53
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
NO ASET BMN YANG DIKELOLA, DICATAT DAN
DIMANFAATKAN OLEH DJPB ASET YANG TIDAKBELUM DIMANFAATKAN OLEH DJPB
11 Aset Tak Berwujud Lainnya
117.500.000
Sub Total 1.187.912.940.434 Sub Total
4.411.460.242 Total Aset BMN Milik DJPB Yang Tercatat dalam Aplikasi Simak BMN
1.192.324.400.676 Persentase Aset Yang TidakBelum Dimanfaatkan Oleh DJPB
0,4 Persentase Aset BMN Yang Dikelola, Dicatat dan Dimanfaatkan Oleh DJPB
99,6
Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : i Inventarisasi Aset Ditjen Perikanan Budidaya; ii Pembinaan SIMAK-BMN; iii Workshop Pengelolaan Aset; dan iv Penyusunan
Laporan SAI Semester I dan II. Kendala dalam pencapaian IKU ini adalah karena : i faktor usia bangunan yang
menyebabkan terjadinya kerusakan berat sehingga mempengaruhi terhadap nilai dan pemanfaatannya; ii Terbatasnya kompetensi operator SIMAK-BMN; iii Seringnya terjadi
penggantian personal operator SIMAK-BMN; iv Pimpinan di daerah masih kurang memahami dan menjalankan peraturan yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan v
Faktor alam force major seperti abrasi, gempa bumi, dan tsunami. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan inisiatif
strategis berupa memantau pengelolaan BMN perolehan tahun-tahun sebelumnya antara lain: i Memantau inventarisasi dan penatausahaan BMN; ii Memantau upaya
pengamanan BMN; dan iii Memonitoring pemanfaatan BMN sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.4. Pencapaian Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya Anggaran secara Optimal di
Ditjen PB
Sasaran Strategis Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB diwujudkan melalui IKU Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB dengan hasil realisasi sebesar 92,12 dari
target sebesar 95 atau tercapai sebesar 96,97 sebagaimana pada tabel 35.
54
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
Tabel 35. Pencapaian Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB
URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET
TAHUN 2013 REALISASI
TAHUN 2013 CAPAIAN
1 Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB
persen 95
92,12 96,97
Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB persen
Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mencatat realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 sebesar Rp 1.149.336.818.722,- atau 92,12 dari pagu APBN sebesar Rp
1.247.663.865.000,-. tabel 36. Realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 lebih tinggi 3,55 dibandingkaan tahun 2012 yang tercapai 88,55 dari pagu anggaran Rp.
1.468.755.006.000,-. Sedangkan penyerapan anggaran pada tahun 2011 sebesar 95,01 mengalami penurunan sebesar 6,46 pada tahun 2012. Peningkatan penyerapan anggaran
terjadi pula pada tahun 2011 sebesar 4,32 dari tahun 2010 yang tercapai sebesar 90,69. Rekapitulasi realisasi anggaran tahun 2010-2013 seperti pada tabel 37, sedangkan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Perbandingan target dan realisasi keuangan tersebut dari TA. 2010 sampai dengan TA. 2013 dapat dilihat pada gambar 7. Beberapa
alasan yang menjadi penyebab lemahnya daya serap anggaran adalah i keterlambatan penunjukkan Pejabat Pembuat Komitmen PPK pada beberapa Satker; ii revisi
penghematan anggaran; iii terjadinya gagal lelang pengadaan barang dan jasa pada beberapa Satker; serta iv adanya Efisiensi dalam pelaksanaan lelang yang lebih rendah dari
Harga Perkiraan Sendiri HPS. Sisa anggaran antara lain : i Sisa pengadaan kontrak barang dan
jasa terutama
dari rehabilitasi tambak,
rehabilitasi saluran,
pengadaan kincirpompaplastik kurang lebih Rp 48 miliar; ii Sisa perjalanan dinas; iii Kegiatan
SAFVER dimana SP3 masih di KKPN khusus Jakarta 6 sekitar Rp 6 miliar; iv Kab. Sinjai tidak melaksanakan kegiatan dari APBNP dikarenakan waktu tidak cukup untuk melaksanakan
kegiatan sejumlah Rp 5 miliar; vi Kegiatan swakelola sisa fullboard meeting, honorarium, gaji pegawai Rp 2 miliar, sewa gedung Rp 2,1 miliar, pembayaran listrik Rp 700 juta dan
kegiatan lainnya.
