Evaluasi Rantai Permintaan HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Penyedia Jasa Wisata
Nilai
89 dan wisata harian. Namun demikian, berbagai masalah dan kendala transportasi
yang belum juga tertata baik hingga saat ini di kawasan tersebut telah menjadikan kedua areal ekowisata itu hanya dipersepsikan oleh populasi sebagai destinasi
untuk rekreasi dan wisata akhir minggu atau musim liburan. Sejalan dengan kompleksnya dinamika psikologi yang terjadi pada
wisatawan di saat melakukan kegiatan wisata, maka suatu penelusuran tentang kepuasan wisatawan tidak bisa lepas dari pengetahuan tentang motivasi dari para
wisatawan. Sebagaimana terlihat pada Tabel 31 dan Tabel 32, ternyata motivasi rekreasi atau wisata yang dimiliki wisatawan di kedua areal tersebut berturut-turut
adalah untuk berekreasi, piknik, foto-foto, bermain dan kontak sosial. Tabel 31 Nilai motivasi pengunjung terhadap obyek
wisata pada DW Cibodas
Kriteria Motivasi A
B C
D E
F G
H I
Total Rata-rata
1 KRC
4 1
2 2
2 1
3 2
2 19
2 2
TNGGP 4
5 5
4 4
4 5
4 5
40 4
3 WAM
5 5
4 3
2 6
5 4
4 38
4 Total
13 11
11 9
8 11
13 10
11 97
10 Rata-rata
4 4
4 3
3 4
4 3
4 3
3 Keterangan: a.
A=Rekreasi; B= Piknik; C= Foto-foto; D= Outbound; E=Kontak Sosial; F= Makan- makan;G=bermain;H =Istirahat, I=Api unggun.
b. 1=sangat rendah; 2=rendah; 3=agak rendah; 4=biasa saja; 5=agak tinggi; 6=tinggi; 7=sangat tinggi.
c. n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Tabel 32 Nilai skor motivasi pengunjung terhadap obyek wisata pada KW Bopunjur
No. Penyedia Jasa Wisata
Nilai Skor Kriteria Motivasi A
B C
D E
F G
H I
Total Rata-rata
1 TWATW
3 4
4 3
4 3
3 3
3 30
3 2
TWRG 4
4 4
4 4
4 4
4 4
36 4
3 WAGM
4 5
3 5
2 4
4 3
4 33
4 4
WWCC 5
5 5
3 3
3 4
5 7
40 4
5 WWCP
4 4
4 4
4 4
4 4
4 36
4 6
WWCN 5
4 5
4 5
4 4
4 4
39 4
7 TSI
5 5
5 5
5 5
5 4
5 44
5 8
TWM 4
4 5
2 3
4 4
4 4
34 4
9 Melrimba Garden
5 4
4 4
5 4
4 4
4 38
4 10
Cansebu Amazing 4
4 4
2 4
4 4
4 2
32 4
11 Lembah Pertiwi
5 5
5 5
4 4
5 5
5 43
5 Total
48 48
48 41
43 43
45 44
46 406
45 Rata-rata
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 Keterangan: a.
A=Rekreasi; B= Piknik; C= Foto-foto; D = Outbound; E =Kontak Sosial; F = Makan- makan;G =bermain;H =Istirahat, I =Api unggun.
b. 1=sangat rendah; 2=rendah; 3=agak rendah; 4=biasa saja; 5=agak tinggi; 6 = tinggi; 7 = sangat tinggi.
