Ilmu Pengetahuan Alam Hakikat Pembelajaran IPA

g Originasi Berhubungan dengan penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

Sains menurut Suyoso 1998:23 merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”. Menurut Richard P. Feyman IPA Sains adalah pengetahuan yang dikembangkan dan dibangun oleh diri sendiri berdasarkan pengalaman sendiri, IPA itu sebenarnya tidak diajarkan tetapi dibangun oleh diri sendiri. Menurut Imre Lakatos seorang filsuf mengemukan bahwa “ IPA adalah pengetahuan tentang fakta atau data yang dipercaya berdasarkan hasil pengujian. Pengetahuan dapat dikatakan sebagai IPA apabila pengetahuan itu dapat diamati, ada faktanya, dan dapat diuji kebenaran ilmiahnya. http:semuma.blogspot.com201209pendidikan-ipa-di-sd.html Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, IPA adalah “cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses mencari tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan Kerja Ilmiah dan Sikap Ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan mengelola pembelajaran IPA dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang dikembangkan dan dibangun sendiri oleh siswa dan dapat diuji kebenarannya.

2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA

IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Pada dasarnya IPA mengandung empat dimensi pengetahuan, meliputi : 1. IPA sebagai produk Produk, merujuk pada sekmpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip, teori, hukum. Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan sistimatis. Misalnya dalam mata pelajaran IPA materi energi panas yang terdapat dilingkungan sekitar. Jadi dalam pembelajaran siswa dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas antara lain yaitu sinar matahari, lilin, api, kompor, dan lain-lain. Untuk mengetahui sumber energi panas tersebut, siswa mendapatkan pengetahuan dari buku panduan atau dari contoh yang sudah disebutkan oleh gurunya, selain itu siswa juga mengetahui dan menyebutkan contoh bahwa panas dapat berpindah secara radiasi, konduksi, dan konveksi. 2. IPA sebagai proses IPA sebagai proses yaitu proses mendapatkan IPA melalui suatu proses model ilmiah. Ada tujuh tahap dalam mengembangkan model ilmiah yaitu:  Observasipengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra.  Klasifikasi yaitu proses pengumpulan hasil pengamatan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang dimiliki.  Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan.  Prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.  Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan.  Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti.  Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen Contoh dalam pelajaran IPA, materi energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar. Siswa diajak melakukan percobaan untuk menemukan adanya perpindahan panas yaitu dengan cara membuat api unggun, merebus air, membakar paku, kemudian siswa dapat menjelaskan bagaimana proses terjadinya radiasi, konveksi, dan konduksi. 3. IPA sebagai pemupukan sikap IPA sebagai pemupukan sikap ilmiah terhadap alam sekitar. Setidaknya ada sembilan aspek ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia sekolah dasar, yaitu: Sikap ingin tahucuriousity, sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru originality, sikap kerja sama cooperation, sikap tidak putus asa persevernce, sikap tidak berprasangka open mindedness, sikap mawas diri self criticism, sikap bertanggung jawab responsibility, sikap kedisiplinan diri self dicipline. Implementasinya adalah guru SD dapat mengembangkan sikap ilmiah, sifat teliti, kerjasama, dan sebagainya yang dimiliki siswa. Beberapa sikap tersebut dikembangkan semuanya dalam penelitian ini. 4. IPA sebagai teknologi Selama tahun 1980-an ditekankan pada penyiapan siswa untuk menghadapi dunia modern. Perkembangan teknologi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari menjadi bagian penting dari belajar sains. Sains bersifat praktis sebagai bekal yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Siswa harus terlibat dalam pembelajaran sains yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari dan juga dalam memahami dampak sains dan teknologi pada masyarakat. http:semuma.blogspot.com201209pendidikan-ipa-di- sd.html Penerapan IPA sebagai teknologi yaitu peralatan modern yang memanfaatkan energi panas, misalnya pada pemanfaatan majic com, oven, setrika, dan lain-lain. Mengingat komponen IPA ada empat, oleh karena itu mengajar IPA yang benar harus mencakup keempat komponen dalam IPA yang meliputi IPA sebagai produk, IPA sebagai proses, IPA sebagai sikap dan IPA sebagai teknologi, apabila tidak maka belumlah lengkap mengajarnya.

2.1.6 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 8 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 8 543

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287