Sasaran Ruang Lingkup Penelitian

F. Kerangka Pemikiran.

Mempertimbangkan berbagai hal yang telah dipaparkan di muka, maka kerangka pemikiran yang dipergunakan dalam studi ini disandarkan pada suatu kerangka pemikiran perencanaan pariwisata yang berorientasi untuk merevitalisasi performa suatu kawasan wisata. Sejalan dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan dari penelitian ini, maka kerangka berfikir proses revitalisasi yang dibutuhkan tersebut difokuskan untuk ditelaah melalui dinamika rantai nilai yang terdapat pada kawasan tersebut. Rangkaian pemikiran yang dilakukan tersebut adalah seperti terlihat pada Gambar 1. Membangun pengetahuan Knowledge Building Studi Pendahuluan Studi Literatur Evaluasi Kondisi Kekinian Pariwisata Kebijakan Lingkungan Pemba- Rantai Suplai Rantai Permin- taan Rantai Psra- pihak Kebi- jakan Nasional Kebi- jakan Regional Kebi- jakan Lokal Ekowisata ngunan Berkelan- jutan ANALISIS DATA Formulasi Masalah Sintesis Penguatan Kapasitas Penguatan Kapasitas Rantai Permintaan Penguatan Kapasitas Para pihak Opsi-opsi Implementasi dan Strategi Rantai Suplai Strategi Penguatan Kapasitas Para pihak Gambar 1 Kerangka pemikiran pengembangan para pihak ekowisata.

G. Kebaruan

Banyak peneliti cenderung melakukan penelitian dalam bidang wisata selama ini menggunakan analisis rantai chain analysis melalui satu sisi pendekatan rantai pasok; seperti penelitian yang dilakukan Mitchell dan Phuc 2007 di Vietnam, FIAS dan OECD 2006 di Mozambik ataupun oleh Yusri 2010 di Indonesia, serta oleh Dross, Foster dan Thierstein 2006 di Munich. Kesemua penelitian tersebut membahas bagaimana suatu pasok wisata didistribusikan sampai kepada konsumen beserta nilai manfaat yang diperoleh masing-masing pihak yang terlibat dengan korbanan dan peranan yang diberikan. Penelitian-penelitian yang menekankan pentingnya rantai pasok dapat dikatakan melupakan suatu kenyataan bahwa tingkat keberhasilan pengembangan suatu produk, baik barang maupun jasa, sesungguhnya adalah tidak dapat ditentukan dari satu mata rantai saja, melainkan harus dari satu kesatuan nilai mata rantai yang utuh. Hal tersebut bukan hanya dalam konteks untuk mencapai suatu komprehensivitas analisis dan sintesis yang dilakukan melainkan juga sejalan dengan sifat jasa wisata serta karakter dan perilaku wisatawan; khususmya pada dinamika optimasi kepuasan oleh para wisatawan. Kecenderungan psikologis wisatawan yang selalu ingin mengoptimasi kepuasan dalam setiap kegiatan wisata yang dilakukan adalah selalu cenderung menimbulkan pola konsumsi jasa wisata yang sering menjadi tergolong berada diluar koridor arah penyediaan jasa pada awalnya atau bahkan berbeda sama sekali. Pergeseran pola dan perilaku konsumsi tersebut bukan hanya akan membuat terganggunya kinerja rantai pasok melainkan juga akan mengganggu fungsi ekologi, sosial budaya dan ekonomi yang menjadi pilar penting dalam pembangunan ekowisata. Dengan demikian karakteristik rantai permintaan menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan bahkan menjadi salah satu pendekatan yang penting di dalam perencanaan ekowisata. Hal inilah yang merupakan kebaruan dari penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi secara utuh atas nilai rantai yang ada dalam bisnis wisata di Kawasan Cibodas yang meliputi rantai suplai supply chain , rantai permintaan demand chain dan rantai para pihak stakeholders