c. n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
90 Merujuk pada klasifikasi dan karakteristik wisatawan yang dibuat oleh Plog
1987, maka kecenderungan motivasi wisatawan yang terdata tersebut adalah tergolong
kedalam wisatawan
impasifimpassivity tourist
dan wisatawan
berorientasi orangpeople
orientation tourist
.Pengertian dari
wisatawan impasifimpassivity touristadalah bahwa wisatawan melakukan kegiatan rekreasi
serta wisata dalam suatu keputusan yang sangat singkat dan hampir tanpa rencana. Adapun wisatawan berorientasi orangpeople orientation touristbermakna bahwa
wisatawan yang berekreasi dan berwisata di DW Cibodas dan KW Bopunjur mempunyai motivasi untuk melakukan kontak sosial dengan pengunjung lain dan
ataupun dengan masyarakat lokal. Dengan kategori motivasi rekereasi dan wisata yang dimiliki oleh
wisatawan yang seperti itu, makamenjadi dapat dimengerti mengapa skor persepsi wisatawan terhadap beberapa elemen suplai yang telah dipaparkan pada bagian
terdahulu tidaklah tergolong terlalu jelek. Dengan kategori motivasi yang demikian, maka dapat diduga bahwa wisatawan hanyalah membutuhkan
perubahan suasana selain juga kesejukan udara di kedua kawasan tujuan wisata tersebut untuk menghilangkan kejenuhan dari kehidupan sehari-hari. Pada
dinamika ini, maka kualitas rekreasi, baik infrastruktur, fasilitas maupun program rekreasi belum menjadi perhatian dan permintaan utama dari para pelaku rekreasi
ataupun wisatawan, sehingga suatu kondisi suplai yang sesungguhnya secara teori burukpun menjadi masih dapat diterima dan tetap dikonsumsi oleh para
wisatawan. Menyadari bahwa status rekreasi dan wisata yang belum tergolong sebagai
kebutuhan pokok oleh sebagian besar populasi di Indonesia, setidaknya sebagai akibat struktur pendapatan yang belum mendukung, maka bisa diduga bahwa
keterkaiatan antara pola suplai dengan pola permintaan adalah menjadi sangat kuat. Meskipun dalam 20 tahun belakangan ini posisi jasa rekreasi dan wisata
telah lebih menunjukkan situasi yang membaik di tengah populasi Indonesia, namun Avenzora 2003 mengungkapkan
bahwa meskipun
telah terjadi
pergeseran posisi rekreasi dan wisata dari kebutuhan tersier tertiary needs
menjadi kebutuhan sekunder secondary needs, namun pola aktualisasinya masih
91 terbatas dalam bentuk terjadinya peningkatan kegiatan rekreasi yang bersifat
rekreasi terkait kuliner culinary related recreation yang dilakukan dalam bentuk rekreasi harian di sekitar tempat tinggal populasi.
Persepsi populasi tentang pemanfaatan suatu destinasi bagi kebutuhan mereka adalah sangat penting dalam konteks perencanaan pembangunan dan
pengembangan suatu kawasan ekowisata. Hal ini bukan saja sangat berguna dalam hal membangun citraimage kawasan, melainkan juga sangat berguna dalam
membangun karakter suplai yang sangat dipengaruhi oleh pola kunjungan yang dilakukan wisatawan. Dengan demikian, maka suatu pemahaman tentang rantai
permintaan adalah
menjadi sangat
penting untuk
dikenali dan
ditelaah.Ketidakjelian dalam mengenali karakteristik dan pola permintaan adalah bukan hanya akan menyebabkan kekeliruan dalam menentukan karakter suplai,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi kepuasan pengunjung seperti yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, melainkan juga bisa menimbulkan berbagai
dampak negatif lainnya; baik dalam konteks ekonomi usaha maupun dalam konteks sosial budaya dan ekologi yang disyaratkan dalam ekowisata.
Karakter dan pola kunjungan wisatawan di KW Bopunjur dan di DW Cibodas kiranya jugadapat dikenali dari pola hunian hotel yang ada di Propinsi
Jawa Barat serta di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor; seperti terlihat pada Tabel 26 yang menunjukkan bahwa tingkat hunian pada hotel,baik yang bintang
maupun non bintang,berada di bawah tingkat hunian hotel nasional. Meskipun dalam konteks kenakalan membayar pajak angka tingkat hunian hotel tersebut
perlu dikoreksi, yakni dinaikan dari data yang dilaporkan, namun perlu diingat bahwa hingga saat ini struktur data statistik hotel belumlah membedakan antara
hunian yang berhubungan dengan akomodasi wisata dengan hunian yang berkaitan dengan akomodasi bisnis.
