No. Lokasi
Jarak dari jalan Raya
Tabel 4 Jarak tiap obyek wisata di Kawasan Wisata Bopunjur dari Jalan Raya Jakarta - Cianjur
Jakarta – Cianjur Km 1
TWA Telaga Warna 1
2 WA Gunung Mas
1 3
WW Curug Cilember 8
4 WW Curug Panjang
8 5
WW Curug Naga 10
6 TW Riung Gunung
1 7
TSI 6
8 TW Matahari
1 9
Melrimba garden 1
10 Lembah Pertiwi
3 11
Cansebu Resort 5
Sumber : Diolah dan ditelusuri dari berbagai sumber data terkait, khususnya
dokumentasi data pada obyek wisata bersangkutan
54
IV. METODE PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran
Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab Pendahuluan, persoalan mendasar yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah bentuk penguatan para pihak
seperti apa yang sesunggunghnya dibutuhkan oleh berbagai elemen yang terlibat dalam berbagai rantai nilai di Kawasan Cibodas; agar penurunan nilai wisata di
Kawasan Cibodas yang sekarang terus terjadi bisa dicegah dan sekaligus bisa membentuk suatu kinerja baru yang memberikan berbagai manfaat yang optimal
bagi semua pihak. Untuk itu, suatu pengenalan dan pemahaman tentang karakter dan dinamika yang dimiliki oleh setiap elemen yang menjadi para pihak dari
berbagai bentuk kegiatan wisata di Kawasan Cibodas menjadi sangat penting untuk dimiliki. Kebutuhan akan pemahaman tentang berbagai karakteristik dan
dinamika yang dimiliki oleh setiap para pihak tersebut akan didekati melalui analisis rantai nilai ekowisata.
Menyadari berbagai kelemahan yang terjadi dalam suatu analisis rantai wisata tourism chain analysis yang pada berbagai literatur selama ini umumnya
hanya dipandang dari perspektif rantai suplai supply chain, maka dalam penelitian ini analisis rantai wisata dipilih untuk dilakukan dengan pembedaan
secara tegas antara nilai-nilai yang berada dalam rantai suplai supply chain, nilai-nilai yang berada dalam rantai permintaan demand chain, serta nilai-nilai
yang terjadi pada para pihak secara keseluruhan stakeholder chain. Suatu rantai suplai wisata dimaknai dan diartikan sebagai:
“serangkaian kondisi dan dinamika yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap berbagai proses dan keputusan pemasokan
sejumlah jasa wisata kepada konsumen oleh berbagai pihak yang berkepentingan untuk mengambil manfaat dari berbagai proses dan
transaksi pemasokan tersebut” .
55
Pengertian di atas menunjukkan bahwa setiap proses yang dilakukan pada rantai suplai dipersyaratkan untuk memberoleh manfaat benefit, sehingga proses
tersebut secara ekonomi disebut rasional. Selanjutnya bila mengacu kepada
pendapat Porter 1990, maka proses tersebut harus yang memberikan efisiensi terbesar yang dalam hal ini adalah biaya terendah yang sekaligus menjadi
keunggulan pemasok. Rantai permintaan wisata dimaknai sebagai:
“serangkaian kondisi dan dinamika yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap berbagai proses dan keputusan serta pola
perilaku mengkonsumsi sejumlah jasa wisata dan penunjangnya oleh para wisatawan”.
Wisatawan yang merupakan konsumen terhadap suplai jasa wisata tidak serta merta
mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli setiap suplai jasa wisata yang ditawarkan oleh penyedia pemasok, namun melalui
berbagai faktor dan proses, di antaranya adalah faktor motif berwisata dan pembentukan persepsi dan penilaian terhadap suatu obyek wisata.
Bila para penyedia jasa wisata berupaya memaksimalkan keuntungan, maka para wisatawan
berupaya memaksimalkan kepuasan. Dengan demikian bila keduanya digabung, maka penyedia jasa wisata akan berusaha mencapai keuntungan maksimal dengan
memberikan kepuasan maksimal kepada wisatawan. Rantai para pihak wisata adalah:
“merupakan agregat dari seluruh kondisi dan dinamika yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap berbagai proses dan keputusan
dari elemen-elemen suplai maupun elemen-elemen permintaan dalam mewujudkan terbangun dan tercapainya manfaat bersama secara
berkelanjutan”. Rantai para pihak wisata pada dasarnya menunjukkan bagaimana setiap
elemen para pihak melakukan suatu tindakan yang teraktualisasikan dalam bentuk kinerja untuk memperoleh manfaat yang menjadi harapannya. Kinerja para para
pihak tersebut dipengaruhi oleh kinerja para pihak lain, baik dalam intra sejenis maupun inter antar jenis para pihak. Dengan demikian di antara para pihak juga
akan memiliki penilaian satu dengan lainnya sesuai dengan relasi yang terjadi di antara para pihak tersebut.