Kadar Larut Dalam Air Dingin KDAD

Perhitungan KDAP yaitu jumlah zat yang larut dihitung sebagai persentase dari bobot substrat kering udara awal dan bobot kering oven akhir. 4. Kadar Larut Dalam NaOH 1 KDNaOH1 Cara ini dipergunakan untuk mengetahui daya tahan larut substrat terhadap alkali encer yang panas. Untuk menentukan kadar persen NaOH, larutan tersebut dititer dengan asam baku. Sebagai indikator, pertama-tama dipergunakan fenolftalein, kemudian titrasi dilanjutkan dengan indikator metil jingga. Perbedaan volumina asam, yang dibutuhkan untuk mencapai titik akhir titrasi dengan indikator fenolftalein dan metil jingga, adalah banyaknya asam yang dibutuhkan untuk setengahnya jumlah Na 2 CO 3 yang terdapat dalam larutan tersebut. Dengan mengurangi perbedaan volumina asam ini, dari volumina asam yang dibutuhkan untuk mencapai titik akhir titrasi dengan indikator fenoftalein, maka diperoleh voluminan asam yang dibutuhkan untuk menetralisir NaOH. Selanjutnya dari volumina ini, dapat diketahui kadarkonsentrasi NaOH yang harus berada antara 0,9 dan 1,1. Dua contoh serbuk substrat yang telah diayak dengan ayakan dari 40 dan 60 mesh ditimbang, masing-masing banyaknya sama dengan 2 gram serbuk substrat kering oven. Tiap contoh dimasukkan ke dalam sebuah gelas piala 250 ml dan ditambahkan 100 ml NaOH 1. Setelah diaduk dengan baik, kedua contoh tersebut diletakkan dalam sebuah penangas air, dipanaskan perlahan-lahan setelah ditutup dengan gelas arloji selama 1 jam, selama pemanasan diaduk 3 kali, yaitu setelah 10, 15, dan 25 menit. Setelah pemanasan tersebut, isi gelas piala disaring secara pengisapan dengan cawan berpori, kemudian dicuci dengan air panas dan selanjutnya dengan 50 ml asam asetat 10 dan akhirnya dengan air panas secukupnya. Cawan dengan isi dikeringkan hingga bobotnya tetap dalam oven pada suhu 105±3°C, kemudian didinginkan dalam sebuah desikator dan ditimbang dalam sebuah botol timbang tertutup. Perhitungan KDNaOH1 adalah hasil-hasil dinyatakan dalam persen bobot substrat kering oven yang larut, dihitung dari kehilangan bobot substrat contoh kering oven.

5. Kadar Larut Dalam Etanol-Benzena KDEB

Kadar larut substrat bahan-bahan kayu atau material-material lignoselulosa yang larut dalam alkohol-benzena 1:2 adalah suatu ukuran mengenai kadar zat-zat seperti malam, lemak, resin dan komponen-komponen lain yang tidak larut dalam eter termasuk juga apa yang dinamakan gom-gom kayu wood-gums. Serbuk substrat 60-80 mesh dalam sebuah cawan penyaring ditimbang sebanyak 2 gram yang kadar airnya telah ditetapkan. Cawan penyaring dengan isi kemudian dimasukkan dalam tabung ekstraksi yang diatur sedemikian rupa hingga tabung reaksi telah berisi penuh dengan pelarut, cawan penyaring terendam dalam pelarut tersebut. Ekstraksi dilakukan selama 6-8 jam. Pemanasan diatur agar kecepatan keluar dan masuknya pelarut dari dan ke dalam cawan penyaring adalah sama. Setelah ekstraksi selesai, cawan dikeluarkan, dan pelarut dikeluarkan dengan pengisapan, dicuci perlahan-lahan dengan 50 ml, dan diisap selama 5 menit untuk menguapkan alkohol. Substrat dalam cawan penyaring dikeringkan dalam oven pada suhu 105±2°C, hingga bobot tetap. Kadar ekstraksi dihitung dalam persen terhadap bobot substrat kering oven. Ini dilakukan dengan menguapkan pelarut di atas pengangas air panas, lalu mengeringkan labu selama 1 jam pada suhu 105°C. Serbuk substrat yang telah diekstraksi dapat dipergunakan untuk analisa selanjutnya.