Terlepas dari berapa banyak sesungguhnya tingkat hunian hotel yang benar- benar dikonsumsi oleh pelaku wisata di kawasan tersebut di atas, satu hal yang
bisa diduga dan disimpulkan tentang perilaku wisatawan dalam berwisata dikawasan ini adalah bahwa sebagian besar populasi wisatawan di wilayah DW
92 Cibodas dan KW Bopunjur adalah tidak mengkonsumsi
fasilitas akomodasi sebagai bagian dari perjalanan rekreasi dan wisatanya. Dengan demikian, maka
berikutnya juga bisa dikatakan bahwa umumnya kegiatan rekreasi dan wisata yang dilakukan oleh populasi adalah bukan tergolong rekreasi bermalam,
melainkan adalah harus digolongkan sebagai rekreasi harian. Tabel 33 Tingkat hunian hotel di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur
dibandingkan tingkat hunian hotel Provinsi Jawa Barat dan Nasional
Hotel Non-Bintang Hotel Bintang
No. Tahun
Kab. Bogor
Kab. Cianjur
Prov. Jawa
Barat Nasional
Kab. Bogor
Kab. Cianjur
Prov. Jawa
Barat Nasional
1 2000
44,29 -
- -
31,35 -
- -
2 2001
- -
- -
- -
- -
3 2002
42,38 -
- -
4,71 -
- -
4 2003
- -
- -
- -
- -
5 2004
27,81 -
27.48 28.33
33,53 -
37.77 44.98
6 2005
- -
32.18 28.86
- -
37.00 45.03
7 2006
- -
36.95 29.8
- -
38.63 46.18
8 2007
- 20,59
29.25 32.44
- 22,94
39.39 46.89
9 2008
- 19,31
28.20 34.65
- 22,91
40.26 48.06
10 2009
- 14,17
28.21 35.56
- 23,03
41.4 48.31
11 2010
- -
29.12 35.98
- -
43.49 48.86
Sumber : Diolah dari hasil penelusuran berbagai dokumen terkait
Meskipun dinamika empiris menunjukkan padat dan macetnya akses jalan raya menuju KW Bopunjur dan DW Cibodas pada setiap akhir pekan, namun
merujuk pada statistik yang ada,ternyata sebagian besar dari populasi wisatawan mulai Jumat malam sampai dengan Minggu malam bukanlah menjadi konsumen
bagi berbagai fasilitas akomodasi yang disuplaipada kedua kawasan ini. Kedatangan dan kepadatan kunjungan pelaku rekreasi dan wisata yang
mendatangi KW dan DW Cibodas pada Jumat malam sampai dengan Minggu malam diduga adalah hanya untuk melewati keindahan suasana ruang terbuka
pegunungan pada malam hari. Meskipun secara fisik mereka bermalamover night yakni
melewati batas hari di kawasan ini, tetapi pola perilaku mereka adalah bukan untuk mengkonsumsi fasilitas akomodasi yang ada, melainkan
hanya berupa menikmati suasana hang-out ataupun kumpul bersamagathering di alam terbuka. Pola perilaku rekreasi dan wisata seperti inilah yang menjadi
salah satu penyebab timbulnya lokasi kerumunanbottle neck dan menimbulkan kemacetan pada beberapa ruas jalan pada kedua kawasan wisata ini.
93 Kesimpulan pola perilaku wisatawan di kedua kawasan wisata tersebut di
atas didukung oleh data pengeluaran pengunjung yang disajikan pada Tabel 24. Nilai rata-rata pengeluaran wisatawan di DW Cibodas dan KW Bopunjur pada
semua kelompok karakteristik wisatawan ternyata lebih rendah dari Rp. 100.000,- Hanya sedikit sekali 9,5 responden berkendaraan pribadi yang mengkonsumsi
fasilitas akomodasi pada ke dua kawasan wisata tersebut, itupun 72 dari merekamempunyai kecendrungan untuk mengkonsumsi berbagai vila pribadi
yang terdapat pada kawasan tersebut secara paruh waktu short time accomodation
. Sejalan dengan belum adanya mekanisme pendataan statistik pada pemakaian jasa vila pada kawasan ini, maka hal ini diduga kuat sebagai salah satu
penyebab rendahnya hunianoccupation rate fasilitas akomodasi yang ada. Tabel 34 Nilai rata-rata pengeluaran wisatawan di DW Cibodas dan KW
Bopunjur Tahun 2011
No. Karakteristik Pengunjung
Pengeluaran Rata-rataOrang 1
Pengunjung dengan mobil pribadi a. Kawasan Cibodas
Rp.127.250 b. Bopunjur di luar Cibodas
Rp. 181.750 2
Pengunjung dengan bus rombongan a. Kawasan Cibodas
Rp.62.500 b. Bopunjur di luar Cibodas
Rp.81.900 3
Pengunjung dengan motor roda dua a. Kawasan Cibodas
Rp. 69.300 b. Bopunjur di luar Cibodas
Rp.73.825 4
Pengunjung kendaraan umum regular a. Kawasan Cibodas
Rp. 69.000 b. Bopunjur di luar Cibodas
Rp. 57.800 Catatan:
a. n = 100 orang untuk setiap kelompok karakteristik pengunjung.
