4.5. Definisi Operasional
1. Virgin Coconut Oil
VCO dengan merek Visio adalah salah produk kesehatan yang diproduksi oleh PT. Bogor Agro Lestari, dengan kemasan
berupa botol plastik bening dengan berbagai ukuran. 2.
Konsumen Visio adalah orang yang telah mengkonsumsi produk tersebut minimal dalam jangka waktu tiga bulan secara rutin dan hingga saat ini
masih mengkonsumsi Visio. 3.
Tahap pengenalan kebutuhan adalah tahap dimana konsumen menyadari adanya kebutuhan untuk menggunakan Visio yang diukur dari motivasi
membeli, manfaat yang dicari, alasan memilih produk Visio dan perasaan jika tidak mengkonsumsi produk tersebut.
4. Tahap pencarian informasi adalah tahap dimana konsumen mencari
informasi mengenai produk Visio yang diukur dari sumber informasi dan fokus perhatian.
5. Tahap evaluasi alternatif adalah tahap dimana suatu alternatif pilihan
dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk Visio yang diukur dari atribut Visio yang telah dipertimbangkan, jenis
produk lain yang sebelumnya pernah dikonsumsi dan alasan meninggalkan produk lain sehingga beralih mengkonsumsi VCO.
6. Tahap keputusan pembelian adalah tahap dimana responden mengambil
keputusan mengenai cara memutuskan pembelian, frekuensi pembelian, waktu yang disediakan untuk membeli, media yang paling mempengaruhi
pembelian dan jenis produk kesehatan yang lebih sering dibeli.
7. Tahap pasca pembelian adalah tahap dimana responden menilai produk
Visio yang telah dibelinya. Tahapan ini diukur dengan mengetahui niat pembelian ulang, sikap jika produk Visio yang telah dicari tidak tersedia
dan pengaruh peningkatan harga dari Visio tersebut. 8.
Atribut produk adalah keunikan yang dimiliki oleh produk Visio yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk
tersebut yang terdiri dari ciri – ciri, fungsi dan manfaat. Dalam penelitian ini, atribut Visio terdiri dari 12 atribut yaitu harga, warna cairan, rasa atau
aroma, kemasan, kejelasan tanggal kadaluarsa, ketersediaan, komposisi produk, khasiat, kualitas, higienis, merek, dan izin Depkes.
9. Ukuran volume kemasan produk Visio terdiri dari 1000 cc, 500 cc, 250 cc,
125 cc. 10.
Kemasan adalah wadah atau tempat yang membungkus atau mengemas produk Visio tersebut. Pada produk Visio kemasan berupa botol dengan
berbagai ukuran dari plastik bening dengan tutup segel. 11.
Label kemasan adalah media pembungkus kemasan botol yang dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengenali produk yang
diinginkannya. 12.
Waktu kadaluarsa adalah lamanya waktu kadaluarsa produk Visio yang dicantumkan pada kemasan, yang memberikan informasi dan penjelasan
kepada konsumen dalam hal batas waktu pemakaian produk. 13.
Higienis adalah tingkat kebersihan produk Visio, dilihat dari proses pengemasan dan kemasannya .
14. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
membeli Visio. 15.
Ketersediaan adalah tingkat kemudahan konsumen dalam memperoleh produk Visio.
16. Komposisi produk adalah berbagai macam jenis kandungan yang terdapat
didalam Visio. 17.
No Depkes adalah nomor produk untuk menunjukkan bahwa produk Visio tersebut terdaftar pada Departemen Kesehatan.
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
5.1. Wilayah Administrasi Kota Bogor
Kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 341 kelurahan dan 37 desa, 210 dusun, 623 RW, 2.712 RT dan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor
sebagai berikut. a. Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin
kabupaten Bogor. b. Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor. c. Utara : Berbatasan dengan kecamatan Sukaraja, Kecamatan Bojong Gede
dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor d. Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Dramaga
Kabupaten Bogor. Kemiringan kota Bogor berada diantara 0 – 15 persen dan sebagian kecil
daerahnya mempunyai kemiringan antara 15 – 30 persen. Jenis tanah hampir diseluruh wilayah adalah Lotosil coklat kemerahan dengan kedalaman efektif
tanah lebih dari 90 cm dengan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Keadaan topograpi kota Bogor ditengah – tengah wilayah
kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi.
Adanya kebun raya yang didalamnya terdapat Istana Bogor merupakan tujuan