Tujuan Isi Organisasi Prinsip-prinsip umum

Disamping sebagai studi lapangan, Beuchamp: mengatakan bahwa kurikulum juga menggambarkan rencana dari proses pembelajaran dan sebagai sistem dari sistem di sekolah. Sebagai persiapan mengajar, kurikulum berisi tujuan kurikulum, subjek kurikulum, media dan alokasi waktu mengajar. Sebagai sistem, kurikulum merupakan gambaran dari keseluruhan organisasi sekolah, atau sistem pengambilan keputusan tentang kurikulum, komposisi dari personal dan prosedur pengembangan kurikulum, aplikasi, evaluasi dan prestasi sebagai dokumen tertulis atau kurikulum yang dipelihara secara yang dinamis.

2.2.2. Komponen Kurikulum

Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi Sukmadinata : 2005 mengemukakan kesesuaian kurikulum meliputi dua hal yaitu pertama kesesuaian kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi, organisasi dan strategi.

a. Tujuan

Dalam kurikulum atau pengajaran, tujuan memegang peranan penting, akan mengarahkan semua kegiatan pengarahan dan mewarnai komponen-komponen kurikulum lainnya. Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan dua hal. Pertama, perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah Negara.

b. Isi

Isi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi program suatu bidang studi yang diajarkan sebenarnya adalah isi kurikulum itu sendiri atau disebut juga sebagai silabus.

c. Organisasi

Organisasi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur horizontal dan struktur vertikal. Struktur horizontal berhubungan dengan masalah pengorganisasian kurikulum dalam bentuk penyusunan bahan-bahan pengajaran yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk penyusunan mata pelajaran itu dapat terpisah correlated atau penyatuan seluruh mata pelajaran integrated. Tercakup pula disini adalah jenis-jenis program yang dikembangkan di sekolah. Sedangkan struktur vertikal berhubungan dengan masalah pelaksanaan kurikulum di sekolah. Termasuk dalam hal ini juga masalah pembagian waktu untuk tiap tingkat.

d. Strategi

Komponen strategi dimaksudkan untuk strategi kurikulum di sekolah. Masalah strategi pelaksanaan itu dapat dilihat dengan cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaran, penilaian, pengaturan kegiatan sekolah secara keseluruhan, pemilihan metode pengajaran, alat atau media pengajaran dan sebagainya.

2.2.3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua prinsip pengembangan yaitu pengembangan umum dan pengembangan khusus.

a. Prinsip-prinsip umum

Ada beberapa prinsip uinum dalam pengembangan kurikulum. Pertama , prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini rnenunjukkan suatu keterpaduan kurikulum. Prinsip kedua adalah fleksibilitas, kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak. Prinsip ketiga adalah kontinuitas yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas, dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama antara para pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SLTP, SLTA, dan perguruan Tinggi. Prinsip keempat adalah praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis. Prinsip kelima adalah efektivitas. Walaupun kurikulum tersebut harus murah dan sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Kurikulum pada dasarnya berintikan empat aspek utama yaitu: tujuan-tujuan pendidikan, isi pendidikan, pengalaman belajar, dan penilaian. Interelasi antara keeempat aspek tersebut serta antara aspek-aspek tersebut dengan kebijaksanaan pendidikan perlu selalu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum.

b. Prinsip-Prinsip khusus