57
memenuhi persyaratan keterwakilan populasi. Dalam hal ini di DW Cibodas
terdapat 5 lima obyek wisata alam, sedangkan populasi obyek wisata alam di KW Bopunjur tidak mencapai 100 unit. Dalam hal ini, hampir semua obyek
wisata alam yang diteliti merupakan tapak destinasi wisata yang sudah dikenal masyarakat dan menjadi tujuan utama wisatawan.
Tabel 5 Obyek Wisata yang Menjadi Kajian Penelitian
No Kawasan
KecamatanKabupaten Lokasi
1 Destinasi Wisata
Cibodas 2
Kawasan Wisata Bopunjur
Cipanas, Cianjur Kebun Raya KR Cibodas, Taman
Nasional TN
Gunung Gede Pangrango dan Taman Wisata TW
Mandalawangi Cisarua, Bogor
Taman Wisata Alam TWA Telaga Warna, Wisata Agro WA Gunung
Mas, Wana
Wisata WW
Curug Cilember, Taman Wisata TW Riung
Gunung, Taman Safari Indonesia TSI dan Melrimba Garden
Megamendung, Bogor WW Curug Panjang, WW Curug Naga,
Lembah Pertiwi, dan Cansebu Amazing Camp and Resort
C. Jenis dan Metode Pengambilan Data
Data penelitian meliputi data sekunder dan primer. Dalam penelitian ini data sekunder berperan sebagai penunjang yang berupa dokumentasi data tentang:
1 institusi atau perusahaan penyedia jasa wisata serta 2 kewilayahan dan kependudukan tempat secara administratif obyek wisata contoh berada Kawasan
Puncak–Cibodas, serta 3 kepariwisataan di Kawasan Puncak – Cibodas. Adapun data primer terdiri dari tiga kelompok data yang dimaknai sebagai
variabel esensial. Selanjutnya, dari setiap variabel esensial tersebut diperinci lebih lanjut dalam elemen dan indikator.
Teknik tertutup pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner pola tertutup close ended untuk memperoleh nilai yang tepat dari
setiap jawaban yang diberikan responden. Dalam hal ini, Avenzora 2006 menyatakan agar berbagai nilai yang tidak terucapkan unspeakable expression of
values dan subyektivitas berbagai nilai yang ada terhadap suatu elemen yang
dipersepsikan responden dengan mudah bisa ditelusuri dan dimengerti serta bisa dipercaya oleh responden, maka penentuan suatu nilai skor dalam sebuah
58
kuesioner adalah perlu untuk dituangkan dalam satu indikator tertentu. Dengan demikian, maka agregat dari indikator-indikator yang terpenuhi oleh suatu aspek
atau elemen, akan sekaligus menjadi nilai akhir final values dari elemen dan aspek yang dinilai. Berbagai indikator yang digunakan untuk menilai persepsi
responden dalam penilaian ini disajikan pada kuesioner terlampir Lampiran 1-4. Tabel 6 Data yang diambil dalam penelitian
No. Variabel
Esensial Elemen
Sumber Data Pengumpulan
Data 1
Suplai -
Sumberdaya wisata sumberdaya alam,
sumberdaya buatan, infrastrutur, fasilitas
- kinerja penyedia jasa
wisata -
Jenis produk wisata Responden pengelola,
pegawai 1 orang per bidang kerja di setiap obyek
wisata, sedangkan pengunjung dan masyarakat
adalah masing-masing 30 orang obyek wisata n=30
Kuesioner 2
Permintaan -
Karakteristik pengunjung -
Motivasi wisata -
Tujuan wisata -
Persepsi pengunjung 3
Stake- -
Pemerintah Responden pengunjung
aktual dengan n= 30 orang obyek wisata
tertutup
holders -
LSM -
Penyedia jasa wisata -
Penyedia penunjang jasa Responden 45 orang per
kawasan wisata wisata
D. Analisis Data
Pada dasarnya analisis data dilakukan dengan dua proses kunci, yaitu pemetaan skor score mapping dan analisis gap gap analysis. Data primer yang
dikumpulkan merupakan data nilai persepsi yang diberikan oleh responden terhadap aspek-aspek dan elemen-elemen rantai nilai wisata.
Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Pada penilaian kualitatif, menurut
Avenzora 2006, salah satu struktur nilai yang mudah dan umum digunakan adalah sisitem skoring. Namun demikian, dalam penggunaannya sangat sering
dijumpai kesalahan dan kelemahan berupa inkonsistensi struktur skor dan kelemahan penetapan indikator setiap satuan skor. Untuk mengeliminasi hal
tersebut, maka salah satu cara yang dapat dipakai adalah melengkapi Skala Likert menjadi sistem skoring yang terstruktur. Meskipun pada dasarnya Skala Likert
bergerak dari skor 1 sampai dengan 5, namun sesuai dengan karakter masyarakat