b. Data primer dalam rentang waktu Februari- September 2010; hari kerja, akhir minggu dan
hari libur nasional diluar hari raya dan NatalTahun baru.
Meskipun karakteristik wisatawan yang mengunjungi kedua wilayah tujuan wisata di atas adalah tergolong bukan yang berorientasi pada kualitas rekreasi dan
fasilitasnyarecreation quality and facilities quality, seperti yang terjadi pada kelompok wisatawan dari golongan pencari kesenangan pleasure seeking
ataupun wisatawan terpelajarintelectualism tourist, namun tampaknya berbagai kondisi yang ada di kedua kawasan tersebut relatif cukup mempengaruhi tingkat
kepuasan wisatawan dalam melakukan kegiatannya.
94
Tabel 35 Nilai Kepuasan Pengunjung Terhadap Jenis
Atraksi Wisata di DW Cibodas
Nilai Persepsi Kriteria No.
Penyedia Jasa Wisata A
B C
D E
F G
H I
Total Rata-
rata I
DW Cibodas 1
KRC 5
5 5
5 4
4 4
4 4
40 4
2 TNGGP
5 4
5 5
5 5
5 5
5 44
5 3
WAM 5
5 5
4 3
4 4
4 4
38 4
Sub-total 15
14 15
14 12
13 13
13 13
122 4
Rata-rata 5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
KW Bopunjur I
Bopunjur 1
TWATW 4
4 4
3 4
4 4
4 4
35 4
2 TWRG
5 5
5 4
4 4
4 4
4 39
4 3
WAGM 5
4 4
4 4
4 3
4 3
35 4
4 WWCC
5 5
5 4
4 4
4 5
5 41
5 5
WWCP 5
5 5
5 4
4 4
5 4
41 5
6 WWCN
5 5
5 4
4 4
4 5
5 41
5 7
TSI 6
5 5
5 5
5 4
5 5
45 5
8 TWM
5 5
5 4
4 4
2 5
4 38
4 9
MelrimbaGarden 5
5 4
4 4
4 4
4 4
38 4
10 Cansebu Amazing
5 5
4 4
4 5
4 4
5 40
4 11
Lembah Pertiwi 5
5 5
5 5
5 4
5 5
44 5
Sub-total 55
53 51
46 46
47 41
50 48
437 4
Rata-rata 5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Total 70
67 66
60 58
60 55
63 61
559 4
Rata-rata 5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Keterangan: a. A=Rekreasi; B= Piknik; C= Foto-foto; D= Outbound; E=Kontak Sosial,F = Makan-makan;
G=bermain;H=Istirahat;I=Api unggun b. 1=sangat rendah; 2=rendah; 3=agak rendah; 4=biasa saja; 5=agak tinggi; 6 = tinggi; 7 =
sangat tinggi. c.
n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Data pada Tabel 35 memperlihatkan bahwa tidak satupun tapak kegiatan yang dipersepsikan oleh reponden yang memberikan tingkat kepuasan yang
tergolong baik dan sangat baik, umumnya hanya memberikan kepuasan sedang saja skor 4; sama halnya dengan kepuasan pengunjung terhadap infrastruktur
dan fasilitas rekreasi yang ada juga hanya dipersepsikan pada skor 4 atau sedang seperti terlihat pada Tabel 36.
