Tragedi Melodrama Klasifikasi Drama

1. Tragedi

Tragedi atau drama duka adalah drama yang melukiskan kisah sedih yang besar dan agung. Tokoh-tokohnya terlibat dalam bencana yang besar. Dengan kisah tentang bencana ini, penulis naskah mengharapkan agar penontonnya memandang kehidupan secara optimis. Pengarang secara bervariasi ingin melukiskan keyakinannya tentang ketidaksempurnaan manusia. Pengarang berusaha menempatkan dirinya secara tepat di dalam kemelut kehidupan manusia itu. Kenyataan hidup yang dilukiskan berwarna romantis atau idealistis, sebab itu lakon yang dilukiskan seringkali mengungkapkan kekecewaan hidup karena pengarang mengharapkan sesuatu yang sempurna atau yang paling baik dari hidup ini. Dalam tragedi, tokohnya adalah tragic hero artinya pahlawan yang mengalami nasib tragis. Dalam sejarah drama, kita mengenal drama-drama Yunani yang bersifat duka. Diceritakan pertentangan antara tokoh protagonis dengan kekuatan yang luar biasa yang berakhir dengan keputusasaan, kehancuran atau kematian tokoh protagonis itu. Drama trilogi karya Sopocles merupakan contoh yang paling tepat mewakili drama Yunani. Ketiga tragedi Sopocles itu; Oedipus Sang Raja, Oedipus di Kolonus, dan Antigone. Drama tragedi juga dibatasi sebagai drama duka yang berupa dialog bersajak yang menceritakan tokoh utama yang menemui kehancuran karena kelemahannya sendiri, seperti keangkuhan dan sifat iri hati. Drama-drama Shakespeare di samping memenuhi kriteria jenis drama lain juga diklasifikasikan sebagai drama komedi.

2. Melodrama

Melodrama adalah lakon yang sentimental, deangan tokoh dan cerita yang mendebarkan hati dan mengharukan. Tokoh dalam melodrama adalah tokoh yang tidak ternama bukan tokoh agung seperti dalam tragedi. Dalam kehidupan sehari-hari sebutan melodramatik kepada seseorang seringkali merendahkan martabat orang tersebut, karena dianggap berperilaku yang melebih-lebihkan perasaannya. Drama-drama Hamlet dan Machbet di samping tragedi juga bersifat melodrama. Ada beberapa hal yang dilebih-lebihkan di dala kedua drama besar itu. Romeo dan Yuliet dipandang dari cintanya yang begitu tinggi juga dapat dinyatakan sebagai melodrama. Tokoh-tokoh dalam melodrama seperti yang terdapat dalam drama-drama abad XVIII adalah tokoh-tokoh hitam-putih dan bersifat stereotif. Di satu sisi tokoh jahat adalah seluruhnya jahat tidak ada sisi kebaikan sedikitpun. Sebaliknya, tokoh hero pahlawan atau heroin pahlawan wanita adalah tokoh pujaan yang luput dari kekurangan, luput dari kesalahan, dan luput dari tindak kejahatan. Tokoh hero ini selalu memenangkan peperangan. Dalam melodrama yang bersifat ekstrim, tokohnya dilukiskan menerima nasibnya seperti apa yang terjadi. Hal ini berbeda dari tragedi yang menunjukkan ratapan sang tokoh yang mengalami nasib baik. Ratapan dalam tragedi itu dikaitkan dengan fungsi tragedi untuk mengajak pembaca penonton merenungkan keterbatasannya di hadapan sang pencipta. Misi seperti itu tidak dijumpai dalam melodrama. Dalam melodrama, kualitas watak manusia bersifat unik dan individual.

3. Komedi Drama Ria

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Naskah Drama Bardji Barbeh Karya Catur Widya Pragolapati

3 54 122

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 7 12

PENDAHULUAN Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

1 30 7

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 6 14

ANALISIS PENGGUNAAN INTERJEKSI PADA NASKAH DRAMA “PESTA PARA PENCURI” KARYA JEAN ANNAULIH SADURAN Analisis Penggunaan Interjeksi Pada Naskah Drama “Pesta Para Pencuri” Karya Jean Annaulih Saduran Rachman Sabur: Kajian Linguistik.

0 1 13

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

0 1 12

PENDAHULUAN Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

5 30 27

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

2 21 18

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DRAMA PINANGAN KARYA ANTON CHEKOV PENDEKATAN PSIKOANALISIS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

0 4 83

Contoh Naskah Drama Tujuh Orang

10 82 1