2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Puspitasari, Emy. 2012. Peningkatan Kualitan Pembelajaran IPA melalui
Pendekatan Inkuiri Berbasis Lingkungan pada Siswa kelas IV SD Negeri Gunungpati 02 Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD Universitas Negeri Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan
pendekatan inkuiri berbasis lingkungan . Keterampilan guru pada siklus I 58, siklus II 78, 8 dan siklus III 91, 6. Aktivitas siswa pada siklus I 43,33, siklus
2 66, 94, dan siklus III 93, 61. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 46, 43, siklus II 78, 51, dan siklus III 89, 29 dari jumlah siswa.
Setianingsih, Yuli. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA tentang Perpindahan Panas melalui Strategi Inkuiri pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Petompon 02 Semarang. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata prestasi belajar meningkat dari 66 siklus I, menjadi 75 siklus II, dan menjadi 86 siklus III. Rata-rata
aktivitas siswa meningkat dari 69 Siklus I, menjadi 81 siklus II, dan menjadi 88 siklus III. Rata-rata aktivitas guru meningkat dari 70 siklus I,
menjadi 83 siklus II, dan menjadi 90 siklus III.
Ulum, Bahlul. 2009. Meningkatkan hasil belajar IPA pada pembelajaran pesawat sederhana dengan metode inkuiri di kelas V SDN Wonosunyo II
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Malang.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan guru mengajar menggunakan metode inkuiri dari 50 pertemuan pertama pada siklus satu dan di akhir siklus
satu menjadi 68,75 lalu pada akhir pembelajaran siklus dua mengalami peningkatan menjadi 93,75. Pada kemampuan inkuiri siswa mengalami
kenaikan rata-rata dari 65,06 pada siklus I menjadi 84,63 pada siklus II. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari 49,75 pada Pre-tes
menjadi 71,25 pada siklus I kemudian menjadi 86,25 pada siklus II dari 20 siswa dan sebagian besar siswa telah mencapai ketuntasan belajar, baik tingkat individu
maupun klasikal. Sunarti. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Karya Putra Surabaya. Jurnal. PGSD.
Hasil penelitian menunjukkan Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran inkuiri mengalami peningkatan sebesar 27,
pada siklus I aktivitas siswa rata-rata mencapai 2,47 atau 62 dan pada siklus II aktivitas siswa rata-rata mencapai 3,56 atau 89 . Hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan sebesar 40,77, pada siklus I 46,87 dan pada siklus II 87,5. Sedangkan untuk respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran
inkuiri pada mata pelajaran IPA dikelas IV SD Karya Putra Surabaya sangat baik,
terlihat bahwa siswa menyatakan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penelitian lain juga telah dilakukan terhadap pemanfaatan media audiovisual dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun hasil penelitian
tersebut adalah: Nugroho, Junaedi. 2011. Pemanfaatan media audio visual untuk
meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Kemiriswu 2 Pasuruan. Jurnal. Pendidikan Guru Sekoah Dasar Universita Malang.
Hasil penelitian pembelajaran menggunakan media Audio Visual pada desain pembelajaran didapat pada siklus I rata-rata sebesar 83 dan pada siklus II
sebesar 94 dan pada penerapannya diperoleh hasil nilai tindakan guru mengajar pada siklus I rata-rata sebesar 79 dan pada siklus II sebesar 92 . Pada
aktivitas dan hasil belajar pelajaran IPA siswa kelas V SDN Kemirisewu 2 Kec. Pandaan Kab. Pasuruan. Hal itu ditunjukan rata-rata aktivitas belajar siswa pada
siklus I sebesar 44 meningkat menjadi 89 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan sebesar 33,33, pada siklus I
sebesar 57,14 dan meningkat menjadi 85,71 pada siklus II. Dari kajian empiris tersebut didapatkan informasi bahwa model
pembelajaran inkuiri dan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai acuan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Purwoyoso 01 Semarang”.
2.3. KERANGKA BERFIKIR