Teori Pragmatik Landasan Teoretis

2.2.1 Teori Pragmatik

Menurut Moris dalam Rustono 1991:1, pragmatik adalah cabang semiotik yang mempelajari tentang relasi dan penafsirannya. Pragmatik merupakan bagian ilmu tanda atau semiotik. Kekhususan bidang ini adalah bidang ini berbeda dengan kekhususan bidang sintaksis dan semantik sebagai bagian semiotik lain. Pada bidang sintaksis kajian dikhususkan pada relasi formal tanda, sedangkan kajian pada bidang semantik pada relasi antara tanda dan objek yang diacunya. Pragmatik berbeda dengan semiotik. Hal ini ditegaskan oleh Wijana 1996:1 bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang berhubungan dengan struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana kesatuan kebahasaan itu yadigunakan di dalam komunikasi. Semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang berhubungan dengan makna satuan lingual, baik leksikal maupun makna gramatikal Wijana 1996:1. Semantik dan pragmatik adalah cabang-cabang ilmu bahasa yang berhubungan dengan makna-makna satuan lingual, hanya saja semantik menyangkut makna secara internal, sedangkan pragmatik menyangkut makna secara eksternal. Sementara itu, Parker 1986 dalam bukunya Linguistics for Non-Linguistics menyatakan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Adapun yang dimaksud dengan hal ini adalah bagaimana satuan lingual tertentu digunakan dalam komunikasi yang sebenarnya. Pakar ini membedakan pragmatik dengan studi tata bahasa yang dianggapnya sebagai studi seluk-beluk bahasa secara internal. Menurutnya, studi bahasa tidak perlu dikaitkan dengan konteks, sedangkan studi pragmatik mutlak dikaitkan dengan konteks. Leech 1993:8 mengemukakan bahwa pragmatik adalah studi yang mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi tutur speech situations. Pragmatik mengkaji mengenai makna tuturan yang dikehendaki oleh penutur menurut konteksnya. Konteks dalam hal ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan dalam mendeskripsikan makna tuturan dalam rangka penggunaan bahasa dalam komunikasi. Buku Leech berjudul Principles of Pragmatics membahas tentang prinsip kesantunan yang dirumuskan dalam enam bidal yaitu bidal ketimbangrasaan, kemurahhatian, keperkenanan, kerendahhatian, kesetujuan, dan kesimpatian. Ahli lain yang mengemukakan batasan pragmatik yakni Kridalaksana. Menurut Kridalaksana 2001: 176 pragmatik merupakan ilmu bahasa yang mempelajari isyarat-isyarat bahasa yang mengakibatkan keserasian pemakaian bahasa dalam komunikasi. Nababan melalui Agustina, 2009: 8 memberi batasan bahwa pragmatik merupakan aturan-aturan pemakaian bahasa, yaitu pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai konteks dan keadaan. Dari beberapa pendapat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah bagian dari ilmu bahasa yang terkait dengan aspek pemakaiannya, yang disesuaikan dengan konteks dan situasi berbahasa. Konteks dalam hal ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan dalam mendeskripsikan makna tuturan dalam rangka penggunaan bahasa dalam komunikasi.

2.2.2 Prinsip Kesantunan

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Naskah Drama Bardji Barbeh Karya Catur Widya Pragolapati

3 54 122

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 7 12

PENDAHULUAN Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

1 30 7

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 6 14

ANALISIS PENGGUNAAN INTERJEKSI PADA NASKAH DRAMA “PESTA PARA PENCURI” KARYA JEAN ANNAULIH SADURAN Analisis Penggunaan Interjeksi Pada Naskah Drama “Pesta Para Pencuri” Karya Jean Annaulih Saduran Rachman Sabur: Kajian Linguistik.

0 1 13

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

0 1 12

PENDAHULUAN Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

5 30 27

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

2 21 18

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DRAMA PINANGAN KARYA ANTON CHEKOV PENDEKATAN PSIKOANALISIS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

0 4 83

Contoh Naskah Drama Tujuh Orang

10 82 1