95 Tabel 36 Nilai kepuasan pengunjung di DW Cibodas dan KW Bopunjur terhadap
elemen infrastruktur dan fasilitas rekreasi dan wisata
No. Penyedia Jasa Wisata
Nilai Persepsi Kriteria A
B C
D E
F G
H I
J Total
Rata-rata I
Cibodas 1
KRC 5
4 5
5 5
5 4
4 5
5 47
4 2
TNGGP 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 50
5 3
WAM 4
4 4
4 2
2 2
4 4
4 34
3 Sub-total
14 13
14 14
12 12
11 13
14 14
131 4
Rata-rata 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
3 II
Bopunjur 1
TWATW 4
5 4
4 4
4 4
3 3
3 38
4 2
TWRG 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 29
3 3
WAGM 4
4 3
3 3
3 3
2 3
4 32
3 4
WWCC 4
2 5
3 4
4 4
2 2
5 35
4 5
WWCP 3
3 4
4 3
3 4
3 3
4 34
3 6
WWCN 2
3 5
4 3
4 3
3 4
3 34
3 7
TSI 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 50
5 8
TWM 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 40
4 9
Melrimba Garden 4
4 5
4 5
4 4
4 4
5 43
4 10
Cansebu Amazing 4
4 5
4 5
4 4
4 4
5 43
4 11
Lembah Pertiwi 2
4 5
5 3
4 4
5 4
4 40
4 Sub-total
39 42
47 43
41 42
42 38
39 45
418 3
Rata-rata 3
3 4
3 3
3 3
3 3
4 3
3 Total
53 55
61 57
53 54
53 51
53 59
549 3
Rata-rata 3
3 4
3 3
3 3
3 3
4 3
3 Keterangan: a.
A=Aksesibilitas dalam obyek wisata, B=Telekomunikasi, C=Air bersih, D=Listrik, E=Pusat informasi
dan pelayanan,
F=Jalan setapak,
G=Pintu gerbang,
H=sarana Bermain
I=Peralatan bermain J=resting hut joglo tempat beristirahat b. 1=sangat tidak memuaskan; 2=tidak memuaskan; 3=agak tidak memuaskan; 4=biasa saja;
5=agakmemuaskan; 6=memuaskan; 7=sangat memuaskan c.
n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Selanjutnya, memperhatikan data pada Tabel 37 hanya Taman Safari Indonesia TSI yang mempunyai indikasi adanya keterikatan antara motivasi
kunjungan dengan pola tindakan pengunjung dalam melakukan kunjungan. Kecilnya nilai rata-rata skor pilihan tindakan pengunjung atas ketidaksesuaian
sumberdaya yang tersedia dengan motivasi kunjungan adalah menunjukkan tingginya tuntutan pengunjung untuk mendapatkan sumberdaya wisata yang
sesuai dengan motivasi kedatangannya. Adapun rata-rata skor yang bernilai 5 untuk TN Gunung Gede Pangrango dan Lembah Pertiwi adalah dapat dijadikan
sebagai indikator bahwa motivasi pengunjung untuk mengkonsumsi sumberdaya wisata yang terdapat pada tapak tersebut adalah dapat disubtitusi oleh berbagai
pilihan kegiatan wisata lainnya yang tersedia.
