Rantai Nilai Pariwisata Persaingan
Grangsjo 2003 dalam Yilmaz dan Bititci 2006 menekankankan pentingnya jaringan dan co-opetition para pesaing dapat saling bersaing dan
sekaligus dapat bekerjasama satu sama lainnya dalam satu periode tertentu. Meskipun penelitiannya berorientasi pemasaran, namun dalam penelitiannya
menunjukkan pentingnya kerjasama dalam jaringan pariwisata. Konsumen terlibat langsung dalam proses operasinya sampai tujuan terakhir dalam produk wisata.
Perusahaan yang terlibat didalamnya saling ketergantungan satu sama lainnya dalam meningkatkan kepuasan konsumen yang berpengaruh terhadap bisnis di
masa depan. Rantai nilai pariwisata dimulai dari pesanan konsumen. Konsumen dalam
hal ini wisatawan memiliki berbagai alternatif pilihan produk pariwisata. Wisatawan menyusun rencana perjalanan dengan bantuan operator perjalanan
wisata atau agen perjalanan berupa paket wisata. Dalam hal ini agen wisata memberikan penjelasan tentang paket wisata kepada calon wisatawan. Apabila
calon wisatawan tidak menggunakan agen perjalanan disebut dengan individual travel dimana mereka bebas melakukan perjalanannya sendiri tanpa bantuan agen
perjalanan. Agen wisata dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan dengan mengantarkan ke pelabuhan udara, pelabuhan laut, stasiun kereta, dan sebagainya.
Selain itu menyediakan tempat penginapan hotel selama perjalanan dan kegiatan lainnya sampai tujuan. Tranportasi antara rumah dan tujuan wisata memegang
peranan penting dalam rantai nilai pariwisata Damanik dan Weber, 2006. Pariwisata merupakan produk “end to end” yang tidak terputus dilakukan
dengan konsep rantai nilai. Model rantai pariwisata dibangun melalui 4 empat tahapan yaitu: win order, pre delivery support, delivery dan post delivery support
Gambar 8. Dalam tahapan win order pemesanan utama, konsumen membeli produk pariwisata ke agen perjalanan sebagai bagian dari keseluruhan perjalanan.
Agen perjalan menyusun perjalanan yang diinginkan oleh konsumen. Artinya, pada tahapan ini, konsumen melakukan kontak awal dalam rantai nilai.
Pengukuran kinerja yang dapat dilakukan pada tahap ini berasal dari perspektif konsumen seperti waktu dalam pembelian perjalanan, jumlah konsumen, jumlah
Tour Operator Travel agen
Transport provider
Packkage
komplain dan jumlah mis-informasi yang diberikan kepada konsumen dan dari perspektif internal misalnya biaya penjualan, volume penjualan, rata-raa
peningkatan bisnis akurasi informasi. Pada tahap pre delivery support terdiri dari aktivitas persiapan konsumen
ketika sudah memilih paket perjalan, misalnya pembuatan pasport dan visa, memberikan informasi secara rinci tentang perjalanan yang akan dilakukan serta
berbagai hal yang diperlukan sebelum konsumen melakukan perjalanan. Tahap delivery merupakan tahap pada saat
konsumen mengkonsumsi produk wisata atau konsumen melakukan perjalanan sesuai dengan paket wisata
yang dibeli. Pada tahap ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu akomodasi, ransportasi, dan agen perjalanan datang incoming agent travel. Kinerja di antara
ketiganya mempengaruhi kinerja pada tahapan ini.
PLAN
Win order
Pre Delivery
support Delivery
Post Delivery
Support Transport
provider
Transport provider
acomodation
Hotel +Incoming
travel agen
Hotel +Incoming
travel agen
transport
Transport
Transport provider
Individual
Gambar 9 Rantai Nilai Pariwisata Yilmaz dan Bititci, 2006.
transportasi Hotel
Pada tahap post delivery support, kepuasan konsumen diukur dalam rangka umpan balik dan melakukan tindakan koreksi terhadap rantai nilai pariwisata.
Efektifitas rantai nilai pariwisata atau nilai tambah disetiap organisasi dihitung pada tahapan ini. Umpan balik tersebut digunakan untuk memonitor dan
mengelola keberlanjutan rantai nilai pariwisata. Ditambahkan oleh Mitchell dan Phuc 2007, pariwisata menghasilkan
produk berupa pelayanan, dimana pariwisata tidak dapat disimpan seperti halnya barang, produksi dan konsumsi pelayanan dilakukan secara simultan dan
mengambil lokasi yang spesifik sebagai tujuann wisatawan. Pariwisata sebagai rantai nilai jasa disajikan pada Gambar 9.
Memberikan saran kepada Menyediakan
Mengelola wisatawan tentang
pelayanan pariwisata Transportasi
akomodasi makanan
“experience”, event
Transportas i
Agen Perjalanan Perusahaan
Site operator, kelompok budaya
Perusahaan transportasi
Agen perjalanan Badan pariwisata lokal
Gambar 10 Pariwisata sebagai Rantai Nilai Jasa Andreas, 2006 dalam Mitchell Phuc, 2007.