga ntar adala h bahas a Inggr is pada matap elaja ran non bahasa Inggri s hard scien ce sepe rti Biolo gi, Fisik a, Kimia, Matem atika dan yang lain nya. 2. Profi l siswa : Profi l sisw a SBI yang dituj u adala h siswa yang memi liki kecak apan hidup yang dikem bangk an berda sarka n multi ple Intel egenc e merek a. Pada dasarnya setiap individu memiliki berbagai potensi atau kecerdasan multiple intelegence yang diperolehnya asecara alamiah. Potensi-potensi tersebut perlu digali agar semua potensi terekspresi dan berkembang menjadi suatu kompetensi yang profesional. Penggalian dan pengembangan potensi tersebut dapat dilakukan secara formal pada proses pembelajaran di kelas sehingga tiap siswa memiliki learning style yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa macam learning style yang menunjukkan style kecerdasannya antara lain kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonil, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal dan kecerdasan natural. Agar semua potensi atau kecerdasan yang ada pada siswa terekspresi maka perlu suatu metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif. Sebagai tujuan secara umum RSBI adalah: Menyiapkan lulusan SMA yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan standart kompetensi lulusan nasional yang diperkaya dengan standart kompetensi internasional dan kecakapan hidup yang dikembangkan berdasarkan multiple intelegencenya sehingga: a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan integritas moral yang tinggi; b. Individu yang nasionalis dan berwawasan global; c. Individu pemikir yang kritis, kreatif, dan produktif; d. Pemecah masalah dan komunikator yang efektif dan inovatif; e. Sehat jasmani dan rohani sehingga menjadi individu yang tangguh dalam persaingan global; f. Pembelajaran sepanjang hidup dan mandiri; g. Menguasai ICT Information Communication Technology. Depdiknas, 2007. Dalam buku panduan penyelenggaraan Rintisan SMA BI, kriteria- kriteria tersebut di atas merupakan suatu ketentuan yang harus dilaksanakan. Tetapi belum ada petunjuk teknis maupun dokumen yang baku tentang kurikulum internasional yang harus diadaptasi, melainkan sekolah memilih sendiri diantara Cambridge University , IB atau yang lainnya. Sedangkan dokumen kurikulum adaptasi, cara mengadaptasikan dan landasan pengadaptasiannya tidak ada petunjuk yang jelas. Di samping itu disebutkan pula Target profil siswa SBI dan standart kompetensi lulusan, namun hanya secara global, indikator secara khusus belum ada. Oleh karena itu karena ditunjuk sebagai Rintisan SBI, SMA Negeri 3 Madiun mengambil kebijakan untuk melakukan benchmarking untuk menentukan kurikulum internasional yang diadaptasi dan melakukan pengadaptasian terhadap kedua kurikulum tersebut. Kebijakan yang diambil oleh SMA Negeri 3 Madiun di antaranya adalah dengan: 1 melakukan kerjasama dengan Cambridge University dengan menjadi “CENRTE” dari CIE, agar dapat mengadaptasi kurikulum dan melaksanakan ujian sertifikasi Internasional. 2. Melakukan pengadaptasian dan pengintegrasian terhadap kedua kurikulum tersebut. 3 ketentuan model Language Across Curiculla dilakukan dengan bilingual oleh guru mata pelajarannya sendiri. Penyusunan kurikulumm integrasi oleh SMA Negeri 3 Madiun dilakukan sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 pada Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi : “Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Kompentesi Lulusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”, Maka Permendiknas No. 24 Tahun 2006 pada Pasal 1 Ayat 2, tersebut dipakai sebagai landasan untuk melakukan adaptasi dan diversifikasi kurikulum sesuai Standart Rintisan SMA BI. Maka SMA Negeri 3 Madiun mengambil kebijakan melakukan kerjasama dengan Cambridge University untuk mengadaptasi kurikulumnya, dan melakukan pengembangan kurikulum Nasional dengan cara mengintegrasikannya. Dari kebijakan pengembangan kurikulum itulah SMA Negeri 3 Madiun sebagai Rintisan SBI telah menyusun suatu Model Kurikulum Integrasi yang diharapkan dapat mewujudkan target lulusan SMA BI. Proses penyusunan kurikulum integrasi tersebut dilakukan oleh tim pengembang kurikulum yang terdiri dari kepala sekolah dan tim guru bidang studi. Pengadaptasian dan pengembangan kurikulum yang dilakukan menganut prinsip prinsip pengembangan kurikulum. Cara yang dilakukan yaitu dengan menganalisa kompetensi dan materi yang terdapat dalam kurikulum Cambridge, kemudian menggabungkan dan menambahkan kompetensi dan materi yang ada dalam kurikulum nasional dan internasional tersebut agar merupakan satu kesatuan kurikulum yang dapat mengakomodasi kedua kebutuhan kurikulum. Dalam mengimplementasikan kurikulum integrasi pada proses pembelajaran dilakukan oleh team teaching pada bidang studi tersebut, pembelajaran diberikan secara bilingual oleh guru mata pelajaran tanpa pendampingan dengan guru bahasa asing inggris, seperti yang direkomendasikan oleh LAC, mengingat ini merupakan hal baru dan masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dilakukan pengkajian evaluasi tentang 1 kesesuaian tujuan, isi, strategi dan organisasi kurikulum integrasi di SMA Negeri 3 Madiun sebagai Rintisan SBI dengan standart Rintisan SBI. 2 untuk memperoleh informasi tentang model pengembangan kurikulum integrasi yang disusun oleh SMA Negeri 3 Madiun. 3 Untuk memperoleh gambaran tentang implementasi model kurikulum integrasi yang dikembangkan di SMA Negeri 3 Madiun.4 untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi siswa Rintisan SBI sebagai target profil siswa. 5 untuk memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang ditemui selama penyusunan dan pengimplementasian kurikulum integrasi. 6 untuk memperoleh informasi tentang solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala- kendala tersebut.

1.2. Rumusan Masalah