Ekspresi MnP, LiP dan Lakase Pleurotus EB6, P. chrysosporium PC dan P. ostreatus HO
0,466 Uml. Pada kondisi tersebut, Pleurotus EB6 mencapai aktivitas LiP tertinggi pada hari ke- ke-2 0,394 Uml Gambar 5.4.
Ekspresi lakase pada P. chrysosporium PC tidak terdeteksi. P. ostreatus HO mempunyai ekspresi lakase tertinggi pada hari ke-9 0,817 Uml. Pada
kondisi tersebut, Pleurotus EB6 mencapai aktivitas lakase tertinggi pada hari ke- ke-7 0,273 Uml Gambar 5.4.
Ekspresi MnP, LiP dan Lakase Serta Bobot Kering Miselium P. djamor EB9 dan Pleurotus EA4 Dalam Produksi Skala Kecil
Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 dilihat tingkat ekspresi enzim dan
hubungannya dengan bobot kering miselium. Dalam pelaksanaan pengujian terdapat catatan yang diduga dapat mempengaruhi ekspresi enzim yaitu lama
penyimpanan enzim kasar serta suhu tempat penyimpanan Tabel 5.6. Oleh karena itu, maka perbandingan aktivitas enzim dan bobot kering miseliumnya
yang dapat dilakukan adalah: 1 Ekspresi MnP Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 pada hari ke-3-30; 2 Ekspresi LiP Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 pada hari
ke-3-30; 3 Ekspresi lakase Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 pada hari ke-3-30 dan; 4 Ekspresi lakase, MnP dan LiP Pleurotus EB9 pada Pleurotus EA4 pada
hari ke-18-30. Tabel 5.6. Lama penyimpanan enzim kasar dari mulai panen sampai analisis
ekspresi enzim Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4
Lama penyimpanan untuk lakase hari
Lama penyimpanan untuk MnP hari
Lama penyimpanan untuk LiP hari
Hari ke-
Pleurotus EB9 -60
o
C Pleurotus
EA4 -60
o
C Pleurotus
EB9 -60
o
C Pleurotus
EA4 -60
o
C Pleurotus
EB9 -60
o
C Pleurotus
EA4 -60
o
C 3 26
26 47
47 34 34
6 23 23
43 43
31 31 9 20
20 41
41 28 28
12 17 17
40 40
25 25 15 14
14 37
37 22 22
18 49 49
49 49
49 49 21 46
46 46
46 46 46
24 43 43
43 43
43 43 27 40
40 40
40 40 40
30 37 37
37 37
37 37
Produksi enzim isolat Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 diamati setiap 3 hari sekali selama 30 hari. Ekspresi MnP, LiP dan lakase pada hasil penelitian ini
tampak berfluktuasi. Isolat Pleurotus EB9 menghasilkan ekspresi MnP tertinggi pada hari ke-9 0,145 Uml. Isolat Pleurotus EA4 menghasilkan ekspresi MnP
tertinggi pada hari ke-18 0,310 Uml.
Gambar 5.5 Tingkat ekspresi MnP A, LiP B dan lakase C, serta bobot kering
miselium D Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 .
-0.200 0.000
0.200 0.400
0.600 0.800
1.000 1.200
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
33 Lama Inkubasi Hari
Ak ti
v it
a s
Lak as
e U
m l
Pleurotus EB9 Pleurotus EA4
C
-0.050 0.000
0.050 0.100
0.150 0.200
0.250 0.300
0.350
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
33 Lama Inkubasi Hari
A k
tiv ita
s M
n P
U m
l
Pleurotus EB9 Pleurotus EA4
A
-0.100 0.000
0.100 0.200
0.300 0.400
0.500 0.600
0.700
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
33 Lama Inkubasi Hari
A kt
ivi ta
s L iP
U m
l Pleurotus EB9
Pleurotus EA4
B
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0
5 10
15 20
25 30
35 Lama Inkubasi Hari
B o
b o
t K e
ri n
g g
ra m
Pleurotus EB9 Pleurotus EA4
D
Isolat Pleurotus EB9 menghasilkan ekspresi LiP tertinggi pada hari ke-24 0,430 Uml. Isolat Pleurotus EA4 menghasilkan ekspresi LiP tertinggi pada hari
ke-15 0,609 Uml. Isolat Pleurotus EB9 menghasilkan ekspresi lakase tertinggi pada hari ke-6 0,970 Uml. Isolat Pleurotus EA4 menghasilkan ekspresi lakase
tertinggi pada hari ke-27 0,616 Uml Gambar 5.5. Data pengukuran bobot kering miseliumnya menunjukkan bahwa bobot
kering Pleurotus EB9 dan Pleurotus EA4 cenderung semakin menurun seiring lamanya masa inkubasi. Bobot kering Pleurotus EB9 paling tinggi terlihat pada
hari ke-3 dan Pleurotus EA4 pada hari ke-9 Gambar 5.5. Tingkat ekspresi MnP, LiP dan lakase isolat yang tinggi ternyata tidak terjadi pada bobot kering miselium
yang tinggi, tapi sebaliknya, terjadi pada bobot kering yang lebih rendah. Namun pada Pleurotus EB9 ekspresi enzim MnP dan LiP puncak terjadi pada bobot
kering miselium yang tinggi, yaitu pada hari ke 15 dan Pleurotus EA4 pada panen hari ke 24 Gambar 5.5.
Isolasi MnP Dengan Kolom Kromatografi Cair