tampak sekali bahwa Bilal bersikap tidak santun kepada Nyonya Martopo karena ucapannya dapat menyinggung perasaan dan mempermalukan Nyonya Martopo.
4.1.2.2 Pelanggaran Bidal Kemurahhatian
Pelanggaran bidal kemurahhatian terjadi apabila tuturan yang dilakukan oleh peserta tutur memaksimalkan keuntungan kepada diri sendiri dan
meminimalkan keuntungan kepada pihak lain. Pelanggaran ini terjadi akibat peserta pertuturan tidak menghormati pihak lain. Sikap tidak hormat ini akan
membuat perasaan sakit hati akibat dari perlakuan yang tidak menguntungkan pihak lain.
Penggalan wacana drama komedi saduran yang berisi tuturan melanggar prinsip kesantunan bidal kemurahhatian sebagai berikut.
24 KONTEKS : DARMO MENYINDIR BAITUL BILAL YANG MASIH DUDUK DI RUMAH
NYONYA PRAPTINI DAN BILAL MARAH MENDENGAR PERKATAAN
DARMO.
DARMO : MASUK DENGAN SEGELAS KWAS
Wah, tuan tampak bebas betul di sini. BILAL
: MARAH Apa? Kepada siapa kau tujukan ucapanmu itu? Diam Tak usah ngomong
DARMO : MARAH Kacau Kacau Orang ini tak mau pergi
BILAL : Ya, syeitan, betapa marahnya saya Cukup marah
untuk melempari seluruh dunia ini dengan Lumpur Sampai saya merasa sakit
Mandor Data 8
Tuturan Darmo dikatakan melanggar bidal kemurahhatian karena tuturan tersebut mengandung makna memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan
meminimalkan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini karena Darmo marah
disertai mengkritik tamu Bilal yang masih berada di rumah Nyonya Martopo. Hal ini tampak jelas pada tuturan, yakni Kacau Kacau Orang ini tak mau pergi.
Tuturan Darmo tersebut jelas tidak santun kepada tamu, seharusnya tamu dihormati akan tetapi Darmo berharap sang tamu Bilal segera pulang.
Tuturan yang melanggar bidal kemurahhatian juga tampak pada penggalan wacana drama komedi saduran sebagai berikut.
25 KONTEKS : NYONYA MARTOPO MARAH MENDENGAR
PERKATAAN TUAN BILAL YANG TIDAK SOPAN.
NYONYA : Alangkah lancangnya mulut tuan BILAL
: Saya mohon untuk tidak membentak saya, saya bukannya bendahara Nyonya Ijinkanlah saya
menyebutkan kenyataan-kenyataan. Saya bukannya seorang wanita, dan saya sudah biasa serba berterus
terang mengeluarkan apa isi hati saya. Maka dari itu dengan hormat saya minta, jangan menjerit.
NYONYA : Saya tidak menjerit. Tuanlah yang menjerit. Saya minta tuan meninggalkan rumah ini
Data 15 Tuturan yang dilakukan oleh Nyonya Martopo dikatakan melanggar bidal
kemurahhatian karena memaksimalkan keuntungan kepada dirinya sendiri dan meminimalkan keuntungan kepada pihak lain. Peminimalan keuntungan kepada
pihak lain tampak pada tuturan Saya tidak menjerit. Tuanlah yang menjerit. Saya minta tuan meninggalkan rumah ini. Tuturan Nyonya Martopo tersebut
merugikan Bilal karena Nyonya Martopo bersikap sinis kepada tamu Bilal dan mendesak Bilal untuk meninggalkan rumahnya.
4.1.2.3 Pelanggaran Bidal Keperkenanan