Permintaan Demand Pariwisata TINJAUAN PUSTAKA

hubungan fungsional yang menunjukkan jumlah barang yang akan dibeli dengan harga tertentu pada waktu tertentu yang berlaku pada tiga variabel yang saling mempengaruhi yaitu kualitas produk, harga, manfaat produk yang sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian kebutuhan. Schmoll 1977 menyatakan bahwa permintaan dalam industri pariwisata tidak hanya membutuhkan satu layanan jasa a single services tetapi juga membutuhkan suatu kombinasi dari bermacam-macam pelayanan yang ditawarkan dalam suatu paket wisata yang dalam ilmu ekonomi pariwisata disebut sebagai seperangkat pilihan layanan jasa an assortment of services. Permintaan dalam industri pariwisata terbagi dalam enam kelompok yang saling melengkapi, yaitu persiapan perjalalan, mobilitas, akomodasi dan makanan, aktivitas wisata, cinderamata dan souvenir serta dokumentasi perjalanan. Permintaan dalam pariwisata menurut Lindberg et al. 1997 dapat diperkirakan dengan proses sistematis yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu mengumpulkan fakta-fakta masa lalu, menganalisis kecendrungan perubahan permintaan, faktor-faktor yang cenderung mempengaruhi permintaan di masa depan, memonitor kondisi permintaan dan mengadakan revisi bila diperlukan. Spillane 1987 menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata adalah mobilitas yang timbul oleh berbagai macam dorongan kebutuhankepentingan yang dikenal dengan istilah motivasi untuk memenuhi kebutuhan rekreasi dalam arti luas. Permintaan pariwisata adalah istilah luas yang mencakup faktor-faktor yang mengatur tingkat permintaan, karakteristik spasial permintaan, tipe yang berbeda dari permintaan dan motif untuk membuat permintaan tersebut. Cooper et. al 1999 mendefinisikan permintaan sebagai jadwal dari jumlah produk atau layanan yang menjadikan orang bersedia dan mampu membeli pada setiap harga yang spesifik dalam satu set harga yang mungkin selama beberapa periode waktu tertentu. Buhalis 2004 mengidentifikasi tiga jenis utama dari permintaan, yaitu aktual, suppressed dan permintaan latent. Faktor –faktor yang memotivasi orang untuk melakukan perjalanan adalah untuk: 1 mengisi waktu luang, rekreasi dan Tujuan bisnis liburan, 2 mengunjungi teman dan kerabat, 3 keterlibatan bisnis dan professional, 4 perawatan kesehatan serta 5 melakukan ziarah keagamaan dan lainnya. Menurut Prosser 1994 karakter permintaan pariwisata akan terus berubah. Schwaninger 1989 memperkirakan perubahan dalam permintaan pariwisata sebagai berikut: 1. Permintaan wisata akan terus tumbuh dan semakin bervariasi; 2. Akan ada spesialisasi pasar yang lebih besar dan segmentasi dengan penekanan kuat atau liburan yang lebih aktif daripada liburan pasif; 3. Paket liburan akan disesuaikan untuk mengakomodasi kebebasan individual yang lebih besar melalui desain produk modular. Orientasi permintaan Sumber permintaan wisata: 1 .anggaran belanja 2. kemajuan teknologi 3. perubahan demografis 4. waktu Layanan dasar: 1. akomodasi wisata Pengelompokan permintaan wisata Kunjungan sehari Kunjungan bermalam Bagian 1 Bagian 2. trasportasi 3. infrastruktur 4. teknologi Segmentasi pasar Kunjungan liburan Tujuan lain Jangka pendek Jangka panjang 2 Lokal -Kelompok kecil -Wisatawan harian -Permintaan segera -Backpacker -Tidak berkelanjutan Regional -keluaragakelompok kecil -VFRs -biaya rendahjangka pendek -permintaan berkala -berbasis status sosial Nasional -layanan khusus -inormasi permintaan -berbasis profesional -bisnisrekreasi -Pengeluaran masuk akal Internasional -produk khusus -Permintaan khusus -kelompok penjelajah Pengembalian omset tinggi Bagian 3 Kebijakan pembangunan pariwisata Bagian 4 Produk: 1. pemasaran Bagian 5 2. pemetaan harga 3. pemposisian 4. difensiasi Gambar 4. Ranah Permintaan Dimodifikasi dari Middleton, 2004