96 Tabel 37 Pola Tindakan Pengunjung Atas Ketidaksesuaian Suasana Wisata
di DW Cibodas dan KW Bopunjur
No. Penyedia Jasa Wisata
Nilai Dinamika Pola Rekreasi A
B C
D E
F G
H I
Total Rata-rata I
Cibodas 1
KRC 6
6 6
4 3
3 3
3 4
38 4
2 TNGGP
5 5
6 5
5 5
5 5
5 46
5 3
WAM 5
5 5
4 3
4 4
4 4
38 4
Sub-total 16
16 17
13 11
12 12
12 13
122 4
Rata-rata 5
5 5
4 3
4 4
4 4
4 4
II Bopunjur
1 TWATW
5 4
4 3
4 4
4 4
4 36
3 2
TWRG 5
5 5
4 5
5 4
4 4
41 4
3 WAGM
5 4
4 5
4 4
3 4
3 36
3 4
WWCC 5
5 5
5 4
4 4
5 5
42 4
5 WWCP
5 5
6 5
5 4
5 5
4 44
4 6
WWCN 5
5 5
4 4
5 4
5 5
42 4
7 TSI
6 3
3 3
3 3
3 3
3 31
3 8
TWM 6
5 5
5 5
4 2
5 4
41 4
9 MelrimbaGarden
6 5
4 6
4 5
4 5
4 41
4 10
Cansebu Amazing 5
5 4
4 5
5 4
4 5
41 4
11 Lembah Pertiwi
5 5
5 5
5 5
4 5
5 44
4 Sub-total
58 51
50 49
48 48
41 49
46 440
3 Rata-rata
5 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 Total
74 67
62 62
59 60
53 61
59 562
3 Rata-rata
5 4
4 4
3 4
4 4
4 4
3 Keterangan: a.
A= melakukan aktivitas sendiri di tempat yang sama; B=mengeksplorasi sumberdaya wisata lain di tempat yang sama, C=tetap mengeksploitasi sumberdaya yang sama meskipun
kepuasan jauh menurun, D=pindah lokasi untuk mencari sumberdaya sejenis di tempat lain, E=pindah lokasi untuk mencari sumberdaya alternatif di tempat lain, F=pindah lokasi untuk
mendapatkan akses sumberdaya setara yang tersedia,G=pindah lokasi untuk mendapatkan askes sumberdaya lain meskipun tak setara, H=pindah lokasi untuk mendapatkan
sumberdaya apapun yang mungkin bisa menjadi pengalaman baru, I=mengeksplorasi kawasan destinasi sebagai suatu keputusan dan motivasi baru, J=Pindah destinasi secara
total. b. 1=sangat tidak memuaskan; 2=tidak memuaskan; 3=agak tidak memuaskan; 4=biasa saja;
5=agak memuaskan; 6=memuaskan; 7=sangat memuaskan. c.
n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Konsisten terhadap alur pemikiran dari penelitian ini yang meletakkan wisatawan sebagai salah satu aspek penting di dalam rantai nilai ekowisata yang
terjadi pada wilayah studi KW Bopunjur dan DW Cibodas ini, maka data pada Tabel 38 tampaknya mengindikasikan cukup baiknya kesadaran lingkungan
diantara wisatawan yang menjadi responden. Pada Tabel 38 terlihat bahwa skor rata-rata kepuasan pengunjung tentang kondisi lingkungan biotik di wilayah DW
Cibodas adalah sejalan dengan rendahnya kondisi lingkungan yang ada pada wilayah tersebut, yaitu skor 3 agak buruk untuk kondisi fauna dan skor 4.3
sedikit melebihi ‘biasa saja’ untuk kondisi flora.
97 Tabel 38 Nilai kepuasan pengunjung terhadap kondisi lingkungan biotik pada
obyekwisata di DW Cibodas pada aspek keanekaragaman fauna dan flora
No Penyedia Jasa Wisata
Nilai Persepsi Kriteria A
B C
D E
F G
Total Rata-rata
I Fauna
1 KRCibodas
4 3
3 3
3 3
5 24
3 2
TN Gn Gede Pangrango 5
5 4
4 5
4 5
32 4
3 WAMandalawangi
3 2
2 2
3 3
3 18
2 Sub-total
12 10
9 9
11 10
13 74
3 Rata-rata
4 3
3 3
3 3
4 3
3 II
Flora 1
KRCibodas 5
5 5
5 5
5 4
34 4
2 TN Gn Gede Pangrango
5 5
5 5
5 5
5 35
5 3
WAMandalawangi 3
4 4
5 5
4 4
29 4
Sub-total 13
14 14
15 15
14 13
98 4
Rata-rata 4
4 4
5 5
4 4
4 4
Total 25
24 23
24 26
24 26
172 4
Rata-rata 4
4 3
4 4
4 4
4 4
Keterangan: a. A=Ketersediaan jenis-jenis fauna; B=Ketersediaan jumlah individu tiap jenis fauna;
C=Kecukupan kelas umur pada setiap jenis fauna; D=Kecukupan regenerasi pada setiap jenis fauna; E=Kecukupan jumlah jantan pada setiap jenis fauna;F=Kecukupan jumlah
betina pada setiap jenis fauna; G=Keamanan terhadap potensi gangguan pada berbagai jenis fauna.