55
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
Tabel 36. Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB
IKU 2010
2011 2012
2013 2014
Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB
- Target 95
95 - Realisasi
90,69 95,01
88,55 92,12
- - Persentase
96,97 -
Ket: : belum ditetapkan targetnya Tabel 37. Target dan Realisasi Keuangan Satker Ditjen Perikanan Budidaya TA. 2010-2013
TAHUN ANGGARAN
PAGU Rp TARGET Rp
TARGET REALISASI Rp
REALISASI
2010 649.492.198.000
632.694.165.953 97,41
589.037.578.856 90,69
2011 1.103.208.224.000
1.100.749.088.400 99,78
1.048.147.168.521 95,01
2012 1.468.755.006.000
1.402.661.030.730 95,50
1.300.546.300.527 88,55
2013 1.247.663.865.000
1.187.276.933.934 95,16
1.149.336.818.722 92,12
97.41 99.78
95.50 95.16
90.69 95.01
88.55 92.10
80.00 85.00
90.00 95.00
100.00
R.2010 = 589,03 M R.2011 = 1,04 T
R.2012 = 1,30 T R.2013 = 1,14 T
T.2010 = 632,69 M T.2011 = 1,10 T
T.2012 = 1,40 T T.2013 = 1,18 T
P e
rs e
n
Target dan Realisasi Rp Target dan Realisasi Anggaran Tahun 2010 - 2013
T=Target Keu R=Real Keu
Gambar 7. Perbandingan Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya TA. 2010
– 2013
Peningkatan penyerapan anggaran pada tahun-tahun mendatang terus dilakukan melalui review penyerapan anggaran secara berkala dan menyeluruh, perbaikan rencana
penyerapan anggaran serta percepatan, percepatan pelaksanaan lelang dan revisi kegiatan. Selain itu, salah satu tugas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah mengelola
sumber daya alam perikanan secara menyeluruh yang dapat menghasilkan pendapatan negara bukan pajak PNBP yang bersumber dari sumberdaya alam, imbal jasa UPT Balai
Besar, Balai Budidaya maupun industri perikanan lainnya, seperti Pungutan Pengusahaan
56
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013 Ikan, Pungutan Hasil Perikanan, Jasa Teknologi, Jasa Diseminasi, Jasa Pengujian
Laboratorium, Jasa Penggunaan Fasilitas, dan Jasa Kerjasama dengan Pihak Ketiga, sumberdaya alam, imbal jasa UPT Balai Besar, Balai Budidaya maupun industri perikanan
lainnya. Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2013 mencapai Rp 16.109.264.094,- atau 266,05 dari target penerimaan sebesar Rp
9.331.656.920,-. Realisasi yang melebihi target ini antara lain disebabkan oleh tidak adanya target PNBP dari 3 UPT yaitu BLUP2B Karawang, Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan
Lingkungan LP2IL Serang dan BPIUUK Karangasem. Secara rinci PNBP Perikanan Budidaya baik Pusat maupun UPT dapat dilihat pada tabel 38 berikut.
Tabel 38. PNBP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2013
No NAMA SATUAN KERJA
TARGET PENERIMAAN
REALISASI S.D BULAN DESEMBER 2013
PNBP Lainnya
I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Pusat
370.000.000 1.499.505.827
405,27 JUMLAH I
370.000.000 1.499.505.827
405,27 II
BALAI UPT
1 Balai Layanan Usaha BLUP2B Karawang
5.054.721.196 100,00
2 Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
BBPBAP Jepara 911.950.000
915.730.248 100,41
3 Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar
BBPBAT Sukabumi 561.724.625
848.892.665 151,12
4 Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut
BBPBL Lampung 800.736.800
529.216.747 66,09
5 Balai Budidaya Air Payau BBAP Situbondo
1.702.376.000 1.629.771.639
95,74 6
Balai Budidaya Air Tawar BBAT Jambi 977.829.500
1.240.748.350 126,89
7 Balai Budidaya Air Payau BBAP Takalar
665.645.750 683.313.000
102,65 8
Balai Budidaya Air Payau BBAP Ujung Batee, Aceh
346.407.750 354.315.506
102,28 9
Balai Budidaya Laut BBL Batam 1.245.064.000
893.462.350 71,76
10 Balai Budidaya Air Tawar BBAT Mandiangin,
Kalsel 490.389.300
598.784.249 122,10
11 Balai Budidaya Air Tawar BBAT Tatelu
555.205.000 488.513.952
87,99 12
Balai Budidaya Laut BBL Ambon 426.057.695
448.039.096 105,16
13 Balai Budidaya Laut BBL Lombok
648.270.500 647.756.609
99,92 14
Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan LP2IL Serang
66.772.000 100,00
15 Balai Pengembangan Induk Unggul Udang dan
Kekerangan BPIUUK Karangasem, Bali 209.720.615
100,00 JUMLAH II
9.331.656.920 14.609.758.222
156,56 TOTAL
9.701.656.920 16.109.264.049
166,05
57
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013 Tidak tercapainya target PNBP pada beberapa UPT dikarenakan : i Pada BBPBL Lampung
dikarenakan rendahnya produksi benih kerapu bebek yang merupakan sumber PNBP sebagai akibat penurunan kualitas air perairan teluk lampung red tide yang terjadi pada
akhir tahun 2012 sehingga induk kerapu bebek tidak mau bertelur sepanjang tahun 2013; ii BBAP Situbondo dikarenakan dikarenakan kapasitas produksi benurudang yang terbatas
dan adanya penurunan permintaan benih kerapu; iii BBAT Tatelu, BBL Batam, dan BBL Lombok dikarenakan faktor cuaca dan keberhasilan pembenihan di UPR yang
mengakibatkan menurunnya penjualan benih dari BBAT.
3.5. Pencapaian Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Kerja Sama Bidang PB di Dalam