sopan kepada Ratna sebagai tuan rumah, karena ia tidak berusaha memberi pujian tetapi sebaliknya mencaci-maki Ratna dengan kata buta dan tolol.
4.1.2.4 Pelanggaran Bidal Kerendahhatian
Pelanggaran bidal kerendahhatian terjadi apabila tuturan yang dilakukan oleh peserta tutur memaksimalkan pujian bagi dirinya sendiri dan mengunggulkan
dirinya sendiri. Orang seperti ini akan dikatakan sombong dan congkak karena selalu memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri.
Penggalan wacana drama komedi saduran yang berisi tuturan melanggar prinsip kesantunan bidal kerendahhatian sebagai berikut.
29 KONTEKS : NYONYA PRAPTINI MEMAMERKAN GAJINYA KEPADA TAMU
T : Nona mempunyai rumah sendiri, ialah rumah di jalan
sawo ini. Dan selain itu nona juga mempunyai sebidang tanah 150 x 100 meter di luar kota, benar?
G : Ya.
T :
Nona punya gaji Rp. 7.000,- sebulan, dan kadang-
kadang menerima juga uang lembur yang lumayan jumlahnya.
G : Dan jangan lupa tuan, gaji saya akan naik bulan
depan.
Data 37
Tuturan yang dilakukan oleh G Nyonya Praptini dikatakan melanggar bidal kerendahhatian karena memaksimalkan pujian kepada diri sendiri dan lebih
meminimalkan penjelekkan terhadap diri sendiri. Pemaksimalan pujian pada diri
sendiri tampak pada tuturan, yakni Dan jangan lupa tuan, gaji saya akan naik bulan depan. Tuturan tersebut tampak bahwa G Nyonya Praptini menyombongkan
dirinya dengan memberitahu tamu kalau gajinya akan naik bulan depan.
Tuturan yang melanggar bidal kerendahhatian juga tampak pada penggalan wacana drama komedi saduran sebagai berikut.
30 KONTEKS : RATNA MENGATAKAN KEPADA AGUS KALAU ANJINGNYA JAUH LEBIH CERDIK
DIBANDINGKAN MILIK AGUS. RATNA : Ayah hanya membayar lima ratus rupiah untuk si
Kliwon, dan si Kliwon jauh lebih cerdik daripada si Belang.
AGUS : Si Kliwon lebih cerdik dari si Belang? TERTAWA
Mana bisa si Kliwon lebih cerdik dari si Belang? RATNA
: Ya, tentu saja. Si Kliwon masih muda sebetulnya ...
Tetapi kalau dilihat sifat-sifatnya dan cerdiknya, Raden Jayasasmita tidak mempunyai satu ekor-pun
yang menyamai dan yang bisa mengalahkannya.
Data 79 Tuturan yang dilakukan oleh Ratna dikatakan melanggar bidal
kerendahhatian karena memaksimalkan pujian terhadap dirinya sendiri dengan cara meminimalkan penjelekkan terhadap diri sendiri. Tuturan Ratna tersebut
memaksimalkan pujian terhadap anjingnya sendiri yang disertai penjelekkan terhadap pihak lain Agus. Dalam hal ini Ratna tampak sombong dan lebih
mengunggulkan anjingnya. Pemaksimalan pujian pada diri sendiri tampak pada tuturan, yakni Ya, tentu saja. Si Kliwon masih muda sebetulnya ... Tetapi kalau
dilihat sifat-sifatnya dan cerdiknya, Raden Jayasasmita tidak mempunyai satu ekor-pun yang menyamai dan yang bisa mengalahkannya.
31 KONTEKS : TUAN SVIET BERCERITA TERKAIT DIRINYA KEPADA NIK.
SVIET : Aku seorang laki-laki. Aku hidup. Aku punya darah
dalam pembuluhku, bukan air. Aku laki-laki terhormat Nikitushka. Dari keluarga baik-baik.
Sebelum aku masuk ke dalam lubang celaka ini, aku jadi tentara, perwira pasukan meriam…Aku
anak muda yang baik, betapa cakap, gagah, kuat dan bersemangat. Demi Tuhan, apa tujuanku
sebenarnya, kemudian aku menjadi pemain sandiwara, Nikitushka.
NIK : Sudah waktunya kau tidur tuan Vassilit Vassilitch.
Data 96 Tuturan yang dilakukan oleh Tuan Sviet dikatakan melanggar bidal
kerendahhatian karena dengan tuturan tersebut Sviet memaksimalkan pujian terhadap dirinya sendiri. Sviet memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri kepada
Nik. Hal ini Sviet menyombongkan dirinya kepada Nik. Pemaksimalan pujian tampak pada tuturan, yakni Aku laki-laki terhormat Nikitushka. Dari keluarga
baik-baik. Sebelum aku masuk ke dalam lubang celaka ini, aku jadi tentara,
perwira pasukan meriam…Aku anak muda yang baik, betapa cakap, gagah, kuat.
4.1.2.5 Pelanggaran Bidal Kesetujuan