SUBJEK PENELITIAN LOKASI PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN INDIKATOR KEBERHASILAN

3.2.3.3.Observasi 1. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA untuk menjelaskan materi tentang Energi Bunyi melalui model pembelajaran inkuiri dengan mdia audiovisual. 2. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA untuk mendapatkan informasi atau memahami materi Energi Bunyi melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual 3. Melakukan penilaian dengan memberikan lember soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa 3.2.3.4.Refleksi 1. Mengadakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran serta efek tindakan terhadap siklus ketiga. 2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus ketiga. 3. Membuat daftar permasalahan atau kendala dalam pelaksanaan siklus ketiga. 4. Menyusun laporan

3.3. SUBJEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 37 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.4. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan Kabupaten Semarang Barat.

3.5. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan guru di kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 2. Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual pada siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang.

3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah guru, siswa, data dokumen, dan catatan lapangan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1 Guru Peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal dari guru dengan menggunakan lembar observasi keterampilan guru dalam pembelajaran selama siklus pertama, kedua dan ketiga mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 2 Siswa Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal dari siswa melalui observasi secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai ketiga, hasil evaluasi, dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 3 Data Dokumen Peneliti memperoleh data dokumen berasal dari foto, serta video kegiatan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual, dan hasl tes setelah dilakukan tindakan. 4 Catatan Lapangan Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan sumber data yang berupa catatan lapangan. Catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual.

3.6.2. Jenis Data

1. Data Kuantitatif

Menurut Arikunto 2009:131, data kuantitatif nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskiptif. Misalnya mencari rerata, prosentase keberhasilan belajar, dan lain-lain. Jadi data kuantitatif dapat diperoleh dari hasil belajar siswa selama tiga siklus dalam mengikuti mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual.

2. Data Kualitatif

Menurut Arikunto 2009:131, data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang suatu meta pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode-metode belajar yang baru afektif, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif. Jadi data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, data dokumentasi serta catatan lapangan dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual.

3.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik tes, teknik dokumentasi, dan teknik catatan lapangan. Adapun penjelasan dari masing- masing teknik tersebut adalah sebagai berikut: 1 Teknik observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto, 2009:127. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 2 Teknik Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes item yang masing-masing mengukur satu jenis variabel Arikunto, 2009:156. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes tertulis, berupa tes atau soal evaluasi yang diberikan diakhir pertemuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi energi panas dan energi energi bunyi dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual. 3 Teknik Dokumentasi Dokumentasi, berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidi benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2009:158. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang: keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual dengan menggunakan video atau foto pada saat pembelajaran. 4 Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan berisi hal-hal yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Berfungsi untuk memperkuat data yang diperoleh selama pembelajaran Arikunto 2009: 78. Catatan lapangan berisi catatan selama pembelajaran berlangsung, yaitu tentang hal-hal yang belum muncul selama proses pembelajaran berlangsung baik dari guru maupun dari siswa.

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunkan teknik analisis data kuantitatif dan kalitatif. Adapun penjelasan dari masing- masing teknik tersebut adalah sebagai berikut:

3.7.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP disebut juga penilaian dengan norma absolut atau kriteria. Pendekatan PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes siswa dengan kriteria atau patokan yang secara absolutmutlak telah ditetapkan oleh guru. Jadi skor siswa tidak dibandingkan dengan kelompoknya tetapi skor-skor itu akan dikonversi menjadi nilai-nilai berdasarkan skor teoritisnya. dengan sistem penilaian skala 0 –100. Menurut Poerwanti 2008: 6-15 skala 100 berangkat dari persentase yang mengaitkan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan siswa pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen . Adapun langkah-langkah PAP sebagai berikut: 1 Menentukan skor berdasar proporsi Skor = x 100 rumus bila menggunakan skala-100 Poerwanti, 2008: 6-15 Dimana: B = jumlah skor jawaban benar pada tiap butir item soal = skor teoritis 2 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran. Depdiknas RI atau beberapa sekolah biasanya telah menentukan batas minimal siswa dikatakan tuntas menguasai kompetensi yang dikontrakan Poerwanti 2008: 6-16. Pada penelitian kali ini, telah ditetapkan kriteria ketuntasan minimal kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang sebesar 62. Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 62 Tuntas 62 Tidak Tuntas Sumber: KKM SDN Purwoyoso 01Semarang TA 20122013 3 Menentukan ketuntasan klasikal Aqib, dkk, 2010 : 41 Tabel 3.2. Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Persentase Pencapaian tujuan pembelajaran Klasifikasi Kriteria Tingkat keberhasilan pembelajaran 85-100 Sangat baik Tuntas 65-84 Baik Tuntas 55-64 Cukup Tidak Tuntas 0-54 Kurang Tidak Tuntas Aqib 2009: 161 4 Rata-rata hasil belajar Aqib, dkk, 2010: 40 Keterangan: x : Rata-rata hasil belajar : Jumlah nilai seluruh siswa : Jumlah seluruh siswa