6. Penentuan Kadar Lignin

Lignin adalah bagian dari kayu bebas zat-zat ekstraksi yang bukan karbohidrat. Lignin dapat diisolasi dari kayu dengan cara melarutkan atau menghidrolisis bagian karbohidratnya dengan asam-asam tertentu atau sebaliknya lignin yang dilarutkan dan kemudian diendapkan. Isolasi kuantitatif lignin untuk tujuan analisis pada umumnya dilakukan dengan cara melarutkan dan menghidrolisis karbohidrat-karbohidrat dengan H 2 SO 4 asam sulfat menurut cara- cara tertentu. Pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Ekstraksi dengan alkohol untuk memisahkan tanin katechol terutama dari jenis-jenis kayu yang tinggi kadar taninnya; 2 Ekstraksi dengan alkohol benzene guna memisahkan lemak-lemak, malam-malam, resin-resin dan minyak-minyak; 3 Ekstraksi dengan air panas, guna memisahkan gula-gula yang larut, gum-gumn dan garam-garam. Contoh uji substrat dikeringkan dan dicerna dengan asam sulfat 72, dan setelah beberapa waktu, hidrolisis disempurnakan dengan pemasakan larutannya yang telah diencerkan hingga konsentrasi asam sulfat 3. Hasil residu ditetapkan sebagai lignin. Ekstraksi dengan alkohol diperlukan untuk analisis jenis-jenis kayu yang tinggi kadar taninnya. Bila kadar tanin tidak diketahui, ekstraksi sebaiknya dilakukan. Contoh uji substrat 40 mesh kering udara yang telah ditentukan kadar airnya dalam cawan penyaring ditimbang dalam duplo sekitar 1 gram. Kemudian cawan penyaring yang berisi substrat dimasukkan ke dalam tabung ekstraksi Soxhlet , cawan ditutup dengan kawat kasakertas saring. Ekstraksi dilakukan dengan etanol 95 selama empat jam, kecuali bila diketahui bahwa substrat tidak seberapa banyak kadar taninnya katechol. Kemudian substrat diekstraksi dengan alkohol-benzena. Setelah ekstraksi, pelarut dikeluarkan sebanyak mungkin dengan pengisapan, dan dicuci dengan 50 ml ethanol guna mengeluarkan benzena, dan akhirnya kelebihan alkohol dikeluarkan dengan pengisapan. Contoh uji substrat setelah ekstraksi dengan alkohol-benzena dipindahkan dengan teliti dalam sebuah piala 1000 ml dan dicernakan dengan 400 ml air panas di atas penangas air suhu 100°C selama 8 jam. Kemudian substrat disaring dengan cawan penyaring, dicuci dengan 100 ml air panas dan akhirnya dicuci dengan 50 ml alkohol guna memudahkan pengeluaran substrat dari cawan penyaring. Substrat dikeringkan dalam udara, kemudian dipindahkan dengan teliti ke dalam gelas piala kecil dan ditutup dengan gelas arloji. Substrat ditambahkan 15 ml 72 H 2 SO 4 dingin 12-15°C dengan perlahan-lahan dan sambil diaduk. Substrat supaya tercampur dengan sempurna diaduk sekurang-kurangnya selama 1 menit, kemudian didiamkan selama 2 jam dengan seringkali diaduk dan suhu tetap dijaga antara 18-20°C bagian luar gelas piala didinginkan guna mencapai suhu ini. Substrat dicuci dalam sebuah piala erlenmeyer dari 1 liter dan diencerkan hingga mencapai konsentrasi asam 3 dengan 560 ml air destilata dan dididihkan di bawah pendingin tegak selama 4 jam, diusahakan agar volume tetap