Industri dan Produk Pariwisata
                                                                                perusahaan,   wisatawan   tidak   akan   memperoleh   kenyamanan   comfortable, keamanan security dan kepuasan satisfaction dalam mencari kesenangan yang
diinginkan. Sektor pariwisata bila dilihat  dari  terminologinya dapat  dimaknai  seperti
yang  disampaikan  Lindberg,  et.  al.  1997  sebagai  suatu  lingkup  usaha  yang terdiri atas ratusan komponen usaha, sebagiannya merupakan usaha yang telah
besar,  akan  tetapi  sebagian  besar  usaha  kecil  menengah  termasuk  didalamnya angkutan  udara,  kapal-kapal  pesiar  cruise,  kereta  api,  agen-agen  penyewaan
mobil, pengusaha tur dan biro perjalanan, penginapan, restoran dan pusat-pusat konvensi.  Selain itu, terdapat juga usaha-usaha penerimaan tamu dan perusahaan
perkemahan  serta  sebagian  toko-toko  pengecer,  toko-toko  makanan  serta  pom bensin.
Definisi  industri  pariwisata  menurut  Spillane  1987  adalah  rangkaian perusahaan yang terdiri dari perusahaan penginapan, angkutan wisata, perusahaan
biro perjalanan wisata, perusahaan restoran, perusahaan souvenir dan perusahaan hiburan  yang  menghasilkan  produk  dan  mengutamakan  jasa  orang  yang  tidak
hanya  mempunyai  segi  ekonomis  tetapi  juga  segi-segi  yang  bersifat  sosial, psikologis  dan  alamiah.  Sejalan  dengan  perndapat  Spilllane  tersebut  adalah
dikemukakan oleh Pendit 2006, yang mendefinisikan industri pariwisata sebagai kumpulan
dari macam-macam
perusahaan yang
secara bersama-sama
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa goods and services yang dibutuhkan wisatawan  selama  dalam  perjalanan  dari  negara  asal  ke  negara  tujuan  wisata.
Industri ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan suatu industri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan produk yang berbeda satu dengan yang lainnya,
berbeda dalam besar perusahaannya, lokasinya, organisasinya, dan fungsi serta metode yang digunakan dalam pemasarannya.
Industi   pariwisata   menurut   Hadinoto   1996   adalah   suatu   susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan,
produksi dan pemasaran produk suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang berlibur.  Mill dan Morrison 1985 menyatakan bahwa sistem
distribusi dalam
industri pariwisata
memiliki perantara
yang   berfungsi
menjembatani  antara  produsen  dan  konsumen  baik  konsumen  secara  pribadi maupun  secara  rombongan.  Tugas  utama  perantara  adalah  menjalin  hubungan
kerjasama  yang  saling  menguntungkan  dengan  cara  mengemas  paket  wisata sebagai bahan baku untuk menyusun bermacam-macam paket wisata untuk target
pasar yang berbeda pula. Pariwisata  sebagai  idustri  tentunya  memiliki  keluaran  berupa  produk.
Produk industri pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan satu paket yang satu sama lain tidak terpisah. Middleton 2004 berpendapat ada
tiga  unsur  yang  membentuk  produk  tersebut,  yaitu:  1  obyek  dan  daya  tarik wisata adalah segala sesuatu yang unik pada daerah-daerah tertentu yang menjadi
daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut, 2 fasilitas adalah  segala  sesuatu  yang  diperlukan  pada  tempat  tujuan  wisata  mencakup
sarana pokok, sarana pelengkap dan sarana penunjang kepariwisataan, serta 3 aksesibilitas adalah keterjangkauan yang menghubungkan negara asal wisatawan
tourist  generating  countries  dengan  daerah  tujuan  wisata  tourist  destination area
serta  keterjangkauan  di  tempat  tujuan  ke  obyek-obyek  pariwisata  local transportation
. Definisi  produk  pariwisata menurut Sammeng  2001 adalah  mata rantai
dari serangkaian komponen yang satu dengan lainnya saling terkait. Rangkaian mata  rantai  produk  pariwisata  itu  pada  garis  besarnya  meliputi  daya  tarik,
kemudahan, aksesibilitas, terminal, transfer, akomodasi, makan minum, hiburan sehat dan cinderamata.
Yoeti 2003 menyatakan produk dari usaha pariwisata adalah segala barang dan layanan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan sejak berangkat meninggalkan
tempat kediamannya, sampai ia kembali ke tempat tinggalnya. Sebagian besar produk usaha pariwisata adalah jasa atau layanan, sehingga memiliki karakteristik
yang berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh industri yang menghasilkan barang.
Karakteristik khusus produk wisata menurut Spillane 1987 secara garis besar antara lain, produk wisata dalam arti luas yang bersifat intangible, tidak
dapat dipindahkan berbeda dengan industri barang biasa, proses produksi dan
konsumsi  terjadi  pada  saat  yang  bersamaan,  konsumen  tidak  dapat  menguji produk  tersebut  dan  hanya  dapat  dinikmati  melalui  brosur.  Sifat  khusus  dari
produk wisata adalah tidak dapat disimpan atau ditimbun untuk diakumulasikan, hasil  atau  produk  industri  pariwisata  bersifat  sangat  subyektif,  permintaan
terhadap produk sangat tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis dan kualitas produk sangat bergantung pada tenaga manusia yang tidak
dapat digantikan oleh mesin.
                