b. A=Ketersediaan jenis-jenis flora; B=Ketersediaan jumlah individu tiap jenis flora; C=Kecukupan kelas umur pada setiap jenis flora; D=Kecukupan regenerasi pada setiap
jenis flora; E=Kemudahan ditemukan berbagai jenis flora endemik; F= Kualitas ketersediaan berbagai jenis flora; G=Keamanan terhadap potensi gangguan pada berbagai
jenis flora. c.
1=sangat rendah; 2=rendah; 3=agak rendah; 4=biasa saja; 5=agak tinggi;6=tinggi;7=sangat tinggi.
d. n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Adapun untuk KW Bopunjur, rata-rata skor yang diberikan oleh responden terhadap kondisi flora dan fauna adalah hanya 3, seperti dapat dilihat tertera pada
Tabel 39. Skor ini relatif lebih buruk dibandingkan dengan di DW Cibodas. Hal ini ditengarai karena status kawasan ubyek wisata pada DW Cibodas yang
merupakan kawasan konservasi in-situ dan eks-situ dan jumlah pengunjung yang relatif lebih sedikit atau lebih kecil dibanding ketersediaan luas tapak wisata.
98 Tabel 39 Nilai kepuasan pengunjung terhadap dampak lingkungan biotik pada
obyek wisata di KW Bopunjur pada aspek keanekaragaman fauna dan flora
No Penyedia Jasa Wisata
Nilai Persepsi Kriteria A
B C
D E
F G
Total Rata-rata
I Fauna
1 TWATelaga Warna
3 3
4 4
3 2
3 22
3 2
TWRiung Gunung 3
3 3
3 3
3 3
21 3
3 WAGunung Mas
2 1
3 3
3 3
3 18
2 4
WWCurug Cilember 2
2 2
2 2
2 2
14 2
5 WWCurug Panjang
3 3
3 3
3 3
3 21
3 6
WWCurug Naga 4
4 4
3 3
3 4
25 3
7 TSI
5 5
5 5
5 5
5 35
5 8
TWMatahari 3
3 3
3 4
4 3
23 3
9 MelrimbaGarden
3 3
3 2
3 2
3 19
2 10
Cansebu Resort 3
3 2
2 2
2 3
17 2
11 Lembah Pertiwi
3 3
3 3
3 3
3 21
3 Sub-total
34 33
35 33
34 32
35 236
3 Rata-rata
3 3
3 3
3 3
3 3
3 I
Flora 1
TWATelaga Warna 4
3 1
4 4
4 2
22 3
2 TWRiung Gunung
4 4
4 4
4 4
4 28
4 3
WAGunung Mas 2
1 3
3 4
3 2
18 2
4 WWCurug Cilember
4 4
4 4
4 4
4 28
4 5
WWCurug Panjang 3
3 3
3 3
3 3
21 3
6 WWCurug Naga
5 4
3 4
3 4
4 27
3 7
TSI 5
4 4
4 4
4 4
29 4
8 TWMatahari
4 4
4 4
4 4
4 28
4 9
MelrimbaGarden 3
3 3
2 3
3 2
19 2
10 Cansebu Resort
3 3
3 3
3 3
3 21
3 11
Lembah Pertiwi 4
4 4
4 4
4 4
28 4
Sub-total 41
37 36
39 40
40 36
269 3
Rata-rata 3
3 3
3 3
3 3
3 3
Total 75
70 71
72 74
72 71
505 3
Rata-rata 3
3 3
3 3
3 3
3 3
Keterangan: a.
