Pematuhan Bidal Keperkenanan Bidal-bidal Prinsip Kesantunan yang Dipatuhi dalam Penggalan

Tuturan yang dilakukan oleh Ratna dikatakan mematuhi bidal kemurahhatian karena memaksimalkan keuntungan kepada pihak lain dan meminimalkan keuntungan kepada diri sendiri. Pemaksimalan keuntungan tampak pada tuturan, yakni Duduklah. MEREKA DUDUK Sudah makan? Mau rokok? Ini koreknya. Hal ini karena Ratna sebagai tuan rumah dengan murah hati menawarkan segala jamuan kepada sang tamu Agus yang datang ke rumahnya, sekalipun sebenarnya persediaaan makanan di rumahnya sudah mulai habis karena sudah pada membusuk.

4.1.1.3 Pematuhan Bidal Keperkenanan

Pematuhan terhadap prinsip kesantunan bidal keperkenaan terjadi apabila tuturan berusaha meminimalkan penjelekan terhadap pihak lain dan memaksimalkan pujian kepada pihak lain. Dengan maksim ini, diharapkan agar para peserta pertuturan tidak saling mengejek, saling mencaci, atau saling merendahkan pihak yang lain. Peserta tutur yang sering mengejek peserta tutur lain di dalam kegiatan bertutur akan dikatakan sebagai orang yang tidak sopan. Dikatakan demikian, karena tindakan mengejek merupakan tindakan tidak menghargai orang lain. Penggalan wacana drama komedi saduran yang berisi tuturan mematuhi bidal kesantunan keperkenanan sebagai berikut. 9 KONTEKS : TUAN BAITUL BILAL BERSEDIA DITEMBAK MATI OLEH NYONYA MARTOPO. NYONYA : Pergilah, atau saya tembak nanti BILAL : Tembaklah Nyonya tak tahu bagaimana bahagia rasanya mati di depan pandangan mata sepasang mata yang berkilauan itu. Ah, alisnya – Mati ditembak oleh senapan angin yang dipegang oleh tangan yang halus dan mungil itu Saya gila Cobalah pertimbangkan baik-baik, dan cepatlah putuskan, sebab bila saya pergi sekarang, itu artinya kita tak akan pernah berjumpa lagi. Putuskanlah, bicaralah, -- saya masih priyayi, orang terhormat, penghasilan saya sebulan tak kurang dari sepuluh ribu, saya bisa menembak burung yang sedang terbang. Saya banyak punya kuda yang bagus. Maukah nyonya menjadi istriku? NYONYA : MEMBIDIK Saya tembak BILAL : Ah, saya bingung, saya kurang mengerti – Mandor, air Saya telah jatuh cinta seperti anak sekolahan saja. Data 27 Tuturan yang dilakukan oleh Bilal dikatakan mematuhi bidal keperkenanan karena dalam tuturan tersebut mengandung makna memaksimalkan pujian kepada mitra tuturnya Nyonya Martopo. Pemaksimalan pujian bagi Nyonya Martopo tampak sekali pada tuturan, yakni Tembaklah Nyonya tak tahu bagaimana bahagia rasanya mati di depan pandangan mata sepasang mata yang berkilauan itu. Tuturan itu disampaikan kepada Nyonya Martopo yang berkeinginan menembak mati Bilal namun Bilal tetap mempersilahkan dan berusaha tetap memberikan pujian walaupun tuturan Nyonya Martopo merugikannya. Tuturan yang mematuhi bidal keperkenanan juga tampak pada penggalan wacana drama komedi saduran sebagai berikut. 10 KONTEKS : PENGUNG MENCOBA MENGHIBUR NYONYA PRAPTINI YANG SEDIH KARENA BELUM ADA CALON SUAMI YANG MELAMAR. G : Seorang gadis, umur selalu rahasia. Yang kau boleh tahu adalah bahwa aku telah memasukkan namaku ke dalam lebih dari sepuluh biro perkawinan, lengkap dengan foto- foto dengan pose serta riwayat hidupku. Tapi rupanya tak ada yang memperhatikan. P : Cuma belum saja, nona. Tunggu saja tanggal mainnya. Saya rasa untuk orang yang macam nona, banyak laki- laki yang mau melirikkan matanya. Nona cukup cantik. Oho, ini bukan main-main, nona. Data 32 Tuturan yang dilakukan oleh P Pengung dikatakan mematuhi bidal keperkenanan karena memaksimalkan pujian pada pihak lain Nyonya Praptini dengan cara meminimalkan penjelekkan pada pihak lain Nyonya Praptini. Pemaksimalan pujian tampak pada tuturan, yakni Saya rasa untuk orang yang macam nona, banyak laki-laki yang mau melirikkan matanya. Nona cukup cantik. Tuturan tersebut mengandung maksud menghibur Nyonya Praptini yang sedih karena tidak ada biro perkawinan yang mengambil formulir pendaftarannya mencari calon suami bahkan tuturan tersebut disertai pujian. 11 KONTEKS : PAK RUKMANA MENYANJUNG AGUS TUBAGUS KETIKA MENDENGAR ANAK GADISNYA AKAN DILAMAR. AGUS : Pak Rukmana Kholil yang baik, bagaimana Pak, bolehkah saya mengharapkan dia untuk melamar saya? RUKMANA : Bagi seorang yang ganteng seperti kau, dia akan menerima lamaranmu. Aku yakin sekali, ia sudah rindu: seperti kucing. Dan seterusnya ... sebentar ... KELUAR Data 55 Tuturan yang dilakukan oleh Pak Rukmana dikatakan mematuhi bidal keperkenanan karena meminimalkan penjelekan kepada pihak lain dan berusaha memaksimalkan pujian kepada pihak lain Agus. Hal ini dikarenakan Pak Rukmana menanggapi dengan baik lamaran Agus kepada anaknya disertai pujian. Pemaksimalan pujian bagi mitra tutur Agus tampak sekali pada tuturan Pak Rukmana, yakni Bagi seorang yang ganteng seperti kau, dia akan menerima lamaranmu. Tuturan Pak Rukmana tersebut santun karena menghormati Agus sebagai tamu yang datang ke rumahnya.

4.1.1.4 Pematuhan Bidal Kerendahhatian

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Naskah Drama Bardji Barbeh Karya Catur Widya Pragolapati

3 54 122

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 7 12

PENDAHULUAN Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

1 30 7

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA Kesantunan Imperatif Pada Naskah Drama Gerr Karya Putu Wijaya.

0 6 14

ANALISIS PENGGUNAAN INTERJEKSI PADA NASKAH DRAMA “PESTA PARA PENCURI” KARYA JEAN ANNAULIH SADURAN Analisis Penggunaan Interjeksi Pada Naskah Drama “Pesta Para Pencuri” Karya Jean Annaulih Saduran Rachman Sabur: Kajian Linguistik.

0 1 13

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

0 1 12

PENDAHULUAN Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

5 30 27

KEGELISAHAN BATIN NYONYA MARTOPO DALAM NASKAH DRAMA ORANG-ORANG KASAR PENAGIH HUTANG KARYA ANTON Kegelisahan Batin Nyonya Martopo Dalam Naskah Drama Orang-Orang Kasar Penagih Hutang Karya Anton Chekov: Analisis Psikologi Sastra.

2 21 18

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DRAMA PINANGAN KARYA ANTON CHEKOV PENDEKATAN PSIKOANALISIS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

0 4 83

Contoh Naskah Drama Tujuh Orang

10 82 1