80
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB
Capaian nilai penerapan reformasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2013 sebesar 68,46 tabel 66. Nilai ini masih bersifat sementara karena baru diukur pada bulan
April 2014. Nilai ini sama dengan nilai pada Ditjen Perikanan Budidaya dikarenakan tidak ada penilaian RB pada lingkup Sekretariat atau Eselon II yang lainnya. Kendala capaian RB adalah
i faktor internal: sistem prosedur pelayanan yang masih lemah, terutama keterbatasan fasilitas ruang pelayanan publik; dan ii faktor eksternal: jumlah responden yang terbatas.
Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi dan birokrasi adalah pelayanan publik secara terpadu satu pintu dengan SDM yang memadai.
Tabel 66. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB
IKU 2010
2011 2012
2013 2014
Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB
- Target 75
80 setara level 4
- Realisasi 69,30
- - Persentase
- -
Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran
: Data penilaian RB 2013 baru akan keluar pada bulan April 2014
3.13. Pencapaian Sasaran Strategis 13 : Terkelolanya Anggaran Setditjen PB secara
Optimal
Sasaran strategis Terkelola ya A ggara “etditje PB seara Opti al diidentifikasi melalui
IKU Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan realisasi sebesar 88,61 dari target sebesar 95 atau tercapai 93,27 seperti pada tabel 67 berikut.
Tabel 67. Pencapaian Sasaran Strategis 13 : Terkelolanya Anggaran Setditjen PB secara Optimal URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2013
CAPAIAN
1 Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB
persen 95
88,61 93,27
81
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB persen
Realisasi keuangan pada Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya tahun 2013 sebesar Rp 61.614.603.650,- atau 88,61 dari pagu APBN sebesar Rp 69.538.009.000,-
tabel 68. Realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 menurun 1,49 dibandingkan tahun 2012 yang tercapai 90,10 dari pagu anggaran Rp 57.798.753.000,-. Sedangkan penyerapan
anggaran pada tahun 2011 sebesar 95,97 mengalami penurunan sebesar 5,87 pada tahun 2012. Peningkatan penyerapan anggaran terjadi pula pada tahun 2011 sebesar 0,6
dari tahun 2010 yang tercapai sebesar 95,37. Beberapa alasan yang menjadi penyebab lemahnya daya serap anggaran pada Satker Ditjen Perikanan Budidaya adalah i revisi
penghematan anggaran; dan ii Efisiensi dalam pelaksanaan lelang yang lebih rendah dari Harga Perkiraan Sendiri HPS. Sisa anggaran antara lain : i Sisa perjalanan dinas; dan ii
Kegiatan swakelola sisa fullboard meeting, honorarium, gaji pegawai Rp 2 Miliar, sewa gedung Rp 2,1 Miliar, pembayaran listrik Rp 700 juta dan kegiatan lainnya.
Tabel 68. Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB
IKU 2010
2011 2012
2013 2014
Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB
- Target 95
95 - Realisasi
95,37 95,97
90,10 88,61
- - Prosentase
93,27 -
Ket: : Belum ditetapkan targetnya
Target dan realisasi penyerapan anggaran Satker Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2010-2013 seperti pada tabel 69 berikut.
Tabel 69. Target dan Realisasi Keuangan Satker Sekretariat DJPB TA 2010-2013
Tahun Pagu Rp
Target Rp Realisasi Rp
2010 48.726.628.000
48.726.628.000 46.472.180.542
95,37 2011
172.170.432.000 172.170.432.000
165.236.566.788 95,97
2012 57.798.753.000
57.798.753.000 52.076.098.065
90,10 2013
69.538.009.000 69.538.009.000
61.614.603.650 88,61
Sedangkan realisasi anggaran Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dari TA. 2010 sampai dengan TA. 2013 dapat dilihat pada gambar 8.
82
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
95.37 95.97
90.10 88.61
82.00 84.00
86.00 88.00
90.00 92.00
94.00 96.00
98.00 100.00
R.2010 = 46,47 M R.2011 = 165,23 M
R.2012 = 52,07 M R.2013 = 61,61 M
P e
rs e
n
Realisasi Rp Realisasi Anggaran Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2010 - 2013
R=Real Keu
Gambar 8. Realisasi Anggaran Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2010 – 2013
83
L A K I P S e k r e t a r i a t D J P B
TAHUN 2013
BAB 4. PENUTUP
Seiring dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Instansi Pemerintah, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagai Eselon I Kementerian Kelautan dan
Perikanan turut melaksanakan 9 Program Reformasi Birokrasi, diantaranya terkait dengan Manajemen Perubahan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Sistem Manajemen
Aparatur SDM dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Hal ini dilakukan melalui Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard yang dimulai pada tahun 2013. Hasil pengukuran
kinerja inilah yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP tingkat KementerianLembaga, Eselon I dan II. Satker
Pengukuran kinerja di lingkup Satker Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dilakukan terhadap 13 tiga belas Sasaran Strategis SS dan 33 tiga puluh tiga Indikator Kinerja
Utama IKU yang telah ditetapkan. Adapun capaian yang diperoleh adalah sejumlah 10 sepuluh IKU sesuai dengan target, 16 enam belas IKU berhasil melampaui target,
sejumlah 5 lima IKU masih di bawah target, yaitu : i Persentase Penyerapan Angaran Ditjen PB dengan capaian sebesar 96,97; ii Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerja Sama yang
Berhasil Dilaksanakan terhadap Total Ruang Lingkup Kerja Sama dengan capaian sebesar 77,15; iii Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah dengan
capaian sebesar 88,76; iv Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB dengan capaian sebesar 95,47; dan v Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan capaian sebesar
93,27. Sedangkan 2 dua IKU, yaitu Nilai Penerapan RB DJPB dan Nila Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB belum diperoleh nilai karena masih dalam proses
pengukuran atau validasi sampai dengan bulan Maret 2014. Dari hasil capaian tersebut, dapat dikatakan bahwa kinerja di lingkup Satker Ditjen
Perikanan Budidaya sudah baik, namun masih perlu dilakukan peningkatan terhadap IKU- IKU yang belum berhasil mencapai target. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan dukungan,
baik internal maupun eksternal untuk mengatasi kendalapermasalahan yang terjadi guna meningkatkan kinerja yang lebih baik pada tahun berikutnya.