3.7.2. Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Komponen dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2007: 246-252 adalah sebagai berikut: a. Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Dengan reduksi, maka peneliti merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, dan membuat kategorisasi. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. b. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Jika dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chard, dan lain-lain. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. c. Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual serta hasil catatan lapangan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk deskriptif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah- pisahkan menurut kategori dalam beberapa paragraf menurut kriteria agar diperoleh kesimpulan. Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrumen pengamatan aktivitas siswa atau instrumen pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Poerwanti dkk 2008: 6.9, menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 – 5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10 – 20 termasuk tidak berminat, 21 – 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan skala 41 – 50 sangat berminat. Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah langkah yang ditempuh yaitu: 1 Menentukan skor maksimal dan skor minimal 2 Menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan: Me = 3 Membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang Setelah langkah kita tentukan kita dapat menghitung data skor dengan cara sebagai berikut : Jika: T = Skor Maksimal R = Skor Minimal Q1 = Q2 = Me Q3 = Letak Q4 = skor maksimal R Q1 Q2 Q3 T Maka didapat kriteria ketuntasan sebagai berikut: Kriteria ketuntasan Kategori Q3 ≤ skor ≤ T Sangat baik Q2 ≤ skor Q3 Baik Q1 ≤ skor Q2 Cukup R ≤ skor Q1 Kurang www.Statistikaterapan.wordpress.com Tingkatan skor pada keterampilan guru dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.3. Tabel Tingkatan Skor Keterampilan Guru Skor Nilai Ketuntasan 36 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik A Tuntas 24 ≤ skor 36 Baik B Tuntas 12 ≤ skor 24 Cukup C Tidak tuntas ≤ skor 12 Kurang D Tidak tuntas Tabel kriteria keterampilan guru diperoleh dari skor tiap indikator keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media audiovisual dengan rincian perhitungan terlampir. Sedangkan untuk tingkatan skor pada aktivitas siswa sebagai berikut: Tabel 3.4. Tabel Tingkatan Skor Aktivitas Siswa Skor Nilai Ketuntasan 33 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik A Tuntas 22 ≤ skor 33 Baik B Tuntas 11 ≤ skor 22 Cukup C Tidak tuntas ≤ skor 11 Kurang D Tidak tuntas Tabel kriteria keterampilan guru diperoleh dari skor tiap indikator keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual dengan rincian perhitungan terlampir.

3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN

Model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik 24 ≤ skor 36. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik 22≤ skor 33. 3. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang mengalami ketuntasan individual sebesar ≥ 62 dalam pembelajaran IPA dan ketuntasan klasikal 80 dari jumlah siswa yaitu sekitar 29 dari 37 siswa 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual diperoleh dari hasil tes dan non tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran. Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual terbukti dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung yaitu meliputi keterampilan guru dan aktivitas siswa. Data kuantitatif diperoleh dari nilai hasil belajar IPA melalui model pembelajaran inkuiri dengan media audiovisual pada siswa kelas IV SD Negeri Purwoyoso 01 Semarang. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan pada diskripsi pelaksanaan pembelajaran per siklus berikut.

4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.1.1.1.Perencanaan a. Mengkaji standar isi dan silabus mata pelajaran IPA kelas IV SD semester 2 b. Menyusun RPP mata pelajaran IPA dengan Standar kompetensi: 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 8 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 8 543

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287