H. petaloides EB24 H. petaloides

Sumber: Gambar Elis Nina Herliyana dengan line drawing oleh Ahmad Satari Gambar 6.4 H. petaloides EB24. a. Tubuh buah hasil kultivasi. b. Tubuh buah di lapangan. c. Cheilocystidia dan pleurocystidia. d. Basidioles dan basidia. e. Spora. f. Miselium pada kultur, nampak ada spora aseksual dan sambungan apit. a b c d e f 5 µm 5 µm 5 µm 5 µm 5 µm 1 cm 1 cm 1 cm Jejak spora putih. - Basidiospora : 3,9-5,2 x 2,6-4,6 µm. - Basidia 15-18 x 3,5-5 µm. - Pleurosistidia berdinding tebal metuloid, sering dijumpai, 48-66 x 12-16 µm. Habitat dan substrat , beberapa–mengelompok pada serbuk gergajian kayu campuran seperti akasia, jeunjing, kayu merah, karet dan sebagainya yang sudah lapuk di tempat penggergajian, Bogor. Koleksi –oleh Elis Nina Herliyana: -Indonesia, Jawa-Barat, desa Ciherang, Kabupaten Bogor, Mei 2004.

3. H. petaloides EA4 H. petaloides

EA4. Pileus seperti tiram, seperti kipas-ginjal di lapangan dan hasil kultivasi, seperti terompet dengan satu sisi terbuka ke arah tangkai, seperti rangkaian bunga dengan 3-4 tudung hasil kultivasi. - Permukaan bagian tengah berlekuk, basah-gelatinous tapi tidak lengket ketika basah, di tengah sedikit berbulu. - Warna : cokelat muda-putih keruh. – Diameter terkecil 1-1,4 cm dan terbesar 2,5-3,2 cm di lapangan, terkecil 1-2,4 cm dan terbesar 3-7 cm hasil kultivasi. - Konsistensi lunak dan berdaging. - Pinggiran menggulung ke arah himenium muda lurus tua, bergelombang–bergaris tua. - Daging tudung putih, tebal, kenyal tua, ada lapisan gelatin di atas lapisan daging. - Lamela melanjut turun ke arah dasar tangkai, menyempit. - Spasi antar lamela dekat–sangat rapat +18-120 lamelatudung. - Warna lamela putih– krem. - Anak lamela 2-7 seri. - Tangkai di sisi, tidak di tengah, padat, pendek, halus, berbulu. - Warna tangkai pangkal-ujung krem-putih keruh. - Panjang 0,6-1,2 cm, diameter 0,6-1,6 cm di lapangan, panjang 0,6-2 cm, diameter 0,6-1,7 cm hasil kultivasi. –Sambungan apit ada. -Menempel pada substrat dengan rizomorf. - Bau tepung. - Rasa hambar. - Edibilitas , dimakan oleh masyarakat sekitar Ciherang Kabupaten Bogor. Jejak spora putih. - Basidiospora 3,9-7,8 x 2,0-6,5 µm. - Basidia 15,6-29,6 x 2,5-5 µm. - Pleurosistidia berdinding tebal metuloid, sering dijumpai, 39,141,5-90,9 x 5,210,3-19,516,9 µm. Habitat dan substrat , beberapa–mengelompok pada serbuk gergajian kayu campuran yang sudah lapuk, Bogor. Koleksi –oleh Elis Nina Herliyana: -Indonesia, Jawa-Barat, desa Ciherang, Kabupaten Bogor, Mei 2004. Sumber: Gambar Elis Nina Herliyana dengan line drawing oleh Ahmad Satari Gambar 6.5 H. petaloides EA4. a. Tubuh buah di lapangan. b. Tubuh buah hasil kultivasi, dan