nona. Nona ayu, sekarang sukar mencari orang yang jatuh cinta.
G : Baiklah tuan, untuk sementara saya mau menerimanya,
tapi kalau syaratnya tak terpenuhi, dia bisa masuk bui. Data 49
Tuturan yang dilakukan oleh G Nyonya Praptini dikatakan mematuhi bidal kesetujuan karena meminimalkan ketidaksetujuan anatara diri sendiri dengan pihak lain
dan lebih memaksimalkan kesetujuan dengan pihak lain T tamu. Pemaksimalan kesetujuan tampak pada tuturan, yakni Baiklah tuan, untuk sementara saya mau
menerimanya. Pada tuturan tersebut G Nyonya Praptini berusaha menyetujui calon suami yang dilamarkan oleh makelar atau tamu sekalipun ia belum pernah bertemu.
Tuturan itu sekalipun sebenarnya G Nyonya Praptini terpaksa mau menerima calon suami yang telah dipilihkan oleh makelar karena ia sudah ingin untuk menikah.
4.1.1.6 Pematuhan Bidal Kesimpatian
Pematuhan terhadap prinsip kesantunan bidal kesimpatian terjadi apabila para peserta tutur dapat meminimalkan sikap antipati antara diri sendiri dengan pihak lain
dan memaksimalkan simpati antara dirinya sendiri dengan pihak lain sebagai mitra tutur. Orang yang bersikap antipati terhadap orang lain, apalagi sampai bersikap sinis
terhadap pihak lain, akan dianggap sebagai orang yang tidak tahu sopan santun. Penggalan wacana drama komedi saduran yang berisi tuturan mematuhi prinsip
kesantunan bidal kesimpatian sebagai berikut. 18 KONTEKS : RATNA MENYATAKAN RASA SIMPATI
TERHADAP ANJINGNYA AGUS.
RATNA : Cukup, cukup tentang hal itu. KE SAMPING
Saya tidak tahu bagaimana memulainya. KEPADA AGUS Apakah kita akan berburu
rusa, pada suatu hari? AGUS
: MULAI HIDUP Berburu rusa? Eeee ... Aku berharap berburu ayam liar setelah panen
selesai, Ratna Rukmana yang baik. Tapi sudahkah kau mendengar betapa jeleknya
nasib si Belang, anjingku, kau kenal dia? ... Kakinya lumpuh ...
RATNA : Kasihan, bagaimana terjadinya? ...
Data 77 Tuturan yang dilakukan oleh Ratna dikatakan mematuhi bidal kesimpatian
karena ia berusaha memaksimalkan sikap simpati dengan pihak lain Agus dengan cara meminimalkan sikap antipati bagi dirinya sendiri. Hal itu dilakukan
dengan cara ikut berduka cita terhadap anjingnya Agus yang sedang lumpuh. Pemaksimalan pujian tampak sekali pada tuturan Ratna, yakni Kasihan,
bagaimana terjadinya. Tuturan yang mematuhi bidal kesetujuan juga tampak pada penggalan
wacana drama komedi saduran sebagai berikut. 19
KONTEKS : PERCAKAPAN INI TERJADI KETIKA SVIET MENGELUH DAN NIK
MENYARANKAN SVIET UNTUK PULANG KE RUMAH.
SVIET : Ah Nikituskha? Cobalah pikir, mereka
menyeruku 16 kali. Mereka memberiku tiga bungkus bunga dan banyak lagi benda-benda
yang lain. Antusias mereka sudah melonjak- lonjak. Namun tiada sebuah hatipun datang
setelah pementasan selesai, untuk membangunkan orang tua yang malang ini
dan membawanya pulang ke rumah. Dan aku, akulah… orang tua itu Nikituskha Usiaku
telah 68, sakit-sakitan lagi, dan aku tak punya harapan lagi untuk hidup. Jatuh memeluk
leher IVANITCH dan menangis. Jangan
pergi jauh NIKITUSKHA Aku sudah uzur, tak ada harapan lagi, dan kurasa inilah
saatnya aku mati. NIK
: Tuan, kini sebaiknya Tuan pulang saja.
Data 93 Tuturan yang dilakukan oleh Nik dikatakan mematuhi bidal kesimpatian
karena memaksimalkan sikap simpati kepada pihak lain Sviet dan lebih meminimalkan sikap antipati kepada pihak lain Sviet. Pemaksimalan sikap
simpati tersebut tampak pada tuturan, yakni Tuan, kini sebaiknya Tuan pulang saja. Tuturan tersebut mengandung makna bahwa Nik bersimpati kepada Sviet
yang mengeluh karena hidupnya yang malang. Dalam hal ini Nik dikatakan bersikap santun.
20 KONTEKS : NIK BERSIMPATI MELIHAT TUAN SVIET YANG MENGELUH KARENA
MENGANGGAP DIRINYA TIDAK ADA YANG MENCINTAI.
SVIET : Penonton sudah pulang. Mereka semua sudah tidur dan melupakan si badut tuanya. Tidak
seorangpun membutuhkan aku, tak ada yang mencintaiku. Aku tak punya istri dan tak punya
anak.
NIK : Oh Tuan. Oh Tuan Jangan jadi begitu murung
karenanya.
Data 95 Tuturan yang dilakukan oleh Nik dikatakan mematuhi bidal
kesimpatian karena memaksimalkan sikap simpati kepada pihak lain Sviet. Tuturan Nik tersebut mengandung makna kasihan melihat tuan Sviet yang
mengeluh karena anggapan tidak ada orang yang mencintainya.
Pemaksimalan sikap simpati tersebut tampak pada tuturan, yakni Oh Tuan Jangan jadi begitu murung karenanya.
4.1.2 Bidal-bidal Prinsip Kesantunan yang Dilanggar dalam Drama Komedi