A=Ketersediaan jenis-jenis fauna; B=Ketersediaan jumlah individu tiap jenis fauna; C=Kecukupan kelas umur pada setiap jenis fauna; D=Kecukupan regenerasi pada setiap jenis fauna; E=Kecukupan
jumlah jantan pada setiap jenis fauna;F=Kecukupan jumlah betina pada setiap jenis fauna; G=Keamanan terhadap potensi gangguan pada berbagai jenis fauna.
b. A=Ketersediaan jenis-jenis flora; B=Ketersediaan jumlah individu tiap jenis flora; C=Kecukupan kelas
umur pada setiap jenis flora; D=Kecukupan regenerasi pada setiap jenis flora; E=Kemudahan ditemukan berbagai jenis flora endemik; F= Kualitas ketersediaan berbagai jenis flora; G=Keamanan
terhadap potensi gangguan pada berbagai jenis flora. c.
1=sangat rendah; 2=rendah; 3=agak rendah; 4=biasa saja; 5=agak tinggi;6=tinggi;7=sangat tinggi.
d. n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Berkaitan dengan berbagai kekurangan yang ada pada berbagai obyek wisata yang terdapat pada KW Bopunjur dan DW Cibodas, hal-hal yang menjadi
perhatian khusus dari para wisatawan adalah mencakup kebutuhan akan kebersihan, rasa aman, jasa interpreter, kualitas fasilitas wisata yang lebih baik,
dan lain-lain. Hal tersebut ditunjukkan pada Tabel 40 yang menggambarkan saran responden tentang berbagai perbaikan dan peningkatan pelayanan yang perlu
dilakukan oleh pengelola obyek wisata di DW Cibodas dan KW Bopunjur.
99 Tabel 40 Saran Pengunjung Untuk Perbaikan Destinasi Wisata Cibodas
No. Penyedia Jasa Wisata
Nilai Persepsi Kriteria A
B C
D E
F G
H Total
Rerata I
Cibodas 1
KRCibodas 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 2
TN Gn Gede Pangrango 6
5 6
6 6
6 6
6 47
5 3
WAMandalawangi 6
6 5
5 5
5 5
5 42
5 Sub-total
17 16
16 16
16 16
16 16
129 5
Rata-rata 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 II
Bopunjur 1
TWATelaga Warna 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 2
TWRiung Gunung 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 3
WAGunung Mas 6
6 5
5 6
6 6
6 46
6 4
WWCurug Cilember 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 5
WWCurug Panjang 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 6
WWCurug Naga 5
5 5
5 6
6 6
6 44
6 7
TSI 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 8
TWMatahari 5
5 5
5 5
4 5
5 39
5 9
MelrimbaGarden 5
5 5
5 4
5 5
5 39
5 10
Cansebu Resort 5
5 5
5 4
4 5
5 38
5 11
Lembah Pertiwi 5
5 5
5 5
5 5
5 40
5 Sub-total
56 56
55 55
55 57
57 57
446 5
Rata-rata 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
Keterangan: a.
A = Meningkatkan kebersihan obyek wisata; B = Penataan kawasan; C = Meningkatkan keamanan kawasan obyek wisata; D = Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung; E = Menyediakan
pemanduinterpreter wisata; F = Meningkatkan kualitas pemanduinterprefer wisata; G = Memperbaiki prasarana, sarana dan fasilitas; H = Mempermudah prosedur penelitian..
b. 1 = sangat tidak penting; 2 = tidak penting; 3 = agak tidak penting; 4=biasa saja; 5 = agak penting ;6 =
penting; 7 = sangat penting.
c. n = 30 orang pada setiap tapak wisata.
Mencermati berbagai data sebagaimana dipaparkan pada bagian di atas tampak bahwa kegiatan wisata yang berlangsung di DW Cibodas daan KW
bopunjur masih belum menjamin keberlanjutannya, baik dari aspek ekologi, sosial budaaya maupun ekonomi. Di satu sisi, potensi dan sumberdaaya wisataa yang
tersedia di kawasan ini sangat besar dengan tingkat permintaan wisata yang juga sangat besar, nilai investasi yang tertanam pada usaha jasa wisata sudah sangat
besar dan harapan masyarakat lokal terhadap usaha wisata juga sangat besar. Untuk itu diperlukan suatu langkah nyata guna menyelamatkan usaha di bidang
pariwisata di DW Cibodas dan KW Bopunjur tersebut yang pada intinya mampu meningkatkan kinerja dari setiap elemen yang ada.
100