G. Penawaran Supply Pariwisata

Avenzora 2003 memandang penawaran dapat dipahami melalui pengertian tentang apa dan berapa banyak dapat diberikan, kapan dapat diberikan dan kepada siapa patut untuk diberikan. Wahab 1997 menjelaskan bahwa komponen penawaran dalam industri pariwisata dapat yang bersumber dari alam natural resources , kreasi manusia man-made supply, daya tarik wisata, fasilitas pelayanan wisata dan aksesibilitas. Dalam ilmu ekonomi, penawaran adalah sejumlah produk, barang, atau komoditi yang tersedia dalam pasar untuk dijual kepada orang yang membutuhkan. Penawaran dalam industri pariwisata mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Penawaran berbasis jasa.

Produk wisata berupa jasa sehingga produknya tidak dapat disimpan dan harus dikonsumsi atau dinikmati dimana produk disediakan atau diproduksi. Dengan kata lain, produk yang ditawarkan tidak dapat dipindahkan, sehingga wisatawan itu sendiri yang harus datang ke tempat dimana produk yang ditawarkan tersedia atau diproduksi.

2. Bersifat kaku.

Produk yang ditawarkan bersifat kaku rigit, tidak dapat diubah untuk tujuan atau penggunaan yang lain diluar dunia perjalanan atau pariwisata.

3. Wisata bukan kebutuhan pokok bagi manusia.

Mengingat wisata bukan kebutuhan pokok bagi manusia, sehingga penawarannya akan bersaing dengan barang-barang kebutuhan manusia yang lebih penting. Spillane 1987 menyatakan penawaran pariwisata ditunjang oleh usaha yang dikelola secara terpadu dan baik diantaranya promosi obyek wisata, kemudahan transportasi, kemudahan birokrasi dan keimigrasian, akomodasi yang nyaman, pemandu wisata yang cakap, penawaran barang dan jasa dengan tarif harga wajar, atraksi-atraksi menarik dan kondisi kebersihan lingkungan hidup. Yoeti 2003 mendefinisikan penawaran dalam pariwisata meliputi semua macam produk dan pelayananjasa yang dihasilkan oleh kelompok perusahaan industri pariwisata sebagai pemasok yang ditawarkan baik kepada wisatawan yang datang secara langsung atau membeli melalui agen perjalanan atau biro perjalalan wisata sebagai perantara. Termasuk dalam pengertian penawaran itu adalah semua bentuk dan daya tarik wisata, aksesibilitas dan fasilitas serta pelayanan yang tersedia pada suatu daerah tujuan wisata yang dapat memberikan kepuasan kebutuhan dan keinginan wisatawan selama mereka berkunjung. Sessa 1984 mengkategorikan penawaran jasa pariwisata sebagai berikut: 1. Jenis sumberdaya, yang terdiri dari sumberdaya alam dan buatan manusia; 2. Fasilitas umum dan infrastruktur pariwisata, yang meliputi transportasi dan infrastruktur telekomunikasi; 3. Fasilitas bagi pengunjung, termasuk akomodasi, makanan dan minuman serta apartemen kondominium; 4. Fasilitas hiburan dan olahraga, yang memberikan fokus untuk kegiatan wisatawan; 5. Layanan pariwisata, termasuk agen-agen perjalanan, kantor pariwisata, usaha penyewaan mobil, pemandu wisata dan juru bahasa. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penawaran jasa wisata tidak hanya berupa layanan untuk menikmati suatu obyak wisata sebagaimana yang dikenal oleh masyarakat awam, namun meliputi seperangkat layanan yang kompleks yang bahkan dapat disebut sebagai suatu industri. Daerah asal Transportasi tujuan wisatawan Produk wisata Wisatawan Permintaan Akomodasi Paket produk Pemasok Pelayanan Pemerintah LSM Operator Pelayanan Pemandu wisata Gambar5 Komponen penawaran wisata Gunn dan Var.